Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Anya Geraldine Cari Partner Olahraga, Apa Manfaatnya?

"Anya Geraldine Hiring!" demikian tulisan di paling atas unggahan tersebut.

"Posisi: partner support olahraga Anya Geraldine."

Dalam unggahan yang sama, pemilik nama asli Nur Amalina Hayati itu juga menyertakan sejumlah kriteria partner olahraga yang dicarinya, seperti setia menemani dan menyemangati aktivitas olahraganya agar tidak menunda-nunda, membantu mencari solusi cepat jika ada kejadian seperti nyeri otot atau cedera, hingga bersedia diajak melakukan olahraga apapun.

"Aku tunggu lamarannya sekarang ya," tulis Anya pada keterangan foto.

Unggahan Anya kemudian ramai di media sosial. Hingga berita ini ditayangkan, unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 28.000 komentar.

Seperti yang ditulis Anya pada salah satu kriteria, ia ingin agar tak lagi menunda-nunda olahraga agar tetap bugar.

Faktanya, banyak orang memang punya kebiasaan tersebut. Pada akhirnya, ketika konsistensi olahraga terus berkurang, kita tak hanya menunda tetapi malah berhenti.

Tapi, memiliki partner olahraga punya sejumlah manfaat lainnya. Beberapa manfaat memiliki partner olahraga, antara lain:

1. Lebih menikmati olahraga

Laman Shape menyoroti sebuah penelitian yang melibatkan 117 orang dewasa dari University of Southern California.

Mereka berolahraga bersama partner, baik itu teman, pasangan atau rekan kerja.

Hasilnya, peserta penelitian mengatakan begitu menikmati sesi olahraga daripada ketika berolahraga sendirian.

Ketika berolahraga bersama partner di gym, misalnya, kita bisa sama-sama mencoba alat baru dan mendiskusikannya.

Menurut personal training manager dari Crunch di New York City, Steve Stonehouse, ketika berolahraga bersama partner, tubuh kita cenderung lebih mudah beradaptasi dan lebih efisien dalam bergerak.

"Semakin sering kita mengubah pola olahraga, akan semakin baik tubuh kita merespons," ucapnya kepada Men's Journal.

2. Minim cedera

Ketika tidak berolahraga sendiri, partner kita itu akan membantu mengoreksi postur kita saat berolahraga.

Hal ini akan membantu kita mengurangi risiko cedera di kemudian hari.

3. Minim stres

Menurut sebuah penelitian di Internarional Journal of Stress Management, orang-orang yang berolahraga di sepeda statis selama 30 menit bersama partner mengatakan dirinya merasa lebih tenang setelah berolahraga daripada orang-orang yang bersepeda sendiri.

Bukan berarti kita perlu ngobrol ketika berolahraga untuk mendapatkan efek tersebut. Bahkan, mengajak partner ke kelas olahraga atau lari bareng di sekeliling rumah saja bisa membuat kita lebih minim stres, termasuk mengingatkan jika kita sudah olahraga berlebihan.

4. Lebih termotivasi

Menurut Stonehouse, kita cenderung lebih disiplin olahraga ketika janjian dengan partner daripada sendirian.

Setelah tiga hingga empat minggu dan kita sudah terbiasa menjalankan kebiasaan tersebut, kita akan cenderung tidak bakal berpikir untuk membatalkan janji olahraga dengan partner kita.

Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan di Kansas State University, berolahraga dengan seseorang yang lebih baik dari kita cenderung memicu kita bekerja lebih keras 200 persen daripada yang lain.

Hal itu disebabkan jiwa kompetitif alami yang muncul ketika bersama partner olahraga.

Namun, jika teman kita itu sering membatalkan janji olahraga bersama, mungkin saatnya kita memilih partner olahraga lain.

5. Cenderung tidak berhenti

Ketika berolahraga dan menetapkan jadwal sendiri, kita mungkin saja membatalkannya karena beberapa alasan.

Namun, hal ini cenderung tidak terjadi ketika kita memiliki partner olahraga.

6. Lebih cepat mencapai target

Ketika kita lebih konsisten dan mendorong diri kita lebih kuat, performa kita akan lebih cepat meningkat daripada berolahraga sendirian.

Hal ini tentu membuat kita cenderung lebih cepat mencapai target.

Apalagi ketika bersama partner, kita juga lebih mungkin menyewa jasa personal trainer.

Ketika dibimbing oleh personal trainer, olahraga kita akan lebih terarah dan target pun akan lebih mudah tercapai.

7. Bisa keluar dari kebiasaan buruk

Jika berolahraga sendirian, kita cenderung akan melakukan latihan-latihan yang sama secara berulang.

Hal itu membuat kita lebih mudah merasa olahraga stuck atau tidak memberikan hasil lagi.

Sementara jika berolahraga bersama partner, mungkin ia akan merekomendasikan kita untuk melakukan rutinitas lain yang mungkin tak kita pikirkan sebelumnya.

Hal ini bakal membuat kita terus bersemangat dan tertantang, baik secara fisik maupun mental.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/04/170659420/ramai-anya-geraldine-cari-partner-olahraga-apa-manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke