Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Ampuh Menghilangkan Bau Tak Sedap dari Ketiak

KOMPAS.com - Berkeringat baik untuk tubuh karena dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil. Sayangnya ketiak yang tidak dirawat kerap memunculkan aroma tidak sedap saat berkeringat, sehingga mengganggu penampilan.

Belum banyak orang yang benar-benar merawat ketiaknya. Padahal bagian tubuh ini memiliki manfaat yang besar bagi metabolisme.

Alicia Zalka, MD, dokter kulit dan pendiri Surface Deep mengatakan bahwa berkeringat merupakan mekanisme pendinginan alami untuk mengimbangi kelebihan panas di tubuh kita.

Saat tubuh memproduksi terlalu banyak panas, tetesan keringat dari dalam kelenjar keringat akan diproduksi. Kemudian kelembaban itu meresap ke permukaan kulit melalui saluran keringat mikroskopis.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa saat kelembapan keringat memenuhi udara melalui penguapan, panas dilepaskan dan pendinginan terjadi.

Menariknya, ia juga menyebutkan jika keringat pada dasarnya tidak berbau ketika masih berada di ketiak.

"Keringat mendapatkan bau ketika bakteri (dikenal sebagai corynebacterium) yang ada di kulit berinteraksi dengan keringat dan minyak menciptakan bau yang kita kenal sebagai 'bau badan',” jelasnya seperti dikutip dari Vogue.

Untuk mencegah munculnya aroma tak sedap pada ketiak, maka sangat penting untuk melakukan perawatan rutin.

Dokter Zalka mengatakan detoksifikasi dan nutrisi ketiak secara rutin dapat mengendalikan bau sekaligus meningkatkan kesehatan tubuh.

Ada 5 cara yang dianjurkannya untuk mendapatkan ketiak yang lebih sehat antara lain:

  • Bersihkan setiap hari

Zalka menyarankan untuk membersihkan ketiak setidaknya satu kali sehari. Gunakan beberapa jenis sabun khusus atau sabun badan dengan ph seimbang secara bergantian.

Ketiak merupakan area lipatan kulit sehingga kerapkali lembab karena kurangnya aliran udara. Hal ini membuatnya rawan menampung bakteri dan organisme jamur-jamur tertentu.

“Perawatan dan pembersihan yang tepat penting untuk mengurangi kelembapan yang tidak diinginkan dan menjaga keseimbangan alami mikrobioma,” jelas Dr. Zalka.

  • Eksfoliasi secara teratur

Ketiak juga perlu mendapatkan eksfoliasi secara teratur karena berpotensi mengalami sejumlah masalah seperti terlalu banyak minyak, pori-pori tersumbat, jerawat, penumpukan sel-sel kulit mati, kusam, dan terkadang berubah warna.

Namun untuk area di lipatan ini, Zalka menyarankan untuk melakukan eksfoliasi chemical agar tidak terjadi iritasi.

Ia merekomendasikan penggunaan toner glikolat dengan kadar maksimal 5% untuk mengelupas kulit mati dan memperbaiki warna dan tekstur secara keseluruhan.

Metode ini dapat menghambat bakteri penyebab bau tak sedap dan mengatur ulang keseimbangan alami mikrobioma kulit.

Agar lebih aman bisa juga mempersiapkan diri semalam sebelumnya dengan mengoleskan pelembab di ketiak. Dokter Zalka juga mengingatkan untuk mengganti pisau cukur sekali setiap satu atau dua minggu.

“Itu mahal, tapi mencegah masalah," tandasnya.

  • Gunakan pelembab

Pelembab tak hanya diperlukan pada wajah atau tangan namun juga pada kulit ketiak. Meski begitu tidak perlu menggunakannya terlalu sering seperti pada wajah.

Oleskan pelembab wajah atau body lotion ke ketiak satu atau dua kali seminggu atau sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk memilih produk dengan PH yang seimbang.

  • Pakai deodoran

Deodoran menjadi produk yang wajib dipakai dalam menghilangkan aroma tak sedap pada ketiak.

Zalka menyarankan untuk menggunakan produk dengan bahan kimia paling sedikit termasuk bebas pewangi dan hindari ftalat, paraben, sulfat, atau pewarna.

Selain itu, sebaiknya hindari pula deodoran dengan kandungan alumunium kecuali memang menderita keringat berlebih.

Ia juga mengingatkan untuk segera mengganti produk perawatan ketiak ini apabila menyebabkan iritasi atau meninggalkan terlalu banyak residu pada kulit dan pakaian.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/29/125609420/5-cara-ampuh-menghilangkan-bau-tak-sedap-dari-ketiak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke