Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Kebiasaan yang Tak Pernah Dilakukan Orang Kaya

KOMPAS.com - Barangkali kita memandang orang kaya adalah orang paling bahagia karena dapat membeli apa pun yang diinginkan setiap saat.

Faktanya, orang kaya cenderung mempunyai perhitungan dalam membelanjakan uang yang dimiliki. Gaya hidup orang kaya juga terstruktur dan hemat, mereka tidak membeli barang yang tidak terlalu berharga.

Inilah kebiasaan yang tidak dilakukan orang terkaya di Amerika, seperti dikutip laman Reader's Digest:

1. Membeli barang secara spontan

Melakukan pembelian secara spontan atau impulsif adalah sesuatu yang tidak akan pernah dilakukan oleh orang kaya.

"Jika Anda membeli barang yang tidak Anda butuhkan, Anda harus menjual barang yang dibutuhkan," kata investor miliarder Warren Buffet kepada Forbes.

Bukan berarti jutawan tidak membeli barang mewah. Mereka hanya memikirkan barang apa yang dibeli dan keuntungan yang didapat sebelum membelinya.

2. Meninggalkan warisan

Meninggalkan warisan kepada anak dan cucu bukanlah kebiasaan yang dilakukan orang kaya.

Menurut CNBC, Bill Gates dan Mark Zuckerberg mengatakan mereka ingin anak mereka menemukan jalan mereka daripada mengandalkan warisan.

Sebaliknya, kedua orang kaya itu memberikan sebagian besar kekayaan mereka untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

3. Membeli televisi atau video game

Menurut data tahun 2015 dari Nielsen, orang dewasa dalam rumah tangga dengan pendapatan tahunan di bawah 25.000 dollar AS menghabiskan lebih banyak waktu dengan menonton televisi atau bermain video game.

Fenomena tersebut tidak terlihat pada orang dengan pendapatan tahunan di atas 75.000 dollar AS. Dengan kata lain, orang kaya tidak sempat menonton televisi.

"Kami memprediksi rumah tangga berpenghasilan tinggi memiliki lebih banyak perangkat, tetapi kami tidak mengantisipasi konsumen berpenghasilan rendah memiliki penggunaan perangkat yang lebih besar."

4. Membeli barang mewah dari merek ternama

Pendiri IKEA, Ingvar Kamprad, mengatakan kepada Newsweek bahwa dia hanya memakai barang dari pasar "loak" untuk memberikan contoh yang baik.

Sedangkan, Bill Gates mengatakan kepada Time bahwa dia masih memakai jam tangan seharga 10 dollar AS. Padahal, melihat kekayaan yang dia miliki, mengisi lemari di rumahnya dengan ratusan arloji Omega bukan hal mustahil.

5. Membeli rumah mahal

Orang kaya ingin mendapatkan nilai terbaik atas uang yang dibelanjakan. Mereka dapat menghabiskan jutaan dollar AS, namun mereka juga melakukan penawaran saat membeli barang.

Beberapa orang kaya bahkan tidak membeli rumah mewah. Menurut US News and World Report, Warren Buffett -- orang terkaya ketiga di dunia-- masih tinggal di rumah yang dia beli pada tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS.

6. Memilih membeli daripada menyewa

Ada orang kaya yang tidak mau repot membeli rumah. Banyak yang memilih untuk menyewa, menurut pembawa acara Extra's Mansions and Millionaires, Michael Corbett.

"Menyewa rumah lebih populer dari sebelumnya, bahkan di kalangan orang kaya," kata Corbett kepada The Huffington Post.

7. Melakukan perawatan dengan biaya mahal

Setiap orang membutuhkan perawatan sesekali, tetapi beberapa orang kaya beranggapan perawatan tidak memerlukan biaya.

John Caudwell, pengusaha dan miliarder memotong rambutnya sendiri, menurut Time.

Kemudian, pendiri IKEA Ingvar Kamprad mengatakan kepada Newsweek bahwa dia memotong rambutnya ketika berada di negara berkembang sebagai caranya untuk memberi kembali kepada sesama.

8. Memiliki banyak kartu kredit

Tom Corley, penulis buku "Rich Habits: The Daily Habits of Successful People" mengungkapkan fakta unik kepada US News and World Report.

Menurut dia, hanya delapan persen orang kaya yang menggunakan lebih dari satu kartu kredit. Sedangkan, 77 persen orang yang kurang mampu memiliki banyak kartu kredit.

Jika kita memiliki lebih banyak kartu kredit, ada lebih banyak biaya yang harus diperhatikan dan dikumpulkan.

Kartu kredit hanya memperbesar kesempatan kita untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

9. Biaya keterlambatan atau denda

Tidak ada orang yang mau membayar biaya keterlambatan atau denda ketika sebuah tagihan atau pembayaran terlewat, terutama orang kaya.

Itulah mengapa orang kaya rajin menyiapkan pembayaran otomatis di semua akun mereka, mulai dari pembayaran mobil hingga kartu kredit dan asuransi.

10. Membeli barang yang tidak bertahan lama

Orang kaya memiliki uang untuk mengganti barang yang rusak, tapi mereka tidak ingin membuang-buang uang dengan cara tersebut. Karenanya mereka lebih memilih barang mahal tapi berkualitas tinggi dan awet.

11. Membeli perangkat baru

Penelitian menunjukkan, uang dan materi hanya menghasilkan kebahagiaan. Sebaliknya, pengalaman bermakna menuntun pada kehidupan yang benar-benar memuaskan.

Menurut Jaime Tardy, penulis "The Eventual Millionaire", orang kaya memilih mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup daripada membeli gadget baru.

12. Pensiun

Bagi orang kaya, pensiun bukanlah fokus yang dikejar, terutama karena jutawan tidak berencana untuk pensiun, menurut CNBC.

Sebuah studi 2010 dari Barclay's Wealth yang diterbitkan di CNBC menemukan, sebanyak 54 persen jutawan ingin bekerja sampai masa pensiun mereka.

Studi juga mengungkap, 60 persen orang dengan kekayaan bersih 15 juta dollar AS berencana untuk terus bekerja, tidak memedulikan usia mereka.

13. Berjudi

Orang kaya tidak mau membuang uang untuk berjudi. Hal ini dikatakan oleh Warren Buffet. Menurutnya, perjudian yang dilegalkan di sebuah negara akan berdampak negatif.

Dia meletakkan mesin slot (yang biasa terdapat di kasino) untuk memberikan contoh kepada anak-anaknya.

Menurut Buffet, ketika dia memberi izin pada anak untuk memainkan mesin slot tersebut, anak akan jatuh ke dalam godaan dan akhirnya menghabiskan uang dalam satu hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/27/190000220/13-kebiasaan-yang-tak-pernah-dilakukan-orang-kaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke