Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usia 30an Rentang Hidup Paling Bahagia, Benarkah?

Ada opini yang terbangun di publik, dekade ketiga dalam kehidupan manusia adalah fase paling menyenangkan dan membahagiakan.

Kita dianggap sudah sepenuhnya mandiri, dan terbebas dari ketidaknyaman yang dirasakan ketika masih berusia 20an.

Namun, banyak yang menilai fase ini adalah masa paling rentan stres bagi sejumlah orang.

Hal ini bisa disebabkan krisis kepribadian, pertambahan usia yang memengaruhi biologis tubuh, atau ketidakpuasan dalam karier yang dijalani.

Terlepas dari anggapan yang beredar bebas, riset membuktikan ada banyak aspek yang muncul, yang ditandai dengan peningkatan stabilitas serta perubahan yang signifikan ini.

Sejumlah penelitian menunjukan 35 adalah usia terbaik seseorang, dan hal itu dimulai sejak usia 33 tahun.

Sebagian besar orang yang berusia lebih dari 100 tahun menyatakan usia 30-an sebagai dekade terbaik dalam hidup mereka.

Berikut adalah fakta soal usia 30an yang telah dibuktikan secara ilmiah:

  • Perubahan hidup yang signifikan

Kebanyakan orang membuat perubahan besar dalam hidupnya ketika berkepala tiga. Termasuk berganti haluan karier, bercerai atau tindakan drastis lainnya.

Alasannya, kita cenderng melakukan semacam audit kehidupan untuk menilai makna dan kepuasaan hidup.

Akhir dekade kedua dalam hidup kita dijadikan momen untuk menilai perjalanan yang telah dilalui dan melakukan perubahan.

Para peneliti berpendapat, dekade baru cenderung menginspirasi pencarian makna dan mungkin menuntun kita untuk membayangkan memasuki zaman baru.

  • Puncak kehidupan seksual

Usia 30an bisa menjadi awal fase kehidupan seksual yang lebih memuaskan bagi perempuan maupun laki-laki.

Di sisi lain, perempuan makin dikejar dengan jam biologis sehingga menjadi faktor penentu yang cukup signifikan.

Wanita berusia 30an sampai awal 40an merasa lebih atraktif secara seksual daripada wanita yang lebih muda atau lebih tua.

Dalil ini terbukti dengan lebih banyak fantasi seksual dan aktivitas intim pada wanita di usia tersebut.

Para pakar menilai kondisi ini muncul karena adanya peningkatan motivasi dan perilaku seksual sebagai adaptasi evolusioner yang akan membuat mereka memanfaatkan kesuburan yang tersisa.

Sementara itu, riset yang digelar media Daily Mail menunjukkan, perempuan usia 31 tahun paling percaya diri secara seksual.

  • Puncak karier

Umur 30an terbukti secara ilmiah sebagai puncak karier kebanyakan orang.

Kemandirian finansial, terobosan karya dan berbagai pencapaian karier lainnya kerap dirasakan di rentang usia 30-39 tahun.

Sebuah studi tahun 1977, yang dikutip The Atlantic menemukan, pemenang Nobel fisika berusia rata-rata 36 tahun ketika melakukan risetnya.

Sedangkan, pemenang Nobel kimia rata-rata berusia 39 tahun.

Sebaliknya, orang yang tidak puas akan kariernya akan merasa lebih kecewa pada pekerjaannya di rentang usia ini.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia 30an kurang puas dengan pekerjaan mereka dan lebih lelah secara emosional daripada orang yang lebih muda atau tua.

  • Kepribadian lebih stabil

Para pakar berpendapat kepribadian lebih stabil ini didapatkan karena kita memasuki usia matang.

Perubahan karakter yang dirasakan sejak remaja hingga dewasa akan berkurang ketika usia 30 sampai 35 tahun.

Adapun, karakter kepribadian inti seseorang sebagian ditentukan oleh genetika.

Namun ada perkembangan signifikan yang terjadi sampai usia 20an dan melambat ketika mendekati umur 30 tahun.

Bukan berarti kita tidak bisa berubah atau bertindak di luar karakter namun kepribadian ini lebih stabil sesuai dengan perjalanan hidup.

“Masih ada perubahan kepribadian setelah itu, tapi itu sangat, sangat sederhana dibandingkan dengan fase sebelumnya dalam rentang hidup," kata psikolog kepribadian Paul T. Costa yang berbasis di New York.

  • Mengalami krisis "mid life"

Mid life krisis bisa dimulai lebih awal, sejak pertengah 20an sampai pertengahan 30an.

Umumnya, periode kecemasan dan pertanyaan eksistensial ini dipicu oleh perasaan terjebak dalam pekerjaan atau hubungan yang tidak berjalan dengan baik.

"Ini mengarah pada perasaan menjadi satu hal secara lahiriah, tetapi perasaan di dalam hati bahwa kita adalah orang lain, yang menyebabkan ketidaksesuaian antara perilaku dan perasaan batin," kata psikolog Inggris Oliver Robinson.

Hal ini menimbulkan keinginan untuk berubah, mencari jalan keluar dari situasi saat ini, dan membangun kembali hidup kita.

Prosesnya, kata Robinson, bisa saja sulit namun hasil akhirnya sepadan jika kita berpikiran positif.

Lebih seimbang dan bahagia sejak usia 30 tahun

Meskipun ada banyak kecemasan dan kekhawatiran yang dirasakan ketika memasuki usia 30 tahun, ada banyak kebahagiaan lain yang bisa kita rasakan bersamaan.

Survei tahun 2012 menemukan, 70 persen orang Inggris yang berusia di atas 40 tahun mengaku tidak benar-benar bahagia hingga usia 33 tahun.

Separuh responden menyatakan hidup lebih meyenangkan ketika masuk usia 33 tahun. Sebanyak 42 persen  menilai lebih optimistis tentang pada masa depan pada usia ini.

Selain itu, 38 persen menyatakan stres yang dialami lebih sedikit pada usia 33 tahun dibandingkan ketika mereka lebih muda.

“Usia 33 adalah waktu yang cukup untuk melepaskan kenaifan masa anak-anak dan keliaran di usia remaja tanpa kehilangan energi dan antusiasme masa mudanya.”

Begitu kata salah satu penulis studi tersebut, psikolog Donna Dawson.

Dawson menambahkan, kepolosan kita sudah hilang namun diimbangi dengan kesadaran akan realitas yang bercampur harapan yang kuat.

Semangat yang optimistis juga muncul dengan keyakinan akan bakat dan kemampuan yang telah dimiliki.

Kombinasi hal ini yang membuat kita seharusnya bisa menyongsong usia 30 tahun dengan lebih bahagia.

Salah satu usaha yang dilakukan Sehat Jiwa dan Bahagia adalah membentuk layanan Kelompok Dukungan Psikososial Ruang Jiwa. Anggotanya dimasukkan ke kelompok berdasarkan rentang usia dan ketertarikan atau hobi, bukan atas dasar gangguan atau masalah yang dimiliki.

Pengaturan ini didasarkan pada pandangan bahwa anggota dapat saling mendukung teman-teman kelompok dan memberikan perspektif baru dalam memandang masalah bagi anggotanya.

Anggota kelompok juga akan mendapat akses ke Well-Being Curriculum yang membantu mereka mencapai kondisi hidup yang bermakna dan bahagia. Layanan ini bisa diakses dengan mengunjungi laman media sosial @ruangjiwa_id dan @sehatjiwa.id.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/25/180000820/usia-30an-rentang-hidup-paling-bahagia-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke