Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latih Perkembangan Anak dengan Ajak Siapkan Makanan Sahur

KOMPAS.com - Beberapa hari lagi umat Islam akan menjalani ibadah puasa Ramadan. Bagi orangtua, mengajari anak berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri.

Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuat anaknya belajar berpuasa. Salah satunya adalah mengajak anak menyusun dan menyiapkan menu untuk sahur maupun berbuka.

Menurut psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi, mengajak anak menyusun dan menyiapkan menu makanan untuk sahur maupun berbuka dapat membuat mereka bersemangat.

Dengan begitu anak bisa termotivasi untuk berpuasa. Misalnya, mengajak anak menyiapkan santapan sahur dapat mendorongnya untuk bangun.

Sedangkan menyiapkan makanan berbuka dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar dan haus sehingga tetap bertahan untuk puasa.

Tak hanya itu, mengajak anak menyusun dan menyiapkan makanan untuk sahur maupun berbuka ternyata memberikan segudang manfaat.

"Memasak, mempersiapkan makanan walau sederhana itu pas banget untuk meningkatkan bonding (ikatan) antara orangtua dengan anak."

Demikian kata Ayoe dalam konferensi pers virtual #MomenNutella belum lama ini.

Dirinya menekankan, membangun ikatan antara orangtua dengan anak tidak bisa sesekali dilakukan melainkan harus konsisten.

Menyiapkan makanan, meskipun waktunya singkat, jika dilakukan terus menerus dan teratur dapat memberikan manfaat yang lebih terasa.

Selain itu, membangun ikatan dengan mempersiapkan makanan juga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menyusun rencana, mengembangkan kemampuan emosional, kognitif, dan motorik.

Misalnya di malam sebelumnya orangtua bertanya kepada anak menu makanan yang ingin disantap untuk sahur. Ini merupakan stimulasi yang melatih kognitif anak.

"Anak ditanya mau makan apa, apa yang harus disiapkan, itu mengajak anak untuk berpikir," kata Ayoe.

Kemudian dari pertanyaan itu, anak akan mengungkapkan jawaban atau pendapatnya. Dari situ anak dilatih untuk percaya diri dan berani mengungkapkan pendapatnya.

Menyiapkan makanan juga termasuk stimulasi karena melatih sensorik anak. Anak belajar mengenal berbagai macam tekstur bahan makanan.

Terakhir, menyiapkan makanan bersama anak juga merupakan stimulasi bagi emosinya. Anak akan merasa senang ketika berhasil membuat makanan.

"Terlebih jika mendapat apresiasi, anak merasa bangga, kepercayaan diri naik, ini fundamental bagi perkembangan anak," pungkas Ayoe.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/11/185252720/latih-perkembangan-anak-dengan-ajak-siapkan-makanan-sahur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke