Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inilah Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Saat Lebaran

KOMPAS.com - Merayakan Hari Raya Idulfitri atau Lebaran tak lengkap tanpa hidangan berbahan daging.  Menu khas Lebaran seperti opor ayam, rendang daging atau semur daging memang memiliki cita rasa yang lezat, sehingga membuat kita lupa diri saat menyantapnya.

Meski begitu, kita juga harus menahan diri agar tidak makan berlebihan. Seperti diketahui asupan lemak jenuh berdampak buruk bagi kesehatan.

Nah, dilansir dari laman The Healthy, berikut ini terdapat beberapa dampak buruk dari terlalu banyak mengonsumsi daging yang perlu kita ketahui.

1. Rambut dan kulit kusam

Vitamin C jarang ditemukan dalam produk hewani, jadi jika pola makan kita kebanyakan daging, besar kemungkinan kita kekurangan vitamin ini.

Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen atau dikenal sebagai protein yang memberi struktur pada kulit, rambut, kuku, tulang, dan lainnya.

"Kekurangan vitamin C dapat membuat kulit kasar dan bergelombang. Kita juga mungkin melihat beberapa pertumbuhan bulu pada tubuh," kata ahli gizi dan pendiri makehealthyeasy.com, Jenna Braddock.

Imbangi dengan memperbanyak konsumsi sayuran berdaun hijau setiap hari. Misalnya, semangkuk kangkung atau bayam yang mengandung vitamin C.

2. Lebih sering sakit

Terlalu banyak mengonsumsi daging artinya membuat kita kekurangan vitamin C, yang bisa menyebabkan tubuh lebih sering terkena penyakit.

"Orang-orang yang menjalani diet keto lebih rentan sakit karena tidak makan banyak makan buah yang merupakan salah satu sumber vitamin C terbaik," kata Braddock.

3. Mengalami sembelit

Sebagian besar daging hampir tidak mengandung serat, yang biasanya kita dapatkan dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Oleh karena itu, banyak mengonsumsi daging dapat menyebabkan sembelit dan nyeri saat buang air besar karena kita kekurangan serat.

Maka, jadikan sistem pencernaan kita teratur kembali dengan menambahkan karbohidrat sehat seperti biji-bijian atau — lebih baik lagi — buah dan sayuran.

4. Membahayakan jantung

Manfaat lain dari serat adalah membantu tubuh kita menyerap kolesterol dan dapat melindungi jantung kita.

Jika kita sering makan daging, terutama daging merah dan daging olahan, hal itu tentu saja dapat menyebabkan kerusakan jantung yang lebih buruk.

Jenis daging tersebut tinggi lemak jenuhnya, yang menurut penelitian meningkatkan kolesterol jahat atau LDL, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

The American Heart Association merekomendasikan kita untuk membatasi lemak jenuh sebanyak lima hingga enam persen dari total kalori atau 13 kalori dalam diet 2.000 kalori.

5. Munculnya peradangan

Dalam temuan penelitian di European Journal of Nutrition disebutkan bahwa lemak jenuh yang tidak sehat dalam daging dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Ditambah lagi, daging sangat kekurangan kandungan antioksidan sebagai penangkal peradangan.

Untuk memastikan kita mendapatkan cukup antioksidan, tambahkan satu buah atau sayuran ekstra setiap hari.

Kita juga bisa mempertimbangkan untuk mencoba diet flexitarian guna mengurangi konsumsi daging.

6. Risiko batu ginjal

Mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang berlebihan dapat merusak ginjal kita.

Menurut ahli gizi Caroline Passerrello, secara spesifik, protein hewani penuh dengan senyawa yang disebut purin, yang terurai menjadi asam urat sehingga meningkatkan risiko batu ginjal.

"Kebanyakan orang seharusnya tidak terlalu kesulitan memecah protein, tetapi perhatikan lagi asupannya, apalagi bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah ginjal," saran dia.

7. Berat badan bertambah

Meskipun tubuh bergantung pada protein untuk membangun kembali otot, terlalu banyak protein seperti daging juga bisa berdampak buruk.

"Jika kita makan lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, maka kita tidak menyimpannya sebagai protein tetapi lemak," kata Braddock.

Menyimpan banyak lemak di tubuh tentu saja dapat membuat berat badan kita bertambah dan memicu timbulnya berbagai penyakit.

8. Meningkatkan risiko kanker

Sebuah studi menunjukkan bahwa makan banyak daging merah dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker kolorektal.

Hal yang sama juga dilaporkan dalam sebuah penelitian tahun 2018, bahwa makan lebih dari 18 ons daging merah seminggu dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Untuk itu, cobalah mengganti daging sapi atau ayam dengan protein nabati seperti kacang-kacangan.

9. Menyebabkan dehidrasi

Akibat peningkatan asam urat dari pemrosesan protein tersebut, kita mungkin merasa sangat haus saat mengonsumsi banyak daging.

"Ginjal memang membutuhkan lebih banyak air untuk mengencerkan produk limbah beracun tersebut," kata Passerrello.

"Untuk menghasilkan urine itu, kita perlu mengeluarkan air dari tubuh kita," imbuh dia.

Hal tersebut bisa membuat kita dehidrasi jika kita tidak berhati-hati. Jadi, sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi daging dan perbanyak minum air putih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/13/134450420/inilah-dampak-buruk-terlalu-banyak-mengonsumsi-daging-saat-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke