Meskipun ada perdebatan tentang apakah talenan kayu berkontribusi terhadap penyakit yang ditularkan melalui makanan yang disebabkan oleh bakteri seperti E. coli dan salmonella, penelitian membuktikan bahwa talenan kayu sama-sama aman dengan jenis talenan lainnya jika dibersihkan dengan benar.
Lalu, seberapa sering talenan kayu perlu dicuci?
Menurut The Spruce, mencuci talenan kayu perlu dilakukan setiap selesai penggunaan, sekalipun kita hanya menggunakannya untuk memotong buah.
Tidak mencucinya dengan tepat bisa meninggalkan jamur dan bakteri yang akan terus tumbuh.
Tergantung seberapa sering kita menggunakannya, talenan kayu perlu didisinfeksi setidaknya sebulan sekali dan setiap setelah digunakan untuk memotong daging, unggas, dan ikan mentah.
Berikut cara mencuci talenan kayu untuk menghindari kontaminasi bakteri dan membersihkannya secara tuntas:
1. Siapkan perlengkapan
Beberapa perlengkapan yang diperlukan seperti:
2. Membersihkan residu makanan
Segera setelah digunakan, bilas talenan kayu dengan air hangat untuk membersihkannya dari residu makanan.
Gunakan spons cuci piring lembut untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang lengket.
Pastikan tidak ada makanan atau peralatan makan bersih yang ada di sekitar bak cuci untuk untuk mencegah kontaminasi silang dari percikan.
Jangan biarkan padatan dan cairan menempel di permukaan papan dalam waktu lama untuk mencegah noda.
Pembilasan yang cepat sangat penting ketika mengolah daging.
3. Tambahkan sabun cuci
Tambahkan beberapa tetes sabun cuci piring ke dalam air hangat tersebut dan gunakan spons untuk membersihkan kedua sisi talenan kayu.
Jangan rendam talenan kayu di dalam campuran sabun cuci.
3. Hindari mesin pencuci piring
Jangan gunakan mesin pencuci piring untuk mencuci talenan kayu. Sebab, panas dan aaran air yang lama dari mesin tersebut dapat menyebabkan kayu terbelah.
4. Gosok noda
Jika terjadi perubahan warna pada talenan kayu, taburi area tersebut dengan soda kue dalam jumlah banyak.
Gunakan sikat pencuci piring atau setengah buah lemon untuk menggosok area tersebut.
Asam dari lemon akan meningkatkan kekuatan pembersihan dan melepaskan noda secara perlahan.
5. Bilas talenan dan keringkan
Bilas talenan kayu menggunakan air hangat untuk menghilangkan semua busa, kemudian keringkan menggunakan kain kering atau kertas tisu.
6. Lakukan disinfeksi
Setelah dibilas, semprot talenan kayu dengan sedikit cuka putih suling. Asam dalam cuka berfungsi sebagai disinfektan untuk penggunaan sehari-hari.
Kita juga bisa menyemprotkan larutan hidrogen peroksida 3 persen.
Disinfeksi penting dilakukan setidaknya setiap sebulan sekali atau setiap selesai memotong daging, ikan, atau unggas mentah.
Disinfeksi sebulan sekali tersebut dilakukan dengan menggunakan campuran satu sendok teh pemutih klorin dan satu liter air.
Sebarkan larutan di satu sisi talenan dan diamkan selama lima menit. Bilas dengan air panas dan ulangi langkah yang sama untuk sisi lainnya.
7. Keringkan dengan baik
Tempatkan talenan kayu di rak piring untuk mengeringkannya secara sempurna.
Jangan mengeringkan dengan cara meletakannya di permukaan datar karena bagian bawah talenan bisa melengkung.
Jangan pula menyimpan talenan kayu sebelum benar-benar kering.
8. Kondisikan kayu
Jika talenan kayu mulai terlihat kusam atau terasa agak kasar ketika disentuh, kayu perlu dikondisikan menggunakan minyak.
Jangan gunakan minyak zaitun atau minyak goreng lainnya karena bisa menjadi tengik.
Gunakan minyak mineral food grade penyulingan tinggi. Oleskan sedikit minyak mineral tersebut ke permukaan papan secara merata dengan kertas tisu.
Biarkan minyak meresap ke dalam papan setidaknya selama dua jam atau semalaman.
Ulangi langkah tersebut untuk sisi talenan yang lain.
Bersihkan sisa minyak dengan tisu dan letakkan papan secara menyamping atau tegak di rak piring hingga benar-benar kering.
Minyak akan mengisi semua celah pada serat kayu serta mencegah masuknya air dan bakteri ke papan.
https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/28/084043120/awas-kontaminasi-bakteri-begini-cara-tepat-mencuci-talenan-kayu