Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Diet Mediterania Bisa Amat Populer?

Diet ini diberi nama berdasarkan wilayah di sekitar Laut Mediterania, karena memang mengadopsi gaya hidup di sana. 

Pola makan ini dipuji karena mendatangkan banyak manfaat kesehatan. Seperti dilansir Today, diet ini bahkan dikaitkan dengan potensi umur panjang dan penurunan tingkat penyakit jantung.

Bahkan, Pedoman Diet untuk Orang Amerika dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendukung gaya diet ini sebagai pilihan yang sehat.

Selain manfaat kesehatan, Unesco menganggap diet mediterania menjadi bagian dari warisan dan budaya daerah itu.

Pertama dan terpenting, pola makan ini didasarkan pada tradisi berumur panjang, lahan, panen, makanan musiman, persiapan sederhana, dan ritual menikmati makanan bersama orang lain.

Ada juga versi piramida makanan khusus untuk diet mediterania, dan aktivitas fisik, serta waktu makan sosial menjadi fondasinya. Sehingga diet ini pun kental dengan nilai komunitas di dalamnya.

Diet mediterania terutama mendorong makan berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, dan lemak sehat.

Pada saat yang sama, diet ini juga menjauhi gula, natrium, lemak jenuh, dan makanan olahan. Segelas anggur merah sehari dan infus herbal biasa dianggap sesuai dalam diet mediterania.

Meskipun pilihan berorientasi pada makanan nabati, masih ada tempat untuk daging dan susu dalam jumlah sedang di dalam pola makan ini.

Apakah mudah dicapai?

Dikenal dengan fokusnya pada produk lokal dan kebiasan menyiapkan makanan bersama dengan orang lain, maka kesederhanaanlah yang menguasai pola makan mediterania ini.

Misalnya, saat kita makan tomat pada musimnya, sedikit garam, minyak zaitun, dan kemangi segar adalah semua yang dibutuhkan untuk membuat hidangan yang lezat.

Demikian pula, jika makanan disiapkan di rumah, kecil kemungkinan makanan tersebut akan diisi dengan bahan olahan dan aditif.

Diet mediterania juga merekomendasikan penggunaan bumbu dan rempah-rempah untuk membumbui hidangan, mengurangi garam atau lemak yang tidak perlu.

Selain itu, karena diet mediterania tidak menjanjikan perubahan secara drastis dengan membatasi makanan tertentu, maka hal itu lebih bisa dicapai daripada diet lainnya.

Selain itu, ada banyak ruang untuk mempersonalisasi menu, berkat banyaknya pilihan makanan yang dianggap cocok.

Hal ini juga mencerminkan berbagai pengaruh, karena diet mediterania adalah jantung masakan dari berbagai negara seperti Maroko, Yunani, Italia, dan Spanyol.

Namun, ahli nutrisi di Harvard menyarankan, -kecuali porsinya dikontrol, makan berlebihan bisa menjadi risiko potensial, karena tidak ada rekomendasi ukuran porsi.

Di saat diet menjadi norma dan produsen makanan semakin giat melayani diet ekstrem, maka diet mediterania terdengar menjadi sangat normal.

Meskipun tidak membuat janji besar tentang penurunan berat badan, daya tariknya sebagai pilihan gaya hidup alami membuatnya patut dicoba.

Jika kita tidak bisa hidup di negara indah yang menghadap ke Laut Mediterania, mengapa tidak kita mencoba hidup sehat seperti mereka, kan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/30/073701420/mengapa-diet-mediterania-bisa-amat-populer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke