Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Lakukan 7 Hal Ini pada Alat Masak Stainless Steel

Alat masak stainless steel sangat tahan lama, tahan korosi, dan hampir tahan panas.

Meski begitu, alat masak stainless steel juga bisa rusak karena beberapa hal, seperti penggunaan produk pembersih yang salah, bantalan abrasif, hingga hal sederhana seperti air dan garam.

Oleh karena itu, cara merawat alat masak stainless steel yang tepat tetap perlu diperhatikan. Melansir the Spruce, berikut beberapa kesalahan perawatan alat masa stainless steel yang perlu diketahui:

1. Membersihkan dengan pemutih

Meskipun pemutih cukup ampuh untuk digunakan pada berbagai benda, jangan menggunakannya untuk benda berbahan stainless steel.

Ketahuilah bahwa pemutih dan klorida bisa saja disertakan dalam berbagai tipe pembersih.

Jika panci stainless steel kita tak sengaja terkena klorin, segera bilas dan bersihkan secara menyeluruh.

2. Lupa mencuci

Kerak sisa masakan atau air kotor dapat meninggalkan residu di wajan atau panci stainless steel kita sehingga bisa mengotorinya.

Pastikan tidak lupa mencucinya setelah dipakai.

Demikian pula pada residu produk pembersih. Jika tertinggal, residu produk pembersih dapat menodai atau merusak lapisan alat masak stainless steel.

Rajin membilas adalah komponen kunci untuk membersihkan material alat masak stainless steel.

3. Menggunakan sabut kawat

Sabut kawat memang bisa membantu mengatasi noda membandel pada peralatan masak.

Namun, sabut kawat dapat meninggalkan sedikit partikelnya di permukaan alat masak stainless steel.

Partikel-partikel ini pada akhirnya bisa berkarat dan menodai permukaan alat masak.

Selain itu, sabut kawat juga bersifat abrasif dan dapat menggores permukaan alat masak stainless steel.

Sebagai alternatif, kita bisa menggunakan sikat atau spons cuci berbahan lembut lainnya.

4. Membiarkan basah setelah dicuci

Air, terutama air sadar, bisa meninggalkan noda pada permukaan alat masak stainless steel.

Agar nodanya tak tersisa, kita bisa mengeringkan alat masak stainless steel setelah dicuci baru kemudian menyimpannya di rak piring.

5. Menggosok dengan kasar

Beberapa alat masak stainless steel memiliki tampilan yang terlihat seperti garis-garis kecil pada permukaannya.

Agar tidak merusaknya, gosok dan seka alat masak sesuai alur garis serat, bukan berlawanan.

Hal ini akan membantunya lebih bersih dan mempertahankan tekstur asli stainless steel-nya untuk lebih lama.

6. Meminyaki wajan yang masih dingin

Wajan stainless steel dapat mengembang saat dipanaskan.

Membiarkan wajan panas terlebih dahulu sebelum menambahkan minyak ke dalamnya akan membuat permukaannya lebih tidak lengket daripada menambahkan minyak pada wajan dingin.

Namun, ingat untuk tidak membuatnya terlalu panas. Sebab, minyak yang terbakar bisa sangat sulit dibersihkan dari wajan stainless steel.

Cara terbaik untuk membersihkan minyak yang terbakar adalah merendamnya semalaman dalam air sabun panas, kemudian menggosoknya dengan sabut berbahan plastik.

Untuk menghindari masalah ini, kita bisa memanaskan lebih banyak minyak dan dipanaskan dalam waktu yang lebih lama agar masakan tidak lengket di wajan.

7. Menabur garam ketika memasak air

Menabur garam ke dalam panci stainless steel sebelum memanaskan air dapat menyebabkan lubang dan serpihan kecil berkarat pada permukaan stainless steel.

Cara mencegahnya sebetulnya mudah. Cukup biarkan air mendidih sebelum menambahkan garam. Jangan membiarkannya terlalu lama karena bisa membuat air mendidih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/31/100438220/jangan-lakukan-7-hal-ini-pada-alat-masak-stainless-steel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke