Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Mitos Menyesatkan Soal Mencuci Muka, Malah Merusak Kulit

Tujuannya untuk membersihkan berbagai kotoran yang menempel dan mengangkat sisa make up.

Rangkaian serum dan produk skin care saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan kulit muka.

Salah satu hal penting yang kerap dilupakan banyak orang adalah pentingnya rutinitas mencuci muka.

Wajah yang dicuci bersih tanpa menghilangkan bakteri atau kotoran yang menyumbat pori-pori.

Metode dan produknya juga harus tepat agar hasilnya benar-benar optimal dan sesuai dengan jenis kulit.

Mitos menyesatkan soal mencuci muka yang sebaiknya tak lagi dilakukan

Sayangnya masih banyak orang yang tak tahu cara terbaik mencuci mukanya. Salah satunya karena berbagai mitos soal mencuci muka di dunia kecantikan yang tak bertanggung jawab.

Dikutip dari laman Insider, sejumlah ahli dermatologis membeberkan kebenaran dari mitos yang beredar ini antara lain:

  • Mencuci muka sehari dua kali

Tidak seperti kebanyakan saran dari beauty influencer, Hadley King, dokter kecantikan asal New York menilai mencuci muka tidak harus dilakukan dua kali sehari.

Intesitas membersihkan muka bisa disesuaikan dengan jenis kulit dan apa yang perlu dibersihkan.

King menerangkan, jenis kulit kering dan sensitif boleh dibersihkan hanya sekali di malam hari sedangkan pemilik kulit berminyak bisa lebih sering.

Namun, ia menyarankan untuk selalu mencuci muka sebelum tidur atau sesudah berolahraga saat berkeringat atau memakai riasan tebal.

Partikel-partikel di make up, tambahnya, dapat menyebabkan kerusakan oksidatif dan berkontribusi pada kerusakan kolagen dan kerutan.

"Jika Anda menggunakan produk kulit semalaman yang meninggalkan residu atau lapisan pada kulit, maka Anda mungkin ingin membersihkan wajah di pagi hari juga," katanya.

  • Rasa panas dan kencang menandakan produk sedang bekerja

Reaksi kulit setiap orang bisa berbeda pada produk yang dipakainya. Namun jika terasa panas dan kencang, itu bukan indikasi yang baik.

"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu lapisan asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas Audrey Kunin, dermatologis asal Kansas, Amerika Serikat.

Meski demikian, ada saat kandungan produk sedang menyesuaikan dengan kulit sehingga menyebabkan sensasi terbakar atau terkelupas.

Umumnya ini disebabkan oleh bahan aktif yang memicu terjadinya pergantian sel.

Jika tidak yakin apakah reaksi kulit terhadap suatu produk normal atau tidak, hubungi dokter kulit sebelum melanjutkan penggunaan.

  • Mencuci muka dengan sabun mandi saja sudah cukup

Sabun mandi biasa dapat menghilangkan minyak alami di wajah, mengganggu keseimbangan pH dan merusak skin barrier.

Karena itu, jangan sekali-kali melakukannya jika ingin wajah tetap sehat bebas masalah.

Gunakan produk pencuci muka yang melembutkan dan bebas pewangi untuk mendapatkan hasil terbaik.

  • Clensing brush mekanik adalah cara terbaik untuk deep cleansing

Deep cleansing, membersihkan wajah sekaligus mengeksfoliasinya, adalah metode yang dipercaya dapat menghilangkan sel kulit mati.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, banyak yang melakukannya dengan cleansing brush mekanik.

Namun sejumlah pakar di dunia kecantikan menilai menggosok muka dengan cara ini bukannya tanpa efek samping.

Hal ini dapat menyebabkan wajah kehilangan minyak dan menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit.

Shasa Hu, dokter kulit di Miami mengatakan produksi minyak berlebih dipicu pengelupasan agresif karena penggunaan cleansing brush mekanik tersebut.

"Kulit memproduksi lebih banyak minyak yang dapat menyebabkan penyumbatan, yang kemudian menjadi lingkaran setan."

Alternatif yang lebih, lakukan eksfoliasi menggunakan kain lembut atau produk gentel exfoliating cleanser.

  • Wajah berjerawat karena malas mencuci muka

Jerawat tidak hanya disebabkan karena malas mencuci muka. Ada banyak faktor lain termasuk hormon, genetik dan jenis kulit.

Meski demikian, pemilik kulit berminyak dan acne prone memang lebih berisiko berjerawat jika tidak rutin mencuci muka.

  • Tidak perlu memakai make up cleanser sebelum mencuci muka

Produk pencuci muka tidak dapat menghapus sisa make up seketika dan menyeluruh.

Kita dianjurkan untuk membersihkan riasan terlebih dulu dengan tissu remover atau micellar water.

Penting untuk menerapkan double cleansing untuk memastikan semua noda di wajah dan sisa riasan terhapus sempurna.

“Make up memiliki pigmen, pengawet, mineral, dan logam yang seringkali dapat menyumbat pori-pori jika dibiarkan terlalu lama dan mencegah penetrasi produk perawatan kulit Anda,” tambah Shasa Hu.

  • Tidak perlu mencuci tangan sebelum membersihkan wajah

Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum dipakai untuk membersihkan muka.

Pasalnya, ada risiko tanga penuh dengan kuman dan bakteri meski tidak terlihat atau terasa kotor.

Kita mungkin tidak sadar sudah menggunakan tangan untuk menyentuh berbagai hal dan permukaan.

Padahal mungkin saja terdapat bakteri dan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit dan mata, terutama pada orang yang rentan terhadap eksim.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/07/150000920/7-mitos-menyesatkan-soal-mencuci-muka-malah-merusak-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke