Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Strategi Orangtua untuk Penuhi Kebutuhan Serat Anak

KOMPAS.com - Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi angka ideal, 11 sampai 19 gram per hari. Salah satunya karena pola konsumsi anak yang masin minim makanan berserat.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas lima tahun masih kurang konsumsi serat.

Hal ini amat disayangkan karena jenis mineral ini amat penting untuk tumbuh kembang anak.

Serat berguna agar kesehatan sistem pencernaan yang merupakan 70 persen dari komponen sistem daya tahan tubuh.

Dokter spesialis anak Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), menambahkan, serat juga mampu mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

"Manfaatnya sangat banyak, terutama untuk bayi dan balita sehingga harus jadi perhatian orangtua," terangnya saat Konferensi Pers Peluncuran Program Kampanye “Jam Makan Serat” dari Bebelac Gold secara daring pada Kamis (3/6/2021).

Karena itu, konsumsi makanan berserat pada anak-anak harus terus didorong agar manfaatnya bisa dirasakan.

Sayangnya, sebagian besar makanan sumber serat bukanlah favorit anak-anak seperti buah, sayuran dan kacang-kacangan.

Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, Ahli Nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan. orangtua perlu melakukan pengenalan sejak dini akan konsumsi serat kepada anak.

Tujuannya agar anak terbiasa dan kemudian bisa menikmati makanan yang kaya manfaat untuk tubuhnya.

Menurut wanita ini, ada tujuh strategi yang bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan serat pada anak sejak dini yakni:

  • Memberi contoh

Orangtua harus menjadi role model anak untuk mengaplikasikan pola makan sehat ini. Biasakan untuk rutin mengkonsumsi makanan yang kaya serat dan nikmati bersama anak.

  • Memberi sayur pada setiap makanan utama anak

Anak seringkali tidak suka sayur karena rasanya pahit dan hambar. Hal ini, tambah Prof. Saptawati merupakan hal biologis karena anak cenderung lebih suka rasa manis dan asin.

Karena itu, kita harus konsisten mengenalkan sayuran kepada anak berulang kali. Perhatikan pola pemberian makan pada anak untuk mereka terbiasa dan menyukainya.

  • Memberi buah sebagai selingan antara dua waktu makan

Biasakan memberikan camilan berupa buah kepada anak agar tetap mengenyangkan dan menyehatkan. Hampir semua buah memiliki kandungan serat namun ada beberapa jenis dengan kadar yang lebih tinggi.

Misalnya saja pepaya, pisang, jambu merah dan alpukat. Buah potong yang segar bisa menjadi camilan lezat yang bergizi untuk anak.

  • Menyediakan bahan makanan kaya kandungan serat

Sediakan makanan kaya kandungan serat untuk anak seperti roti, biskuit dan sereal. Jenis panganan whole grain ini lebih menarik untuk anak dan kini tersedia dalam berbagai varian.

  • Tambahkan kacang polong dalam hidangan lauk

Buat menu yang lebih bervariasi khususnya dengan menyeratkan kacang polong dalam hidangan lauk. Misalnya saja sup kacang merah atau tumisan daging dengan kacang polong.

  • Sediakan produk makanan yang diperkaya dengan serat

Sebagai asupan tambahan untuk memenuhi kebutuhan serat harian, sediakan tambahan produk makanan siap saji. Pilih produk yang benar-benar kaya serat termasuk yoghurt dan susu yang biasanya disukai anak-anak.

  • Membuat makanan selingan yang mengandung serat

Apabila anak susah makan atau merasa bosan, orangtua bisa berkreasi dengan membuat makanan selingan kaya serat. Misalnya pancake mangga atau es cincau hijau yang menyegarkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/03/150730820/7-strategi-orangtua-untuk-penuhi-kebutuhan-serat-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke