Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Hipertensi di Usia Tua, Ini Durasi Olahraga yang Tepat

KOMPAS.com - Olahraga memiliki segudang manfaat kesehatan. Termasuk untuk kesehatan jantung karena berkaitan dengan tekanan darah.

Penelitian baru menunjukkan, jika seseorang ingin terhindar dari tekanan darah tinggi, maka dia perlu menjaga tingkat olahraganya tetap tinggi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk masalah kesehatan yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Namun kondisi itu dapat dicegah dengan berbagai cara. Salah satunya melalui olahraga.

Suatu penelitian terhadap lebih dari 5.000 orang di 4 kota di Amerika Serikat mengaitkan hubungan antara olahraga dengan tekanan darah.

"Remaja dan orang berusia awal 20-an mungkin aktif secara fisik. Tetapi pola ini berubah seiring bertambahnya usia."

Demikian kata penulis studi dan ahli epidemiologi Kirsten Bibbins-Domingo di University of California, San Francisco (UCSF) seperti dikutip Science Alert.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan, olahraga dapat menurunkan tekanan darah. Tapi penelitian ini mengungkapkan fakta baru.

"Mempertahankan aktivitas fisik selama masa dewasa muda pada tingkat lebih tinggi dari yang direkomendasikan sangat penting untuk mencegah hipertensi," kata Bibbins-Domingo.

Hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Selain itu, hipertensi juga merupakan faktor risiko terjadinya demensia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, satu dari empat pria dan satu dari lima terkena hipertensi. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya.

Inilah yang membuat hipertensi disebut sebagai 'silent killer'. Namun ada cara untuk mengendalikan tekanan darah tinggi yakni olahraga.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari UCSF melacak kesehatan partisipan selama tiga dekade lewat penilaian fisik dan kuesioner.

Partisipan diminta menjawab pertanyaan tentang kebiasaan olahraga, status merokok, dan asupan alkohol.

Pada setiap penilaian klinis, tekanan darah diukur tiga kali, selang satu menit. Untuk menganalisis data, partisipan dikelompokkan menjadi empat kategor. berdasarkan ras dan jenis kelamin.

Dari hasil analisis, peneliti menyimpulkan, secara keseluruhan tingkat hipertensi meningkat dan aktivitas fisik menurun di rentang usia 18-40 tahun.

Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan masa dewasa muda merupakan jendela penting untuk melakukan intervensi guna mencegah hipertensi di usia paruh baya.

Caranya dengan program promosi kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan olahraga.

Dia menambahkan, kondisi itu dapat memicu terjadinya hipertensi di masa mendatang. Oleh karenanya, di usia muda, perlu ada peningkatan standar minimum untuk aktivitas fisik.

Setelah melakukan pengamatan, peneliti menarik kesimpulan yakni untuk menurunkan risiko hipertensi di masa mendatang, aktivitas fisik di usia muda harus dua kali lipat dari yang direkomendasikan.

Rekomendasi yang ada saat ini menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang.

Sedangkan menurut peneliti, melakukan olahraga intensitas sedang selama lima jam (300 menit) dalam seminggu di awal masa dewasa sangat menurunkan risiko hipertensi.

Manfaat ini dapat sangat terasa terutama jika kebiasaan berolahraga dilakukan hingga usia 60 tahun.

Akan tetapi bukan hal mudah untuk meningkatkan aktivitas fisik mingguan di tengah aktivitas dan tanggung jawab yang semakin besar.

"Peningkatan ini lebih mungkin terjadi setelah selesai sekolah. Di masa itu peluang untuk melakukan aktivitas fisik masih besar," kata Nagata.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/30/150900320/cegah-hipertensi-di-usia-tua-ini-durasi-olahraga-yang-tepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke