Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dehidrasi Ternyata Bisa Picu Depresi dan Kecemasan

KOMPAS.com - Kekurangan cairan atau dehidrasi karena tidak minum cukup air dapat menyebabkan sejumlah efek buruk bagi kesehatan, termasuk otak.

Salah satu tanda pertama dehidrasi adalah kabut otak yakni kondisi ketika tidak bisa berkonsentrasi dan sulit mengingat sesuatu.

Dehidrasi dapat memengaruhi kemampuan kognitif, terlebih 73 persen otak terdiri dari air. Selain itu, tidak minum cukup air juga dapat memengaruhi suasana hati.

Menurut suatu studi 2018 yang diterbitkan dalam World Journal of Psychiatry, dehidrasi dapat membuat seseorang merasa tertekan dan cemas.

Hasil ini didapat setelah para peneliti menanyai 3.327 orang dewasa tentang asupan air. Peneliti meminta peserta menilai suasana hatinya pada skala depresi dan kecemasan.

Peneliti menemukan, orang yang minum dua gelas air putih atau kurang per hari melaporkan tingkat depresi yang jauh lebih tinggi.

Beda halnya dengan orang yang minum lima gelas air putih atau lebih setiap hari.

Bahkan orang yang minum 3-4 gelas air putih per hari, menilai suasana hatinya lebih baik daripada kelompok yang mengalami dehidrasi.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition mengatakan, air dan suasana hati sangat terkait. Bahkan meskipun yang terjadi hanya dehidrasi sangat ringan.

Dalam penelitian tersebut, sebanyak 25 perempuan muda yang sehat diminta melakukan latihan yang sama selama tiga hari.

Pada hari pertama, mereka melakukan latihan yang mengeluarkan keringat dalam jumlah sedang.

Mereka tidak mengganti keringat yang hilang itu dengan minum air sehingga mengalami dehidrasi ringan.

Di hari kedua, mereka melakukan hal yang sama dan juga diberi diuretik yaitu obat untuk mengeluarkan air ekstra dari sistem tubuh. Hal ini membuat mereka mengalami dehidrasi.

Selanjutnya di hari ketiga, mereka terhidrasi sepenuhnya. Artinya setelah latihan mereka minum air untuk menggantikan keringat yang keluar.

Setiap selesai latihan, mereka menjawab pertanyaan tentang suasana hati dan kognisinya. Dari situ peneliti menemukan beberapa fakta.

Ketika peserta penelitian mengalami dehidrasi, mereka melaporkan efek samping yang signifikan pada suasana hatinya selama dan setelah latihan serta saat istirahat.

Mereka merasa lebih tertekan ketika dehidrasi dan melaporkan perasaan negatif lainnya. Misalnya menganggap latihan lebih sulit daripada sebelumnya, menjadi frustrasi, dan ingin menyerah.

"Temuan ini tidak mengherankan karena otak tidak dapat berfungsi dengan baik dalam keadaan dehidrasi, kata psikiater David A. Merrill, MD dari Pacific Brain Health Center.

Efek dehidrasi terhadap otak bervariasi, tergantung tingkatannya. Mulai dari yang ringan hingga kondisi yang parah.

Lantas apa hubungan antara dehidrasi dengan fungsi otak? Hal ini berkaitan dengan perubahan volume darah di otak.

Sebagian besar darah adalah air. Jadi ketika seseorang mengalami dehidrasi, jumlah darah yang beredar di tubuhnya berkurang.

"Penurunan suplai darah inilah yang mempengaruhi fungsi otak," kata ahli saraf Xuan Kang, MD dari UCHealth Neurology Clinic.

1. Elektrolit pekat

Tubuh dan otak bekerja dengan sistem yang diatur oleh nutrisi. Dehidrasi dapat merusak keseimbangan tersebut.

"Ketika nutrisi seperti garam terlalu terkonsentrasi dalam darah, naka dapat terjadi perubahan kondisi mental", kata Dr. Kang.

Jika dehidrasi berlanjut, maka hal ini dapat menyebabkan kejang.

2. Lebih sedikit darah ke otak

Darah mengangkut glukosa ke otak sebagai sumber energi. Ketika otak tidak mendapatkan cukup darah, maka bahan bakar atau sumber energi berkurang.

"Inilah yang menyebabkan disfungsi otak dan muncul sebagai gangguan kognitif. Efeknya terasa lebih sulit untuk berpikir dan gangguan suasana hati," kata Dr Kang.

3. Menyusutnya jaringan otak

Dehidrasi ringan bukanlah masalah besar dan tubuh masih mampu mengatur dirinya sendiri. Tapi dehidrasi parah atau kronis dapat menurunkan volume otak.

Menurut suatu penelitian yang diterbitkan di JAMA Psychiatry, volume otak yang berkurang terkait dengan gangguan suasana hati.

Hubungan pikiran-tubuh

Gangguan fisik akibat dehidrasi juga dapat memengaruhi suasana hati. Ketika terjadi dehidrasi, tubuh menjadi stres dan berdampak negatif pada fungsi kesehatan perilaku.

Dehidrasi dapat memperburuk memori jangka pendek, persepsi kesulitan tugas, kewaspadaan, dan memori kerja.

Semua efek itu dapat menyebabkan seseorang merasa lebih buruk. Pada gilirannya bisa meningkatkan depresi dan kecemasan.

"Dehidrasi menyebabkan seseorang berbuat buruk, yang kemudian dirinya merasa buruk juga," kata psikolog Kristin Orlowski.

Efek negatif ini dapat diperparah untuk orang yang mengalami dehidrasi kronis.

Selain memperburuk kondisi kesehatan fisik, dehidrasi kronis dapat membuat seseorang melewatkan aktivitas yang menyenangkan dan bermakna.

Hal itu secara tidak langsung dapat menyebabkan gangguan suasana hati jangka panjang seperti depresi, jelasnya.

Gejala

Ada beberapa gejala yang menunjukkan seseorang mengalami dehidrasi terutama berkaitan dengan mental.

"Efek mental dari dehidrasi bisa lebih dulu terasa sebelum efek fisik, meskipun tidak kentara," kata Dr. Merrill, profesor emeritus psikiatri di University of California-Berkeley.

Tidak jarang orang merasa suasana hati dan produktivitasnya menurun di tengah hari. Seringkali dirinya bahkan tidak tahu alasanbya.

Baru setelah minum air putih, perasaannya kembali membaik dan orang tersebut dapat kembali melanjutkan aktivitasnya.

Gejala mental terkait dehidrasi yang harus diwaspadai antara lain kebingungan, perasaan lambat mental, kelelahan, sakit kepala, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

Terus merenung, merasa sedih tapi tidak tahu alasannya, dan pikiran cemas juga bisa menjadi gejala dehidrasi yang berkaitan dengan mental.

Selain minum, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti semangka juga dapat membantu menghidrasi tubuh.

Untuk meningkatkan hidrasi, mulailah dengan berfokus pada hal-hal positif. Berikut beberapa cara untuk menjadikan air minum sebagai kebiasaan.

1. Buat pengingat visual

Bagi beberapa orang, minum adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Jadi buat pengingat yang bisa dilihat secara visual.

Misalnya meletakkan botol air berwarna cerah di atas meja kerja. Hal itu dapat mendorong keinginan untuk minum setiap kali melihatnya.

2. Jadwalkan istirahat minum

Setel alarm setiap dua jam di ponsel untuk mengingatkan keharusan minum segelas air.

Saat melakukannya, sempatkan melakukan peregangan sederhana selama lima menit atau berjalan-jalan. Olahraga juga terbukti meningkatkan suasana hati.

3. Tambahkan sedikit rasa

Meskipun air putih adalah pilihan yang paling sehat, banyak orang menganggapnya membosankan dan hambar.

Untuk mendorong keinginan minum lebih banyak, coba tambahkan perasan lemon atau jeruk nipis agar air lebih berasa.

4. Catat

Cara yang terbukti untuk membangun kebiasaan sehat adalah dengan meminta pertanggungjawaban diri sendiri.

Salah satu cara untuk melakukannya perhatikan asupan. Setiap kali minum jangan lupa untuk mencatatnya di mana saja sebagai pengingat.

5. Gaya hidup sehat

Menjaga tubuh tetap terhidrasi hanyalah salah satu bagian dari mengelola depresi dan kecemasan. Untuk benar-benar meningkatkan kesehatan mental, pastikan menerapkan gaya hidup sehat lainnya.

Misalnya saja mengonsumsi makanan sehat, cukup tidur, berolahraga setiap hari, dan mengurangi stres.

Jika masih bergumul dengan depresi atau kecemasan, bicarakan dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/30/063529120/dehidrasi-ternyata-bisa-picu-depresi-dan-kecemasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke