Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Langkah yang Diperlukan untuk Memperbaiki 'Toxic Relationship'

KOMPAS.com – Berada dalam toxic relationship atau hubungan beracun dapat meninggalkan bekas luka yang mendalam selamanya.

Pertengkaran yang terjadi terus-menerus bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan diri, harga diri rendah, dan perasaan tidak berharga.

Hal ini benar-benar bisa mempengaruhi kondisi mental kita yang awalnya baik-baik saja menjadi bermasalah.

Parahnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berada dalam hubungan toksik yang perlu diperbaiki atau bahkan harus diakhiri.

Masalahnya, untuk melepaskan sosok yang dicintai tentu tidak mudah. Karenanya jika masih ingin bertahan, kamu harus memperbaiki hubunganmu dan memastikan semua pihak memperbaiki sikap.

Berikut adalah 7 langkah yang diperlukan untuk memperbaiki toxic relationship:

1. Pahami apakah hubungan ini bisa dipertahankan

Hubungan toksik dapat diperbaiki jika kedua pasangan sama-sama berkomitmen untuk mengatasinya dengan banyak komunikasi terbuka, kejujuran, refleksi diri, dan bahkan dengan bantuan profesional, secara individu dan bersama.

Ini akan mengharuskan kita masing-masing untuk memeriksa baik buruknya tindakan kita dan kesediaan kita untuk lebih saling menghargai.

Bila komitmen dan penghargaan pada pasangan tidak bisa diperoleh, maka lebih baik berpisah.

2. Bersiap untuk pergi atau ditinggalkan

Sebelum mencoba menghadapi pasangan toksik untuk memperbaiki hubungan, kita perlu mempersiapkan diri.

Bisa jadi dia akan mengakhiri hubungan ini bila tidak sepakat dengan cara-cara memperbaiki hubungan, atau kita yang memilih untuk pergi karena menemui jalan buntu.

Kita juga perlu untuk memastikan apakah kepercayaan dan harga diri kita cukup baik atau tidak sebelum memutuskan untuk lanjut atau selesai.

3. Gunakan suara kita

Seringkali dalam hubungan yang beracun, seseorang kadang bungkam untuk menghindari membuat pasangan kesal, yang seiring waktu dapat membangun kebencian pada diri sendiri.

Jika kita merasa cemas untuk mengomunikasikan sesuatu kepada pasangan karena takut dengan tanggapannya, kita perlu untuk mempertimbangkan hubungan ini.

Ini adalah tanda hubungan yang tidak sehat, ketika seseorang tidak berani berdiskusi dengan pasangannya.

4. Mulailah untuk ikut serta dalam hubungan

Dalam hubungan toksik, seseorang sering kali tidak menghargai diri sendiri atau kebutuhannya sendiri karena pasangannya sangat menuntut sekaligus melecehkan.

Hal ini bisa membuat seseorang menjadi takut bicara, dan itu justru semakin membuatnya tidak dihargai.

Karenanya ekspresikan perasaan kita ke pasangan, dan beri tahu mereka bahwa kita ingin mengambil ruang dalam hubungan sehingga kita juga merasa diikutsertakan.

Misalnya, ikut serta untuk mengambil keputusan rencana masa depan atau apa pun itu.

5. Mintalah bantuan profesional

Seseorang dapat mengenali hubungan toksik jika salah satu pasangan merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri atau tidak nyaman ketika mereka dekat dengan pasangan.

Jika sudah mencapai tahap ini, kita perlu menemui ahli kesehatan mental yang bisa memberikan perspektif positif kepada kita.

6. Belajar untuk mempercayai diri sendiri

Hubungan yang beracun sering kali melibatkan "gaslighting" yang dapat membuat kita terus-menerus meragukan diri kita sendiri.

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang agar terlihat berkuasa dengan mengontrol orang lain melalui cara membuat korbannya tidak yakin dengan dirinya sendiri.

Tentu hal ini akan membuat kita menjadi tidak percaya diri, bahkan mempercayai omongan si dia, bahwa kitalah yang salah atas semuanya.

7. Cari cara yang lebih sehat untuk mengungkapkan kritik bersama

Kritik yang membangun seharusnya bisa dilakukan secara sehat dalam sebuah hubungan. Tetapi jika seseorang biasa mengkritik dengan cara yang menghakimi atau merendahkan  tentu ini tidak akan membantu.

Kita harus membangun dialog di mana kita dapat saling mendengarkan sudut pandang satu sama lain, jadi bukan hanya monolog satu orang saja. Dua-duanya harus saling berdiskusi dan mendengarkan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/12/112910520/7-langkah-yang-diperlukan-untuk-memperbaiki-toxic-relationship

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke