Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jenis Makanan Berbuka Puasa yang Harus Dihindari Penderita Gerd

Jika kebiasaan ini dilakukan dalam jangka panjang, maka berpotensi mengganggu kesehatan.

Termasuk bagi penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (Gerd).

Pilihan makanan berbuka puasa yang tidak tepat bisa memicu refluks asam lambung yang rasanya sangat tidak nyaman.

Nah, agar tak salah memilih, dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah, Pondok Indah membagikan tips puasa tentang makanan yang perlu dihindari penderita Gerd saat berbuka puasa, di antaranya:

1. Makanan yang lama dicerna

Lambung memiliki cincin atau katup yang disebut sfingter. Sfingter harus dijaga tetap tertutup setelah makanan masuk ke dalam lambung agar makanan tidak kembali naik.

Namun, pada penderita Gerd, katup tersebut sering kali longgar dan tidak bisa tertutup dengan baik.

Salah satu penyebabnya adalah perut yang terlalu penuh.

Untuk mencegahnya, hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak, makanan yang digoreng dengan banyak minyak, hingga makanan bersantan.

Apalagi jika makanan tersebut dikonsumsi dekat dengan waktu tidur atau di waktu sahur.

Beberapa jenis makanan yang cukup lama dicerna adalah daging merah, seperti daging sapi, daging kambing, dan daging domba.

"Kalau kita makan itu, butuh waktu untuk dicerna," katanya kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2021).

Sebetulnya, konsumsi daging merah dapat diakali dengan makan pepaya atau nanas.

Sebab, enzim yang terkandung di dalam buah tersebut dapat membantu pencernaan memproses daging.

Namun, beberapa orang dengan penyakit asam lambung juga merasakan sensasi tidak nyaman ketika mengonsumsi sejumlah buah-buahan.

Jadi, lebih baik menghindari konsumsi daging merah saat berpuasa, terutama jika dekat dengan waktu tidur.

2. Makanan yang menimbulkan gas

Makanan yang berpotensi menimbulkan gas akan menyebabkan bloating atau kembung pada perut.

Beberapa di antaranya adalah sayuran hijau yang berserat tinggi atau kol.

Sementara pilihan sayur yang baik antara lain labu siam, wortel, atau oyong.

Selain itu, buah dengan kandungan fruktosa tinggi juga sebaiknya dihindari atau dikurangi untuk mencegah kembung, di antaranya mangga, duku, dan rambutan.

Tirta menjelaskan, fruktosa adalah gula alami dari buah. Gula akan menjadi bahan makanan bakteri di dalam perut.

Ketika bakteri memakannya maka akan terjadi fermentasi dan menimbulkan gas.

"Bukan tidak boleh, jangan makan terlalu banyak. Satu porsi saja bisa buah seperti apel atau jeruk. Akan lebih bagus jika memilih buah yang tidak mengandung banyak fruktosa," ucap dia.

3. Minuman manis

Ketika merasa haus, banyak dari kita yang mendambakan minuman dingin yang manis dan segar.

Namun, penderita Gerd sebaiknya mengurangi minum minuman yang sangat manis untuk buka puasa.

Sama seperti buah, kata Tirta, makanan dan minuman yang bergula akan menjadi makanan bakteri di dalam perut yang pada akhirnya akan difermentasi dan menimbulkan gas.

4. Makanan yang merelaksasi katup lambung

Selain karena kondisi perut yang penuh, beberapa makanan juga bisa membuat katup di lambung relaksasi sehingga akan terbuka dan memicu refluks asam lambung.

Beberapa di antaranya adalah makanan dan minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat.

Dianjurkan untuk mengurangi atau menghindari sama sekali konsumsi makanan dan minuman tersebut, atau memilih waktu konsumsi yang tepat.

Tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya di waktu sahur.

Selain itu, jika ingin mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, dianjurkan untuk tidak minum kopi yang terlalu pekat. Sebab, semakin pekat kopi artinya semakin tinggi kandungan kafeinnya.

"Pada orang yang (penyakit asam lambungnya) parah sekali sebaiknya ini tidak lagi dikonsumsi," ucap Tirta.

5. Makanan mengandung mint

Mint kerap kali disertakan ke dalam sajian makanan atau minuman untuk menambah rasa segar.

Sayangnya, mint berpotensi meningkatkan asam lambung bagi para penderita.

Bahkan, pada kasus yang parah pasien dianjurkan untuk tidak menggunakan pasta gigi dengan kandungan mint.


Selain mengurangi atau menghindari makanan-makanan tersebut, dianjurkan pula untuk tidak rebahan setelah makan. Setidaknya beri jarak satu hingga dua jam hingga waktu tidur.

Usahakan pula makan secara perlahan dan dalam ukuran yang kecil-kecil untuk mempermudah proses pencernaan.

Hindari pula mengenakan pakaian ketat untuk memastikan tidak ada hal yang menahan makanan untuk turun.

Menjaga berat badan juga akan sangat membantu meredakan gejala asam lambung pada penderita.

Sebab, Tirta menjelaskan, pada banyak kasus, orang-orang yang berhasil menurunkan berat badan biasanya juga berhasil menghilangkan keluhan asam lambung yang dideritanya.

"Pada intinya makan sesuai kebutuhan, kecukupan dan jaga berat badan agar tidak berlebih," ucapnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/15/164800420/5-jenis-makanan-berbuka-puasa-yang-harus-dihindari-penderita-gerd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke