Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bikin Kotoran Jadi Berwarna Biru, Apa Itu "Blue Poop Challenge"?

Seperti namanya, itu mengacu pada kotoran yang berwarna biru.

Tapi, apa itu Blue Poop Challenge?

Kotoran atau feses manusia memang memiliki bentuk, ukuran, konsistensi, bau, frekuensi, dan warna yang berbeda-beda

Namun, pada tantangan ini, sekelompok ilmuwan mengajari kita bagaimana agar feses kita berwarna biru.

Hal itu bisa diwujudkan dengan mengonsumsi makanan yang diberi pewarna biru.

Tantangan ini diinisiasi oleh perusahaan riset nutrisi, ZOE.

Melansir Health, mereka ingin orang-orang yang mengikuti tantangan ini untuk melacak berapa lama waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati usus dan dikeluarkan melalui feses. Apa alasannya?

Sebab, mengetahui waktu transit usus dapat mengungkapkan hal-hal menarik tentang kondisi kesehatan kita.

"Kotoran seperti pesan dari usus kita. Ada banyak yang bisa disampaikan," kata ahli gizi kesehatan usus Amanda Sauceda, RDN, dalam video Blue Poop Challenge.

Cara melakukan Blue Poop Challenge

Berikut beberapa tahapan yang perlu dilakukan ketika menjalani Blue Poop Challenge:

1. Membuat kue muffin biru

Melalui video, ZOE menyertakan resep yang dapat diikuti dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue muffin biru.

Mereka bahkan secara spesifik menawarkan rekomendasi pewarna makanan gel atau pasta alih-alih pewarna berbasis air.

Jika tidak ingin membuatnya, kita juga bisa membelinya di ZOE.

2. Memakannya

Jika muffin biru sudah di tangan, maka saatnya memakannya. Kita dianjurkan makan dua buah saat sarapan dan mencatat waktunya.

Sambil menunggu waktu mencerna hingga buang air besar, kita bisa memakan makanan lainnya secara bebas.

3. Buang air besar

Setelah mengonsumsi kue muffin berwarna biru, feses kita juga diharapkan akan berwarna biru.

Ketika waktu buang air besar (BAB) tiba, catat kembali waktunya. Kita juga akan diminta untuk memberikan sejumlah informasi seperti tinggi badan, berat badan, dan informasi tentang kebiasaan pola makan.

Berdasarkan data tersebut, situs ZOE akan memberikan kita informasi tentang "kepribadian poop" kita.

Selain waktu transit usus, informasi lainnya seperti tips lainnya tentang apa yang bisa dilakukan untuk kesehatan usus.

Kita juga bisa membandingkan waktu transit usus dengan waktu transit orang lain yang sama-sama melakukan tantangan tersebut.

Penjelasan ilmiah

Lewat eksperimen ini, ZOE sudah melacak waktu transit usus lebih dari 1.000 orang.

Hasil eksperimen tersebut kemudian dituangkan ke dalam sebuah hasil studi yang dipublikasikan melalui jurnal Gut pada Maret 2021.

Waktu transit usus berlangsung dari kurang dari 12 jam hingga beberapa hari, tetapi waktu mediannya adalah 28,7 jam.

Para peneliti membandingkan waktu-waktu ini dengan mikroorganisme yang ada di kotoran, sehingga mereka biaa memahami apa yang terjadi di dalam mikrobioma usus setiap orang.

Pada dasarnya, mikrobioma usus kita adalah tempat hidup triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur, yang membantu tubuh memecah makanan dan membuat nutrisi untuk menjaga sistem dalam tubuh kita tetap sehat.

Mengetahui seberapa baik mikrobioma usus kita bekerja adalah hal penting untuk memahami kesehatan secara keseluruhan.

Sebab, mikrobioma usus tak hanya berperan dalam mendukung kerja pencernaan dan kekebalan tubuh, tetapi juga faktor kesehatan lain, seperti berat badan, kadar gula darah, dan kolesterol kita.

Dalam studi dijelaskan bahwa waktu transit usus yang lebih pendek umumnya berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik, lebih sedikit lemak perut, respons yang lebih sehat terhadap makanan, serta usus yang lebih sehat.

Meskipun, perlu diketahui bahwa hubungan antara usus dan kesehatan kita secara keseluruhan sebetulnya sangat rumit. Waktu transit usus hanyalah salah satu cara untuk memahami hubungan tersebut.

"Blue Poop Challenge adalah cara sederhana untuk mengetahui apa yang terjadi di usus kita. Yang kita butuhkan hanyalah beberapa muffin biru dan keingintahuan untuk mengambil langkah pertama itu," ungkap penulis studi dan salah saru pendiri ZOE, Tim Spector.

Namun, tantangan itu sebaiknya tidak membuat kita melakukan diagnosis atau mengobati diri sendiri.

Jika memiliki kekhawatiran tentang kotoran atau sistem pencernaan, sebaiknya kita tetap pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/25/090539720/bikin-kotoran-jadi-berwarna-biru-apa-itu-blue-poop-challenge

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke