Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayi Punya Kebiasaan Gertakkan Gigi, Perlukah Orangtua Khawatir?

KOMPAS.com - Saat orang dewasa menggertakkan gigi waktu tidur, biasanya dia sedang sangat emosional. Entah itu marah, gelisah, maupun khawatir.

Namun bagaimana jika bayi yang menggertakkan gigi? Samakah emosi yang tengah dirasakan? Ternyata tidak.

Ketika bayi menggertakkan gigi, itu bukan pertanda kemarahan atau ketakutan. Ada alasan khusus yang mendasarinya

Menurut Dr. Kami Hoss, hampir 50 persen bayi menggertakkan gigi. Sebagian besar alasannya karena bayi sedang melakukan eksplorasi.

Rasa ingin tahu mendorong bayi untuk menggertakkan gigi. Biasanya kebiasaan ini muncul sekitar usia 10 bulan, ketika gigi depan atas dan bawah bayi telah tumbuh.

"Bayi mencoba mencari tahu apa yang terjadi di mulutnya karena mulai terasa berbeda," kata Hoss seperti dikutip Fatherly.

Apabila bayi mulai memiliki kebiasaan menggertakkan gigi, orangtua bisa memberikan mainan tumbuh gigi. Pilihlah yang aman untuk bayi.

Akan tetapi, jika menggertakkan gigi berakibat serius pada bayi, Dr. Hoss merekomendasikan orangtua memeriksakannya ke dokter gigi anak.

Terkadang mengertakkan gigi bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius seperti sleep apnea atau henti napas saat tidur. Kondisi ini menyebabkan bayi kesulitan bernapas.

Dampaknya tubuh mengaktifkan otot-otot mulut untuk mendapatkan kembali kendali atas jalan napas agar tetap terbuka. Inilah yang kemudian membuat bayi menggertakkan giginya.

Hoss menyarankan, jika anak mendengkur lebih dari biasanya, bernapas lewat mulut, atau mengalami jeda napas saat tidur, maka segeralah periksa.

Anak stres

Seiring bertambahnya usia, stres juga dapat menjadi penyebab anak menggertakkan gigi, sama halnya dengan orang dewasa.

"Saat anak-anak marah, frustrasi, sedih, atau malu, dia bisa mengungkapkan stres dengan cara lain seperti menggertakkan gigi," kata Hoss.

Dia mendorong orang tua untuk memperhatikan cara anak-anak menanggapi stres.

Selain itu, apabila anak khususnya bayi tidak bisa mengendalikan kebiasaanya menggertak gigi, hal itu dapat menyebabkan erosi gigi.

Dokter gigi anak dapat mengetahui apakah keadaannya sudah cukup parah sehingga memerlukan perawatan atau tidak.

Biasanya dokter tidak bisa meresepkan pelindung mulut untuk mengatasi kebiasaan gertak gigi pada bayi. Sebab hal itu malah dapat mengganggu pertumbuhan gigi, entah itu tanggal atau erosi permanen.

"Menggertakkan gigi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Tetapi tak ada salahnya untuk melakukan perawatan terkait hal itu," kata Hoss.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/03/154830520/bayi-punya-kebiasaan-gertakkan-gigi-perlukah-orangtua-khawatir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke