Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencegah Asam Lambung Naik, Lakukan 7 Tips Ini Saat Sahur

Nah, pola ini sangat tidak dianjurkan untuk penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (Gerd).

Ada beberapa tips puasa yang dapat dilakukan untuk mencegah kenaikan asam lambung pada waktu sahur, antara lain:

1. Sahur lebih awal

Penderita Gerd tidak boleh sampai kekenyangan agar makanan tidak naik kembali dari lambung ke kerongkongan.

Untuk itu, tubuh harus diberi waktu lebih untuk mencerna makanan apalagi jika ingin kembali tidur usai sahur.

Dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah, Pondok Indah menyarankan, setidaknya bangunlah satu jam lebih awal dan makan sahur lebih dulu sehingga ada jeda waktu yang cukup panjang dari waktu makan ke tidur.

"Jadi, kalau misalnya (shalat) subuh jam 04.30, paling tidak dia harus sudah selesai makan 03.30 supaya ada waktu untuk memastikan makanannya turun," kata Tirta kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2021).

Tetaplah dalam posisi tegak selama satu hingga dua jam sebelum tidur untuk memastikan makanan sudah turun.

Jika memang bangun terlalu mepet dengan waktu imsak, usahakan menyempatkan diri untuk bergerak. Misalnya berjalan ringan di sekitar rumah atau halaman.

2. Hindari makanan yang sulit dicerna

Jika ingin kembali beristirahat setelah sahur, usahakan menghindari makanan yang butuh waktu lama untuk dicerna, seperti makan berlemak, bersantan, dan digoreng menggunakan banyak minyak.

Jika sangat ingin makan makanan tersebut, usahakan mengonsumsinya pada waktu berbuka di mana jarak antara makan dan tidur terbilang cukup panjang.

3. Hindari makanan yang menimbulkan gas

Sayuran seperti kol atau sawi berpotensi menimbulkan gas sehingga dapat menyebabkan bloating atau kembung.

Agar lebih aman, cobalah mengonsumsi sayuran seperti labu siam, wortel, oyong, atau sayuran lainnya yang terasa dingin di perut.

Selain itu, buah-buahan tinggi fruktosa juga berpotensi menimbulkan kembung.

Adapun beberapa buah yang tinggi fruktosa antara lain mangga, duku, rambutan, dan lainnya.

"Karena gula akan menjadi bahan makanan bakteri yang ada di dalam perut kita."

"Kalau dia makan, melakukan fermentasi, maka akan menimbulkan gas," ucap Tirta.

4. Menghindari minuman manis

Sama seperti buah, minuman tinggi gula juga berpotensi menimbulkan gas.

Katup lambung harus dijaga agar makanan yang sudah masuk ke lambung tidak kembali naik ke kerongkongan.

Pada penderita Gerd, katup tersebut sering kali longgar dan tidak bisa tertutup dengan baik.

Selain karena perut terlalu penuh, penyebab lainnya juga bisa disebabkan oleh makanan.

Salah satunya adalah kafein. Makanan dan minuman mengandung kafein antara lain kopi, teh, cokelat, dan lainnya.

Cobalah mengurangi makanan dan minuman tinggi kafein atau menghindarinya sama sekali jika memungkinkan.

"Kemudian juga tidak boleh terlalu pekat karena berarti kandungan kafeinnya semakin banyak," kata dia.

6. Tidak makan terlalu banyak karbohidrat

Masyarakat Indonesia sangat identik dengan konsumsi nasi.

Pada waktu sahur, karbohidrat seperti nasi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena salah satu sumber gizi makro tersebut merupakan makanan kesukaan bakteri di dalam perut kita.

"Nanti fermentasinya akan banyak sekali sehingga produksi gasnya akan banyak," ungkap Tirta.

7. Hindari makanan pedas

Pastikan tidak mengonsumsi makanan pedas dan berbumbu tajam, terutama pada saat sahur.

Sebab, ketika mengonsumsi makanan pedas dan refluks asam lambung terjadi, kerongkongan akan terasa semakin panas sehingga kita akan merasakan sensasi heartburn.

"Sensasi heartburn-nya bisa luar biasa kalau habis makan sesuatu yang pedas-pedas," tuturnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/16/041600820/mencegah-asam-lambung-naik-lakukan-7-tips-ini-saat-sahur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke