Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suara Serak pada Pasien Covid-19, Apa Penyebabnya?

Penelitian terbaru menyebutkan, virus ini bisa mempengaruhi suara penderitanya menjadi serak.

Suara serak bagi sebagian orang tidak terasa menganggu.

Namun jika perubahan suara ini disebabkan karena kehadiran Covid-19. maka mungkin ada beberapa hal yang harus kita ketahui.

Sejumlah pasien melaporkan gejala ini ketika virus mulai menyebar.

Secara umum, perubahan suara ini disebabkan gangguan yang terjadi pada berbagai organ dalam lain yang mempengaruhi.

Dokter spesialis paru di klinik ini, Joseph Khabbaza, menerangkan Covid-19 menyebabkan peradangan, sehingga memicu berbagai gejala sekunder lain.

Setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan suara serak pada penderita Covid-19 antara lain:

  • Batuk

Covid-19 memicu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan gangguan pada paru-paru, radang tenggorokan dan infeksi pita suara.

"Kemudian batuk yang terjadi bisa sangat keras dan menjengkelkan," kata dia.

Batuk ini menyebabkan peradangan pada laring, organ di tenggorokan yang membuat kita bisa berbicara dan bernafas.

Peradangan inilah yang membuat pita suara menjadi, bengkak, dan kaku, sehingga getarannya tidak lagi luwes.

Dampaknya, nada dan kedalaman suara yang biasanya kita hasilnya menjadi berbeda sehingga suara menjadi serak.

Dalam kasus yang lebih ekstrem, pasien akan kesulitan berbicara dan hanya mampu berbisik saja.

  • Obat-obatan

Suara serak yang dialami pasien Covid-19 bisa pula disebabkan karena konsumsi obat obatannya.

Dalam banyak kasus, virus ini diobati dengan obat deksametason yang mengandung steroid.

Efek samping senyawa ini dapat dapat meningkatkan asam lambung yang kemudian menyebabkan iritasi kimiawi asam langsung pada tenggorokan dan pita suara.

Pemberian steroid, khususnya pada pasien yang memiliki masalah imunitas, juga berdampak sariawan, infeksi jamur di mulut dan tenggorokan.

Gangguan ini dapat bertahan di pita suara sehingga menyebabkan iritasi tambahan dan suara serak.

  • Saraf vagus

Dr. Khabbaza menjelaskan, Covid-19 bisa menyebabkan peradangan di semua saraf yang terletak di saluran nafas.

Salah satu penelitian menyebutkan, dampaknya juga bisa dirasakan pada saraf vagus yang memiliki fungsi fonasi alias untuk bicara.

Dalam jangka panjang, ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada pita suara.

"Jika saraf vagus tidak bekerja dengan baik, pita suara mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan mungkin tetap tertutup saat seharusnya terbuka," kata dia.

  • Penggunaan ventilator

Ventilator biasa dipakai para pasien Covid-19 sebagai alat bantu pernafasan khususnya dalam kondisi kritis.

Namun metode ini juga bisa berdampak membuat suara seseorang menjadi serak.

Penggunaan ventilator khususnya dalam beberapa pekan bisa memberikan gejala tambahan.

"Ini bisa menyebabkan masalah pita suara untuk beberapa waktu," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/23/133836020/suara-serak-pada-pasien-covid-19-apa-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke