Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Jawab Pertanyaan "Nyinyir" Saat Silaturahmi Lebaran

Biasanya, pertanyaan berkisar soal penampilan fisik, anak, finansial, jodoh dan berbagai hal personal lainnya.

"Sepertinya tambah gemuk ya?", "kapan nambah anak?"", "kok belum punya calon suami/istri?", "kapan nikah?", dan berbagai pertanyaan tidak nyaman lainnya.

Perayaan Idul Fitri yang menjadi kesempatan baik bermaaf-maafan dan berkumpul dengan keluarga malah memberikan pengalaman buruk.

Tak jarang banyak yang kapok berkumpul, dan malas berinteraksi dengan keluarganya sendiri.

Jika merasa bakal menjadi sasaran berbagai pertanyaan tersebut saat lebaran, jangan biarkan diri kita tersudut.

Jangan merasa rendah diri, tidak percaya diri, dan merasa diserang dengan ucapan tak sedap itu.

Sebaliknya, ubah sudut pandang agar apa pun pertanyaan nyinyir yang muncul dari orang lain hanya akan masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri saja.

Berikut adalah panduan ketika menghadapi pertanyaan nyinyir selama Lebaran:

  • Realistis dan berekspektasi sejak awal

Kita pasti sudah mempunyai pengalaman dengan pertanyaan serupa di waktu lalu. Jadi jangan kecewa atau kaget ketika mendapatkan pertanyaan nyinyir yang sama ketika lebaran.

Tak ada salahnya berekspektasi sesuai dengan realitas yang ada selama ini.

Lagipula, pertanyaan dari keluarga tidak menentukan tingkat kebahagiaan kita jadi tak perlu diambil pusing.

  • Siapkan diri

Siapkan diri untuk menjawab berbagai pertanyaan mengganggu itu. Buat variasi jawaban yang bisa dilontarkan balik, baik serius maupun bercanda.

Hal ini akan mengurang stres dan beban yang kita rasakan juga meningkatkan rasa percaya diri.

  • Jawab pertanyaan dengan percaya diri

Jawab semua pertanyaan dengan percaya diri dan tegas. Hidup kita sepenuhnya adalah urusan pribadi sehingga tak ada yang boleh mendiktenya.

Sebaliknya, jawaban ragu-ragu dan defensif hanya akan memancing pertanyaan lain yang bisa saja lebih buruk.

  • Jangan agresif

Hindari bersikap agresif atas semua pertanyaan tersebut karena tidak ada gunanya.

Kita tidak membutuhkan anggota keluarga untuk memvalidasi pengalaman hidup dan kualitas diri. 

Cobalah menjawab dengan jujur alih-alih bereaksi secara emosional.

Biarkan orang lain bertanya sesuka mereka dan bebaskan diri untuk menjawab dengan cara yang sama.

  • Tidak perlu menjawab

Kita tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan apa pun dan dari siapa pun. Alihkan topik secara halus jika merasa terganggu secara emosional.

Jika merasa ingin jawab, katakan dengan jujur dan dalam batasan yang kita inginkan. Jika tidak, biarkan orang lain berpikir sesukanya.

  • Siapkan topik aman

Sebelum ditanya orang lain, mulai pembicaraan dengan topik yang aman dan netral. Cara ini akan menghindarkan orang lain bertanya soal kehidupan kita.

Bisa dengan menanyakan kabar atau hobi yang dijalani orang tersebut sehingga mereka lebih sibuk bicara soal dirinya sendiri.

  • Cobalah berempati

Pertanyaan nyinyir dan terkadang kasar sering kali hanya upaya berbasa-basi yang salah arah.

Mungkin saja paman dan bibi kita hanya ingin menunjukkan perhatiannya dan tidak paham perkataannya dapat menyinggung perasaan.

Karena keterbatasan pendidikan dan wawasan, hanya itu cara yang mereka ketahui.

Banyak juga yang kerap mengatakan hal buruk karena kehidupannya tidak menyenangkan.

Cobalah lebih memahami orang lain, berempati dan berbelas kasihan. Dengan pola pikir ini, kita tidak akan mudah tersinggung apapun pertanyaan yang dilontarkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/12/180000020/cara-jawab-pertanyaan-nyinyir-saat-silaturahmi-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke