Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Efektif Helm Sepeda Melindungi dari Benturan?

KOMPAS.com - Sekarang ini ada banyak pilihan helm sepeda dengan model dan bahan yang beragam. Fungsi setiap helm sama, menjaga agar kepala tetap terlindungi ketika bersepeda.

Namun apakah helm sepeda benar-benar menawarkan keamanan kepada pemakaianya?

Sayangnya, satu studi terbaru yang dimuat ke dalam jurnal Annals of Biomedical Engineering menunjukkan fakta sebaliknya. Helm sepeda ternyata kurang melindungi.

Berdasarkan studi tersebut, ditemukan metode pengujian helm sepeda dengan mengadopsi kejadian nyata --seperti seseorang yang terjatuh atau mengalami tabrakan.

Studi ini menjelaskan metode pengujian yang mencakup penilaian integritas helm sepeda ketika penggunanya terkena benturan miring atau menghantam tanah dan terjatuh dari sepeda.

Para peneliti mencatat, metode yang dilakukan pabrikan helm selama ini cenderung menguji helm dengan cara menjatuhkan helm dari sisi kanan.

Padahal, sebagian besar kecelakaan bersepeda dipengaruhi oleh gaya dan gerakan rotasi, menurut Fady Abayazid, PhD (c) di laboratorium Human Experience, Analysis, and Design (HEAD) di Imperial College London.

Peneliti membandingkan sebanyak 27 helm, baik helm model lama tanpa bantalan maupun helm model baru yang memiliki teknologi seperti lapisan pengurang gesekan, bantalan geser, dan kantung udara.

Dalam studi itu, peneliti menguji helm sepeda melalui tes benturan (crash test) dan helm dijatuhkan ke permukaan 45 derajat yang dilapisi amplas.

Permukaan tersebut dibikin menyerupai permukaan jalan raya yang beraspal.

Peneliti juga meluncurkan sepeda dengan kecepatan 22 km per jam, rata-rata kecepatan seseorang saat bersepeda.

Titik dampak (impact point) diambil berdasarkan 1.000 kasus kecelakaan sepeda yang dilaporkan.

Para peneliti menemukan, helm dengan teknologi terbaru mengurangi ketegangan di seluruh otak saat seseorang mengalami kecelakaan bersepeda dibandingkan menggunakan helm lama.

Namun, mereka juga menyimpulkan beberapa helm baru yang dirancang untuk mengurangi gaya rotasi tidak bekerja dengan baik.

"Ini menunjukkan kepada kita, perancang dan pembuat kebijakan di industri helm harus lebih serius menangani rotasi kepala yang terjadi pada benturan miring, baik dalam standar desain maupun pengujian," kata Abayazid.

"Sebagai pengendara sepeda, kita harus mengetahui seberapa bagus sebenarnya teknologi pada helm sepeda, serta kekurangannya."

Jika tak pakai helm

Studi tersebut tidak menjelaskan kemungkinan yang terjadi jika pengendara sepeda sama sekali tidak memakai helm.

Tetapi co-author studi, Mazdak Ghajari mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan helm mengurangi risiko patah tulang tengkorak secara signifikan.

Cedera otak traumatis atau traumatic brain injury (TBI) dapat berakibat fatal, atau bisa menyebabkan kerusakan pada materi putih di otak serta pembuluh darah.

Cedera otak traumatis dapat terjadi di banyak olahraga atau aktivitas apa pun, terutama jika aktivitas itu dilakukan dalam kecepatan tinggi dan melibatkan gaya rotasi, seperti memanjat tebing, menunggang kuda, atau skateboard.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/26/080133920/seberapa-efektif-helm-sepeda-melindungi-dari-benturan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke