Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wabi-Sabi, Sepatu Edisi Terbatas Pijakbumi Cuma 24 Pasang, Mau?

Pijakbumi menelurkan koleksi terbaru yang diberi nama Wabi-Sabi, yang merupakan kreasi kolaborasi dengan merek serat alami untuk tekstil, Tencel, produksi Gamatex.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (31/3/2021), disebutkan, koleksi perdana Wabi-Sabi ini ditawarkan dengan nuansa cerah dan gaya yang santai.

Lalu, desain yang dipakai memadukan material kain kanvas yang terbuat dari serat alami dan serat kayu pohon lantung.

Koleksi eksklusif Wabi-Sabi ini kini telah tersedia di situs Pijakbumi.com, dalam dua pilihan warna yang dijual dalam jumlah terbatas, hanya 24 pasang sepatu.

Dua pilihan warna tersebut adalah Sakura dan Bay Leaf. Keduanya terinspirasi dari konsep estetika Jepang yang menitikberatkan pada unsur kesederhanaan, keabadian, dan keindahan alam.

Founder Pijakbumi Rowland Asfales mengatakan, sejak membangun bisnis ini pada tahun 2016 silam, prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan selalu menjadi tujuan utama.

“Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan sepatu dengan kualitas yang lebih baik," kata dia.

"Sepatu yang tidak hanya baik untuk manusia, tetapi juga untuk bumi kita. Serat Tencel adalah pelopor, dan juga produsen serat alami dan berkelanjutan," ungkap Rowland.

"Kami berupaya memberikan hasil yang holistik, mulai dari pulp kayu bersertifikasi yang diolah menjadi serat, serat menjadi kain, dan akhirnya kain kami olah menjadi material sepatu,” papar Rowland.

Dengan begitu, koleksi Wabi-Sabi dari Pijakbumi ini diyakini bakal memberikan pengalaman yang baru bagi pelanggan untuk beralih dan berkontribusi melestarikan bumi.

Kreasi ini  menjadikan koleksi Wabi-Sabi dapat terurai kembali ke alam pada masa akhir pemakaiannya.

Disebutkan, serat Tencel menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain, yang terbuat dari pulp kayu yang berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan.

Proses pembuatan serat alami Tencel memiliki konsep closed-loop production. Proses ini mengubah pulp menjadi serat selulosa, dengan optimalisasi sumber daya dan mengolah kembali sisa pembuangan menjadi energi untuk berproduksi kembali.

Bahan dasar alami memungkinkan produk pakaian yang mengandung serat ini mampu terurai kembali ke alam, sehingga aman mengurangi pencemaran.

Serat Tencel juga dikenal memiliki sirkulasi udara dan manajemen kelembapan yang baik.

Sehingga, bahan ini bisa membuat kaki tetap kering, dan mencegah bakteri akibat keringat. Material ini pun memiliki tekstur lembut, dan fleksibel.

Mariam Tania, Marketing and Branding Manager untuk Lenzing Group, Asia Tenggara dan
Oseania -selaku produsen Tencel ikut memberikan komentarnya.

Mariam mengatakan, fesyen berkelanjutan atau sustainable fashion bukanlah hal yang baru lagi di Indonesia, dan bahkan telah menjadi pilihan masyarakat modern.

“Serat alami Tencel memiliki misi untuk menjadikan industri tekstil dan fesyen, termasuk sepatu, lebih ramah lingkungan dengan memperluas kolaborasi bersama para mitra bisnis."

"Kami sangat senang dan antusias bekerja sama dengan merek lokal seperti Pijakbumi," kata Mariam.

Dia lalu berharap, akan ada lebih banyak lagi bisnis lokal yang menerapkan prinsip keberlanjutan dalam barang produksinya.

Koleksi spesial Wabi-Sabi tersedia mulai dari harga Rp 1.079.000.

Harga tersebut termasuk satu pasang sepatu, sepasang kaus kaki ramah lingkungan dari Agam Socks, sabun lerak dan sikat pembersih sepatu berbahan dasar kayu dan sabut kelapa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/31/121652220/wabi-sabi-sepatu-edisi-terbatas-pijakbumi-cuma-24-pasang-mau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke