Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bawa Pesan Politik, Miss Myanmar Juara Kostum Nasional Miss Universe

KOMPAS.com - Miss Myanmar, Thuzar Wint Lwin berhasil menyabet predikat sebagai kostum nasional terbaik di ajang Miss Universe 2020.

Ia mengenakan longyi, pakaian tradisional masyarakat Myanmar, tak berlengan. Busananya sukses memperkenalkan adat negaranya namun tetap terlihat mewah dan glamor.

Warnanya merah bertabur manik-manik yang memanjang hingga ke pergelangan kaki. Hiasan kepala yang dipakainya memiliki warna senada yang tak kalah uniknya.

Namun yang sukses mencuri perhatian dunia adalah kertas yang dibawanya.

Thuzar Wint Lwin tampil di panggung sembari membawa kertas bertuliskan "Pray for Myanmar".

Ia mengangkat tinggi-tinggi pesan sarat politik itu sembari berlenggak-lenggok di panggung Seminole Hard Rock Hotel & Casino Hollywood, Florida, Amerika Serikat.

Aksinya memang sengaja dilakukan agar dunia memberikan perhatian pada kondisi negaranya. Saat ini Myanmar memang sedang dilanda krisis politik pasca kudeta militer yang dilakukan 1 Februari lalu.

Kemenangan Miss Myanmar dalam satu satu kategori bergengsi ini patut diapresiasi. Pasalnya ia menghadapi berbagai kesulitan dalam keikutsertaannya kali ini akibat sikapnya yang vokal menentang kudeta militer di negaranya.

Semua barang bawaannya, termasuk pakaian pribadi dan kostum nasional yang harus dipakainya, hilang dalam penerbangan menuju Amerika Serikat.

Kehilangan itu diklaim sebagai kelalaian oleh maskapai penerbangan namun banyak yang menilai itu menjadi cara untuk menjegal aksinya.

Sebagai gantinya, Thuzar Wint Lwin harus meminjam pakaian dari para konstestan lainnya. Sedangkan penyelenggara membantunya mendapatkan gaun malam.

Warga negara Myanmar yang tinggal di Amerika Serikat kemudian mengirim pakaian tradisional pengganti untuk dikenakan.

Pakaian itulah yang kemudian mengantarkannya menyabet status sebagai Best National Costume di ajang Miss Universe 2021.

Pejuang demokrasi

Selain menghimpun dukungan dunia lewat kontes kecantikan ini, Lwin sebelumnya aktif memperjuangkan demokrasi di negaranya. Misalnya saja terjun langsung melakukan protes di jalanan maupun berdonasi untuk keluarga korban tewas.

Ia juga bicara terbuka dengan berbagai media mengenai kondisi negaranya saat ini, termasuk dengan The New York Times.

"Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang, di mana kemanusiaan? Kami tidak berdaya di sini," jelasnya.

"Tentara berpatroli di kota setiap hari dan kadang-kadang mereka memasang penghalang jalan untuk mengganggu orang-orang yang datang," katanya.

Ia menyebutkan dalam beberapa kasus tentara kerap menembak tanpa ragu-ragu. Karena berbagai alasan ini, rakyatnya merasa takut dan marah setiap kali melihat pihak militer.

Karena sikap dan aksi beraninya ini, wanita berusia 22 tahun ini juga tidak yakin akan kembali dengan selamat ketika kembali ke Myanmar nanti.

Ia tak tahu harus pergi ke mana pasca acara berakhir nanti, namun tak ragu untuk tetap memperjuangkan hal terbaik untuk warga negaranya.

Adapun, konflik politik di Myanmar disebabkan karena pimpinan terpilih hasil demokrasi, Aung San Suu Kyi dipenjarakan oleh pihak militer.

Hal ini memicu aksi protes warga dan kemudian menelan korban tewas setidaknya sebanyak 780 orang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/17/115059420/bawa-pesan-politik-miss-myanmar-juara-kostum-nasional-miss-universe

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke