Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melirik Smartwatch Pertama G-Shock Pakai Wear OS Google

Wajar saja memang, sebab dengan arloji semacam ini, penggunanya dapat menjalankan banyak fitur teknologi tak hanya sebagai jam tangan sebagai penunjuk waktu.

Dari sekian banyak merek yang beredar di pasarkan, G-Shock adalah "pemain lama" jam tangan. Namun, tidak dalam urusan smartwatch.

Belum genap lima tahun sejak pertama kali perusahaan Jepang tersebut membuat G-Shock yang dapat terhubung dengan GPS melalui ponsel, lewat varian Rangeman.

Itu pun, teknologi yang ditawarkan masih relatif terbatas, apalagi jika dibandingkan dengan banyak smartwatch yang beredar di pasaran kala itu.

Lalu, sekitar 2-3 tahun lalu, Casio membuat varian G-Squad, yang terdiri dari sejumlah jam tangan G=Shock untuk kebutuhan olahraga.

Jam tangan-jam tangan ini memang sudah bisa terkoneksi dengan ponsel untuk mencatat aktivitas kebugaran secara sederhana, termasuk varian entry level terbaru GBD-100SM.

Baru di tahun 2021 ini Casio menelurkan produk smartwatch pertama G-Shock, dengan menggunakan Wear OS Google.

Smartwatch bernama GSW-H1000 ini merupakan bagian dari jajaran G-Squad Pro Casio.

Bagi Casio, -sebelum G-Shock, perusahaan ini sudah pernah membuat jam tangan sejenis dengan Wear OS untuk produk smartwatch Pro Trek.

GSW-H1000  yang dirancang untuk mendukung gaya hidup aktif,  juga menjadi arloji G-Shock pertama dengan layar berwarna.

Seperti jam tangan G-Shock lainnya, GSW-H1000 memiliki tampilan maskulin dengan casing titanium.

Keberadaan cangkang titanium tersebut diklaim memberi daya tahan ekstra pada guncangan, dan juga tekanan air hingga kedalaman 200 meter.

Di samping itu, yang terbaru -tentu saja, disematkannya Wear OS milik Google, memungkinkan pengguna mendapat akses ke smartphone, berbagai aplikasi, dan termasuk Google Assistant.

Ditambah lagi, layar LCD berwarna pada jam ini mampu menampilkan waktu, peta, notifikasi, data sensor, dan informasi lainnya, dengan lebih jelas dan modern.

Jam tangan pintar ini juga memiliki GPS built-in, sensor detak jantung, kompas, sensor ketinggian, serta pelacakan untuk 24 opsi workout dalam ruangan dan 15 aktivitas olahraga luar ruang.

Daya tahan baterai GSW-H1000 dalam mode "optimal" cuma bertahan selama 1,5 hari -termasuk dengan tampilan layar berwarnanya.

Lalu, untuk tampilan "hemat" multi timepiece mode, baterai GSW-H1000 hanya mampu bertahan selama satu bulan.

Tentu saja, jam tangan ini menggunakan model rechargeable baterai, tanpa "bantuan" tenaga solar -yang lama dikenal sebagai ikon tangguh dari G-Shock.

Dengan demikian, pemakai G-Shock ini harus peka untuk mengisi ulang baterai, jika tak ingin jam ini tiba-tiba mati di tengah aktivitas.

Bagaimana, kamu tertarik?

GSW-H1000 ini hadir dalam berbagai pilihan warna. Ada warna merah, hitam, dan biru, yang dibanderol seharga 700 dollar AS atau sekitar Rp 10 juta. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/04/060000920/melirik-smartwatch-pertama-g-shock-pakai-wear-os-google

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke