Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Ilmiah Mengapa Kucing Suka Dagunya Dielus

Tapi, di antara semua bagian tubuh, pernahkah kalian melihat kucing begitu menikmati saat dagu dan lehernya dielus?

Kenapa kucing suka dagunya dielus?

Melansir the Nest, kucing memiliki kelenjar bau yang terletak di dagunya. Itulah mengapa kita sering melihat kucing suka menggesekkan area dagu dan lehernya ke benda apa saja di sekitarnya.

Kelenjar aroma ini menghasilkan feromon alami yang digunakan kucing untuk menandai wilayah dan binatang peliharaan lainnya dengan aroma yang menenangkan.

Manusia memang tidak dapat mencium aroma ini, tapi menurut University of Illinois di Urbana-Champaign College of Veterinary Medicine, kucing menggunakan ini sebagai cara untuk mengidentifikasi anggota keluarganya, termasuk kita sebagai pemilik atau orang yang merawatnya.

Ketika kita mengelus dagunya, feromon ini akan mengenai tangan kita dan kucing bisa mencium baunya saat kita menghabiskan waktu bersamanya sehingga menciptakan pengalaman yang menenangkan dan mengikat.

Terasa nyaman

Mengelus bagian bawah dagu akan terasa sangat nyaman bagi kucing.

Sebab, ketika kucing merawat dirinya sendiri, satu-satunya titik yang tidak bisa dijilat dengan lidahnya adalah wajah dan kepala.

Meskipun kucing bisa membersihkan dagu menggunakan cakar, kucing merasa seperti ada kucing lain yang merawatnya ketika kita mengelus dagunya.

Ini mungkin juga bakal mengingatkan kucing akan perawatan ibunya ketika masih kecil.

Itulah mengapa sebagian besar kucing tampak begitu menikmati elusan di area dagu.

Faktanya, pada pijat kucing, area di bawah dagu dan telinga termasuk area wajib yang tak boleh terlewatkan.

Tak hanya membuat kucing nyaman, aktivitas ini juga bakal mempererat keterikatan diri kita dan kucing.

Itulah mengapa kucing kita mungkin secara teratur meminta agar dagunya dielus sambil menikmati waktu berkualitas bersama kita.

Meski sebagian besar kucing suka dagunya dielus, tetap perhatikan tanda-tanda gangguan atau agresi yang mungkin ditunjukkan, seperti ekor yang berputar-putar atau menggeram.

Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals, beberapa kucing hanya terbuka untuk sesi belaian singkat karena merasa terganggu dengan belaian berulang-ulang, meskipun pada awalnya merasa senang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/04/060800820/penjelasan-ilmiah-mengapa-kucing-suka-dagunya-dielus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke