Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, Memukul Anak Ganggu Perkembangan Otaknya

KOMPAS.com - Menghukum anak dengan memukul selama ini dikaitkan dengan efek samping seperti masalah kesehatan mental, kecemasan, depresi, masalah perilaku, dan risiko penggunaan zat maupun obat-obatan terlarang.

Tidak hanya itu, menurut studi terbaru memukul anak di bokong (spanking) ternyata juga memengaruhi perkembangan otaknya.

Demikian menurut penelitan terbaru yang dilakukan tim peneliti Harvard dan dipublikasikan di jurnal Child Development.

Diketahui ada peningkatan aktivitas di wilayah otak anak ketika berhubungan dengan tindakan pemukulan bokongnya.

Bagian otak yang terpengaruh adalah bagian yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan pemrosesan situasi.

Yang benar-benar mengkhawatirkan adalah para peneliti menemukan efek pada otak tersebut mirip dengan bentuk kekerasan yang parah.

Peneliti senior Katie A. McLaughlin menyebut, hasil penelitian tentang efek spanking diharapkan dapat mengubah definisi memukul bokong dari "disiplin" menjadi "kekerasan."

Supaya anak jera

Kebiasaan menghukum dengan memukul anak ini sudah menjadi rahasia umum. Para orangtua menganggap dengan memukul bisa membuat anak jera dan ingin mendengarkan apa yang diajarkan.

Nyatanya ini justru berdampak buruk pada anak yang mengalami pemukulan, meski memang pukulan tersebut tidak sampai menyebabkan cedera serius.

Jika anak melakukan kesalahan atau tidak disiplin, orangtua bisa menghukumnya dengan tindakan lain seperti mengurangi banyaknya uang jajan per hari atau bisa saja dengan membatasi aktivitasnya untuk menonton tv atau bermain gawai.

Selain menghukum, orangtua juga perlu memberitahu anak mengapa tindakan itu tidak baik atau seharusnya tidak dilakukan. Beri anak pujian jika mereka melakukan hal yang positif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/14/133145220/waspada-memukul-anak-ganggu-perkembangan-otaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke