Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Samakan Spanking dengan KDRT, Eva Mendes Dikritik

KOMPAS.com - Aktris Eva Mendes dikritik karena menyamakan metode memukul bokong anak (spanking) dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Kontroversi ini bermula dua foto yang diunggahnya dalam akun Instagramnya belum lama ini.

Foto pertama merupakan potret dirinya saat tampil di karpet merah mengenakan gaun Versace. Sedangkan foto kedua berupa kutipan yang bertuliskan ""Spanking does for a child's development what hitting a spouse does for a marriage".

Kalimat ini bermakna memukul pantat anak berpengaruh pada perkembangan anak seperti halnya memukul pasangan dalam pernikahan.

Dalam takarir unggahannya, ibu dua anak ini mengatakan kalimat tersebut merupakan salah satu kutipan parenting favoritnya.

Unggahan istri Ryan Gosling ini langsung memicu beragam reaksi dari pengikutnya di media sosial.

Beberapa followersnya menyatakan ketidaksetujuan mereka dan menilai sikap Mendes berlebihan.

Pasalnya, metode spanking alias memukul bokong anak dinilai sebagai  upaya orangtua mendisiplinkan buah hatinya. Hukuman fisik ini tergolong ringan sehingga dianggap jelas berbeda dengan kekerasan domestik pada pasangan.

Salah satu pengikutnya, akun @redlips_and_wine bahkan menyatakan, "Saya dulu dipukul di bokong dan sekarang menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab. Dan percayalah, Saya layak mendapatkannya karena sudah menjadi anak nakal,".

Akun lain menjelaskan spanking dilakukan dengan tujuan mengoreksi perilaku anak. Tidak ada niatan untuk merendahkan anak sehingga jelas berbeda dengan praktik KDRT.

Atas komentar ini, Mendes meresponnya dengan cukup bijak. Ia mengucapkan terima kasih atas masukannya dan menghargai perbedaan pendapat yang ada.

Ia menegaskan ingin menjadikan laman media sosialnya sebagai tempat berdiskusi yang menyenangkan. Kutipan itu dibagikan, menurutnya, bukan untuk memicu kontroversi namun dimaksudkan berbagai pendapat yang ia amini kebenarannya.

"Kita semua menjadi orangtua dengan cara kita sendiri, Saya seringkali tidak tahu apa yang Saya lakukan karena memang tidak ada buku panduannya," katanya.

Di sisi lain, banyak pula yang sependapat dengan perempuan berdarah latin itu. Beberapa menilai spanking hanya membuat anak merasa takut dan dipermalukan.

Memberikan hukuman fisik pada anak meskipun ringan memang masih menjadi bahan perdebatan di dunia parenting. Banyak yang menilai ini hanya akan memicu perilaku agresif anak, sedangkan yang lain meyakini cara ini ampun menanamkan sikap disiplin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/21/114106620/samakan-spanking-dengan-kdrt-eva-mendes-dikritik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke