Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prediksi 5 Tren "Sustainable Fashion" di 2021

Penelitian oleh McKinsey, misalnya, mengungkapkan bahwa 57 persen pembeli setuju bahwa mereka telah membuat perubahan signifikan pada gaya hidupnya untuk mengurangi dampak lingkungan, sementara 15 persen konsumen berharap dapat membeli pakaian yang lebih ramah lingkungan dan sosial.

Kesadaran konsumen tentang fesyen berkelanjutan inilah yang akan terus mendorong brand untuk memproduksi pakaian yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Zilingo sebagai platform teknologi dan e-commerce Zilingo menjadi salah satu pihak yang akan ikut mendukung lebih banyak perusahaan untuk mengakses dan mengadopsi tekstil berkelanjutan. Salah satunya melalui zilingotrade.id.

Deprtemen Komunikasi Zilingo Indonesia menyampaikan sejumlah tren fesyen berkelanjutan di 2021 yang perlu diperhatikan memasuki kuartal III 2021, di antaranya:

1. Pakaian nyaman sebagai "seragam" saat WFH

Kebanyakan masyarakat kini menjalani pekerjaannya dari rumah atau Work From Home (WFH).

Minimnya sosialisasi langsung dan pertemuan virtual yang semakin banyak membuat kebutuhan akan "seragam" saat WFH cenderung meningkat.

Artinya, semakin banyak masyarakat memerlukan pakaian yang nyaman namun tetap terlihat profesional di depan kamera untuk dipakai bekerja.

Pakaian seperti loungewear dengan warna atau pola yang sama pada atasan dan bawahan dapat digunakan dengan cara yang lebih fleksibel serta bisa dijadikan pakaian kerja namun teetap nyaman digunakan di rumah.

Untuk itu, brand perlu fokus menghasilkan koleksi pakaian kasual yang paling nyaman dengan berbagai pilihan bahan yang ada.

Tren ini terus berkembang dan menjadi salah satu hal paling berkelanjutan yang dapat dilakukan untuk produk fesyen.

Daur ulang dapat meningkatkan kreativitas brand dalam menciptakan barang-barang unik.

Selain mengurangi limbah fesyen, tren upcycling juga dapat melahirkan barang-barang limited edition bagi konsumen.

3. Merek lokal semakin diminati

Merek lokal semakin mendapatkan tempat di hati konsumen. Situasi pandemi yang sulit dan penuh keterbatasan juga membuat sebagian konsumen lebih memilih beralih ke produk-produk lokal, termasuk produk fesyen berkelanjutan.

Ini menjadi peluang bagi merek lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya.

Namun, karena kebanyakan masyarakat beraktivitas dari rumah, merek dan bisnis perlu memertimbangkan untuk semakin serius menggaram pasar konsumen online, melalui media sosial dan iklan online.

4. Dampak bisnis terhadap lingkungan

Konsumen semakin pintar dalam memilih brand.

Mereka yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan akan memilih brand yang punya komitmen tegas meminimalkan dampak bisnisnya terhadap lingkungan.

Konsumen juga cenderung lebih tertarik ketika merek mengajak atau melibatkan mereka ke dalam sebuah kegiatan yang dapat berkontribusi terhadap fesyen berkelanjutan.

5. Mendukung keberagaman

Selain memerhatikan komitmen terhadap fesyen berkelanjutan, konsumen juga memerhatikan posisi merek dalam hal mendukung keberagaman.

Inilah mengapa kita semakin banyak melihat brand memasarkan produknya melalui pemilihan model yang terlihat berbeda, misalnya ukuran badan, warna kulit, bentuk badan, ras, hingga kepribadian yang berbeda.

Pemasaran secara visual juga punya peran penting dalam menggambarkan keberagaman dari sebuah merek fesyen sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/25/145901320/prediksi-5-tren-sustainable-fashion-di-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke