Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Ciri-Ciri Toxic Parents yang Berdampak Buruk Bagi Kehidupan Anak

KOMPAS.com - Anak tidak bisa memilih orangtua mereka. Ada yang tidak beruntung harus hidup bersama orangtua yang perilakunya dianggap toksik.

Dari pemberitaan, kita kerap mendengar ada orangtua yang tega menganiaya anaknya, hingga orangtua yang memaksa anak menuruti keinginan mereka sendiri.

Belum lama ini, media sosial juga ramai soal curhatan seseorang yang mengaku uang hasil jerih payahnya selalu diminta paksa untuk membayar utang keluarganya.

Akibatnya, perempuan yang masih muda itu merasa depresi dan ingin pergi dari rumah agar terbebas dari masalah.

Menanggapi hal ini, warganet melontarkan istilah toxic parent atas perilaku orangtua si gadis. Pasalnya, tak seharusnya anak yang belum dewasa dibebani utang orangtuanya.

Perilaku toksik orangtua memang kerap jadi pembahasan di media sosial. Banyak anak yang menganggap orangtuanya memiliki perilaku kurang bijak sehingga berpengaruh buruk pada kehidupan mereka. 

Istilah ini merujuk ayah atau ibu, atau keduanya, yang secara konsisten berperilaku buruk sehingga mengacaukan hidup buah hatinya. Mereka mementingkan diri sendiri, melecehkan dan enggan mengakui kesalahannya.

Namun bukan berarti orangtua yang disiplin atau tegas secara otomatis masuk dalam kategori ini. Jika kadangkala orangtua marah atau mengecewakan, bukan berarti perilaku mereka beracun.

Orangtua tetaplah manusia biasa yang punya kekurangan dan kelemahan. Jadi jangan asal menuding ayah atau ibu kita berperilaku toksik tanpa dasar yang kuat.

Untuk memastikannya, berikut adalah lima ciri orangtua toksik dikutip dari laman Healthline:

  • Egois

Orangtua yang toksik hanya mementikan dirinya sendiri. Mereka tak peduli pada kebutuhan anaknya baik fisik, emosional maupun aspek lainnya.

  • Pelecehan fisik dan verbal

Pelecahan fisik seperti ditendang, dipukul dan diancam mudah dikenali pada orangtua toksik dan meninggalkan bekas.

Namun ada pelecehan lain yang tak kalah buruknya seperti silent treatment, gaslighting, memberikan nama yang merendahkan dan selalu menjadikan anak sebagai objek kesalahan.

Kedua tindakan ini berdampak negatif pada anak sehingga menjadikan pelakunya sebagai toxic parents.

  • Terlalu mengontrol

Orangtua yang posesif dan terlalu mengontrol kehidupan anaknya juga menjadi salah satu pertanda.

Tindakan ini bisa dilakukan dalam bentuk mengganggu privasi, tidak mengizinkan anak mengambil keputusan sendiri dan selalu mengkritik perilaku anaknya.

  • Manipulatif

Orangtua yang toksik memanipulasi emosi anaknya dengan menggunakan rasa bersalah dan rasa hutang budi. Misalnya saja mengungkit pengorbanan orangtua dalam melahirkan dan membesarkan anak.

Kerapkali sasarannya untuk mendominasi waktu, perhatian dan uang yang dimiliki anaknya. Banyak anak yang tidak sadar menjadi korban perilaku negatif ini sampai akhirnya sudah terlambat.

  • Tidak menghargai batasan pribadi

Orangtua seperti ini akan selalu menuntut anaknya untuk memenuhi keinginannya. Semua cara akan dilakukan untuk menuntut hal yang diinginkannya.

Seringkali anak menurutinya karena merasa lelah dengan kondisi yang ada atau sudah terlanjur frustasi dengan keadaan.

Nah, bila kamu mendapati orangtua seperti itu, ada baiknya diajak bicara baik-baik bahwa tindakan itu keliru. 

Bila kamu sendiri adalah orangtua, cobalah merefleksi kembali tindakan kita pada anak-anak. Apakah kita sudah menjadi orangtua yang baik?

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/01/082235820/5-ciri-ciri-toxic-parents-yang-berdampak-buruk-bagi-kehidupan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke