Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diderita Rachel Goddard, Kenali Miom dan Kista pada Rahim

Melalui sebuah video dalam kanal YouTube miliknya, Rachel mengungkapkan dirinya memiliki miom dan kista dengan ukuran masing-masing 8 cm dan 3 cm. Kondisi ini membuatnya merasa sangat menderita setiap haid, bahkan sejak sebelum hamil.

Mulai dari hampir pingsan, sulit jalan, hingga kesulitan bergeser saat tidur yang membuatnya merasa kesakitan.

Lebih jauh, apa yang dimaksud dengan miom dan kista?

Perbedaan miom dan kista

Tumor adalah massa jaringan tidak normal yang berisi daging atau cairan.

Jaringan tidak normal ini bisa berkembang di mana saja di dalam tubuh kita serta bisa bersifat jinak (umumnya tidak berbahaya) atau bersifat ganas (kanker).

Fibroid rahim atau miom adalah tumor jinak yang tumbuh di jaringan ikat atau otot pada rahim wanita.

Adapun kista merupakan kantung berisi cairan, udara atau bahan lainnya yang menempel pada organ terdekat.

Kista tidak berbahaya karena termasuk tumor jinak dan bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk payudara.

Namun, kista lebih sering berkembang di daerah rahim, sama seperti miom.

Perbedaan miom dan kista dari penyebabnya

Penyebab pertumbuhan miom belum diketahui secara pasti, namun faktor hormonal dianggap sebagai pemicunya.

Ovarium memproduksi estrogen dan progresteron. Dua hormon tersebut menyebabkan lapisan rahim beregenerasi selama setiap siklus haid dan dapat merangsang pertumbuhan miom.

Kehamilan juga meningkatkan produksi estrogen dan progresteron di dalam tubuh, sehingga miom mungkin dapat berkembang dan tumbuh dengan cepat ketika wanita sedang hamil.

Selain itu, faktor keturunan juga dianggap membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan miom.

Sementara penyebab kista masih belum jelas. Namun, faktor keturunan, penyumbatan pada saluran yang memengaruhi aliran keluar cairan atau kondisi medis lainnya bisa menjadi faktor dalam perkembangan kista ovarium.

Perbedaan miom dan kista dari gejalanya

Meski keberadaan miom sering kali tak disadari, wanita dengan miom biasanya memiliki periode haid lebih panjang dan berat, merasakan nyeri di bagian belakang kaki, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan intim, sering buang air kecil, sembelit, perut kembung, hingga perut membesar.

Jika Anda mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya diwaspadai.

Kista pada umumnya tidak menimbulkan gejala apapun sehingga biasanya dibiarkan berkembang lebih besar dan menjadi parah.

Ketika sudah berkembang, kista mungkin menimbulkan gejala yang dapat bervariasi tergantung dari lokasinya.

Kista hati dan ginjal, misalnya, umumnya tidak menunjukkan gejala dan hanya dapat ditemukan ketika pemindaian (scan) rutin.

Kista payudara bisa terasa sakit, sementara kista pada otak dapat menyebabkan sakit kepala dan kista kulit akan menimbulkan benjolan.

Sedangkan kista rahim dapat menyebabkan nyeri panggul, nyeri saat buang air besar, urgensi buang air kecil, perut kembung, hingga perubahan aliran menstruasi.

Perbedaan miom dan kista dari pengobatannya

Dokter akan menentukan pengobatan miom mana yang cocok berdasarkan usia, ukuran miom dan kesehatan keseluruhan dari pasien. Pasien mungkin saja menerima kombinasi pengobatan.

Beberapa pengobatan rumahan diyakini dapat memberikan efek positif pada miom, termasuk yoga, pijat, akupunktur, hingga mengaplikasikan panas ketika merasakan kram.

Perubahan pola makan, seperti menghindari daging-dagingan dan makanan tinggi kalori, juga disebut dapat membantu.

Hal lain yang juga membantu adalah mengelola tingkat stres dan menurunkan berat badan jika berat badan berlebih.

Dokter mungkin akan meresepkan obat pengatur kadar hormon untuk mengecilkan miom.

Pilihan lainnya bisa membantu mengontrol pendarahan dan rasa sakit, meskipun tidak dapat menghilangkan miom, di antaranya intrauterine device (IUD), obat pereda nyeri seperti ibuprofen, hingga pil pengontrol kehamilan.

Prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan pertumbuhan miom yang sangat besar atau berganda. Prosedur ini dikenal sebagai miomektomi.

Pembedahan juga dapat dilakukan secara laparoskopi melalui beberapa sayatan kecil di mana alat bedah dan kamera dimasukkan. Tapi, miom mungkin tumbuh kembali setelah prosedur ini dilakukan.

Jika kondisi memburuk atau tidak ada perawatan yang berhasil, dokter mungkin melakukan histerektormi atau pengangkatan rahim lewat metode pembedahan.

Sementara untuk kista, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan untuk mengecilkan atau mengangkat kista jika tidak bisa hilang dengan sendirinya atau tumbuh lebih besar.

Pengobatan tersebut termasuk pil pengontrol kehamilan dan laparoskopi.

Jika Anda memiliki kista yang besar, dokter dapat mengangkatnya melalui pembedahan.

Jika dokter menentukan bahwa kista tersebut bersifat kanker, maka mungkin akan dilakukan pengangkatan rahim.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/16/083337520/diderita-rachel-goddard-kenali-miom-dan-kista-pada-rahim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke