Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ridwan Kamil Ungkap Kisah di Balik Kolaborasi dengan Brand Lokal

Misi dari kolaboasi ini adalah untuk membantu merek-merek lokal bertahan di tengah terpaan pandemi Covid-19.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini bercerita, gerakan tersebut lahir ketika ia berkunjung ke salah satu brand lokal pembuat sepatu asal Bandung, Exodos, akhir tahun lalu.

Saat itu Gally Rangga, pemilik Exodos, bercerita soal keresahan industri lokal yang terseok-seok di tengah terpaan pandemi Covid-19.

"Awalnya bentuk keprihatinan terhadap UMKM lokal yang lagi turun," kata Emil.

"Itu telihat dari statistik daya beli masyarakat yang menurun," sambung dia.

"Saya main ke Exodos, kita ngobrol dan ternyata yang anjlok itu hampir semua di lingkaran brand lokal."

Emil menuturkan kisahnya ini saat ditemui di Gedung Pakuam, Kota Bandung, Senin (10/5/2021) malam.

Singkat cerita, Emil lantas mencari cara untuk membantu. Ide kolaborasi pun tercipta.

Tak hanya di Jawa Barat, gerakan itu direspons positif hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Saya kan desainer, arsitek juga. Kalau saya imbau cuma beli produk kan biasa. Saya tawarkan kepada mereka, kalau mau saya ikut mendesain, ikut mikir."

"Karena desain itu terapi buat saya. Dari situ tim mengumpulkan 21 brand. Ternyata macam-macam dari jaket, sepatu, helm, cincin, batik, hingga alat makan," tutur Emil.

Emil meluangkan waktu untuk ikut mendesain 21 produk, dan berdiskusi bersama pemilik brand lokal untuk melahirkan produk berkualitas.

"Dan saya seneng banget. Walaupun prosesnya lama karena saya juga sebagai Gubernur punya agenda sibuk banget. Tapi semua indah pada waktunya."

"Saya mewakafkan daya imajinasi saya dikombinasi menjadi upaya menolong brand lokal," tutur Emil.

Terjun langsung dalam proses desain, kata Emil, juga sebagai bentuk keseriusannya dalam mengangkat produk lokal. Artinya, sambung Emil, gerakan ini tak hanya gimmick.

"Saya kan bukan lembaga pemodal. Saya ingin brand ini sustain jangan gimmick di awal nanti, mati muda. Makanya saya ingin long term."

"Saya bilang jual saja nama RK (Ridwan Kamil) karena saya punya nilai marketing. Daya marketing pemimpin itu penting," ujar Emil.

"Kalau dibandingkan produk luar, kita bisa bersaing. Saya berharap setelah ini brand yang saya bantu ini laris manis," kata dia.

Akhirnya, Emil secara resmi memperkenalkan 21 produk hasil kolaborasinya bersama brand lokal di Pulau Jawa, Senin (10/5/2021) malam dengan konsep lelang.

Secara keseluruhan, produk tersebut terjual dengan harga Rp 53,8 juta dalam lelang lewat akun Instagram pribadinya.

Agung, owner Revolt Industry mengakui pandemi sangat berdampak terhadap kelangsungan hidup brand lokal Tanah Air.

Pemilik brand asal Surabaya itu bahkan berupaya bertahan agar tak mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 40 pegawainya.

Gerakan ini, kata Agung, membawa semangat baru bagi brand lokal. Berdasar semangat bangkit bersama, Agung pun mulai merasakan energi baru untuk tetap hidup.

"Terima kasih banget kita dari Jatim punya kesempatan berkolaborasi. Saya inget Kang Emil pejabat yang fashionable."

"Selama ini kita terlalu fokus dengan ketakutan, sampai lupa bagaimana tetap hidup. Jadi apa yang kita lakukan secara bersama bisa menggerakan ekonomi, bergerak bersama adalah cara untuk kita untuk bertahan,"  kata Agung.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/11/082924120/ridwan-kamil-ungkap-kisah-di-balik-kolaborasi-dengan-brand-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke