Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Tanda Kita Melakukan Gaslighting pada Diri Sendiri

KOMPAS.com - Gaslighting merupakan istilah yang saat ini cukup populer, tetapi biasanya terjadi dalam hubungan asmara. Padahal, ternyata kita juga bisa melakukan gaslighting pada diri sendiri.

Istilah gaslighting mengacu pada bentuk kekerasan, seperti berbohong dan memanipulasi seseorang sampai orang tersebut mempertanyakan kewarasannya dan menerima realitas orang lain.

Ada juga yang kondisi di mana kita melemahkan emosi sendiri atas nama spiritualitas, dan ini disebut spiritual gaslighting. 

Mengenali spiritual gaslighting
Beberapa tema umum dalam praktik spiritual mencakup belajar mengatasi emosi yang sulit, menghormati pandangan yang berbeda, dan menunjukkan belas kasih, bahkan kepada orang yang berbuat jahat kepada kita.

Namun, yang harus diperhatikan adalah mengatasi emosi yang sulit bukan berarti mengabaikan emosi tersebut.

"Anda dapat mengabaikan, merasionalisasi, atau menyangkal kenyataan dan kebenaran terkait apa yang harus dihadapi dengan alasan bimbingan spiritual," kata psikoterapis berlisensi Babita Spinelli, LP, JD, kepada Mindbodygreen.com.

Menurut Spinelli, kita cenderung membuat penyebab sebuah situasi atau keadaan tertentu menjadi tampak rasional dengan berpegang pada spiritual ketimbang mengatasinya.

Kapan spiritual gaslighting terjadi

Spiritual gaslighting bisa terlihat dalam beberapa cara. Mulai dari kita yang menggunakan spiritualitas sebagai sarana untuk mempermalukan diri sendiri, atau mengabaikan perasaan, keinginan, dan kebutuhan kita.

Ketika seorang teman mengalami sesuatu yang sulit, kita mungkin menyebut masalahnya sepele dan ia terkesan egois, kendati ia mempunyai emosi yang nyata terkait masalah tersebut.

Hal yang perlu diingat, teman dan anggota keluarga juga bisa melakukan ini kepada kita.

"Anda mungkin menilai diri lebih kritis, bukannya mengakui bahwa spiritualitas dan perkembangan diri kita berjalan seiring dengan trial and error," katanya.

Sebagai contoh, jika kita merasa kesal karena sesuatu, kita dapat mencoba menekan emosi dengan mengatakan kepada diri kita bahwa marah atau kecewa bukanlah hal yang spiritual.

Akibatnya kita tidak sepenuhnya memahami emosi yang dirasakan, pelajaran apa yang bisa diambil dari situasi itu, yang sebenarnya bermanfaat bagi perkembangan spiritual kita.

Mengatasi spiritual gaslighting

Spinelli merekomendasikan untuk mendengarkan suara hati kita dan berpegang pada kebenaran, terutama kebenaran di balik emosi kita.

"Luangkan waktu untuk merenung dan bertanya, apakah pemikiran ini bermanfaat bagi saya?Tantang pemikiran Anda saat Anda menyadari sedang mengalami gaslighting," katanya.

Ditambahkan Spinelli, hal itu berlaku saat kita melakukan gaslighting kepada diri kita maupun orang lain.

"Tangkap pikiran negatif itu dan gantikan dengan pikiran belas kasih dan empati," sebut dia.

Jika kita kesulitan mengatasi emosi yang dimiliki, Spinelli menyarankan untuk mendatangi terapis untuk menemukan penanganan yang sehat daripada melanjutkan pola gaslighting untuk "bertahan hidup".


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/20/134444720/kenali-tanda-kita-melakukan-gaslighting-pada-diri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke