Bill Gates dan Melinda Gates Sepakati Separation Agreement, Apa Itu?

KOMPAS.com - Bill Gates dan Melinda Gates dikabarkan telah menyusun separation agreement menyusun langkah keduanya yang sepakat untuk bercerai.

Pasangan miliarder dunia ini diketahui tidak menandatangi perjanjian pra nikah yang mengatur soal pembagian harta.

Karena itu muncul banyak perdebatan soal bagaimana keduanya akan membagi kekayaannya yang mencapai 146 miliar dollar Amerika. Namun banyak yang menilai bahwa tidak akan ada sengketa finansial seiring dengan perpisahan tersebut.

Apalagi dengan berbagai aktivitas filantropi yang banyak dijalani keduanya beberapa tahun belakangan.

Selain itu, dokumen perceraian yang diajukan ke pengadilan oleh Melinds Gates mengindikasikan keduanya sudah memiliki separation agreement yang disepakati. 

Media People melaporkan perempuan berusia 56 tahun ini hanya meminta pengadilan menguatkan separation agreement yang mereka miliki.

Ia tidak mengajukan tunjangan pasangan maupun tunjangan anak, hal yang biasanya diminta pihak perempuan. Melinda juga mengajukan pembatasan pengaturan keuangan sementara secara otomatis.

Tujuannya agar ia dan Bill Gates tidak dapat menjual properti atau membuat perubahan pada polis asuransinya, kecuali sudah disepakati secara tertulis atau seperti yang diperintahkan oleh pengadilan.

Isi perjanjian

Separation agreement di Amerika Serikat merupakan kontrak tertulis antara pasangan suami istri yang berisikan pengaturan perpisahan mereka.

Isinya berkisar tentang hal-hal yang berkaitan dengan perceraian yang akan dilakukan.

Berbeda dengan perjanjian pra nikah atau prenuptial agreement, separation agreement alias perpanjian perpisahan diteken ketika sudah menikah atau menjelang perceraian.

Dikutip dari People, Randy Kessler, pengacara di Amerika yang biasa menangani kasus perpisahan artis menjelaskan, ini artinya keduanya sudah memiliki kesepakatan sendiri.

Umumnya berkisar soal anak, tunjangan pasangan dan pembagian harta kekayaan.

"Kontrak itu adalah perjanjian antara para pihak sebagai kesepakatan atas berbagai masalah yang biasanya ditentukan oleh pengadilan," terangnya.

Ia menilai perceraian tersebut seharusnya tidak berpengaruh besar dalam bisnis mereka. Namun pasangan tersebut mungkin mempertimbangkan dampaknya untuk ketiga buah hatinya.

Keduanya kemungkinan sudah mengatur pembagian harta maupun warisan yang akan diberikan kepada anak-anaknya.

Kessler menilai positif keberadaan perjanjian itu sebagai langkah pasangan ini menyelesaian masalah mereka secara pribadi dan profesional.

Keduanya membuat perjanjian secara personal didampingi pengacara, alih-alih bersengketa di pengadilan.

Menurutnya langkah ini seharusnya ditiru oleh banyak pasangan ketika menghadapi perceraian.

"Terlepas dari betapa rumit dan sulitnya masalahnya, selalu lebih baik untuk mencoba menyelesaikannya secara damai dan pribadi seperti yang telah mereka lakukan," pungkasnya.