Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Olahraga Dapat Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol

KOMPAS.com - Kita sering mendengar wejangan yang menyebutkan bahwa berolahraga secara rutin dapat mengurangi risiko berbagai penyakit.

Lalu, apakah olahraga bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol di dalam tubuh kita? Bisa, menurut studi ilmiah dari American Heart Association.

Hasil studi tersebut mencatat, perubahan gaya hidup melalui olahraga diyakini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol pada orang-orang yang memiliki risiko penyakit jantung ringan hingga sedang.

Studi ini menawarkan panduan bagi dokter agar memberikan resep kepada pasien penyakit jantung untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Menurut peneliti vaskular dan ketua studi, Bethany Barone Gibbs, panduan ini memang tidak biasa dilakukan oleh para dokter.

Sebab, dokter hanya meresepkan obat kepada pasien, tidak menyarankan pasien untuk mengubah gaya hidup.

"Kami ingin memastikan semua dokter diberdayakan dan menghilangkan rasa takut pasien akan aktivitas fisik, karena pasien tidak harus pergi ke gym atau berlari setiap hari," sebut Gibbs.

"Buat orang yang tidak aktif, berolahraga 30 menit dalam seminggu dapat memberikan manfaat kesehatan," tambah profesor yang bekerja di departemen kesehatan dan pembangunan manusia di University of Pittsburgh itu.

"Kami ingin mengarahkan dokter untuk menyadari aktivitas fisik adalah opsi yang baik, membantu mengobati kolesterol dan tekanan darah tinggi."

Sekitar 53 juta (21 persen) orang dewasa di Amerika mengalami peningkatan tekanan darah, menurut pedoman yang dirilis pada 2017.

Kenaikan tekanan darah itu dilihat dari hasil yang menunjukkan tekanan darah sistolik di angka 120-139 mmHg, dan tekanan darah diastolik di angka 80-89 mmHg.

Para peneliti menduga, sekitar 71 juta (28 persen) orang Amerika memiliki kadar kolesterol yang sedikit lebih tinggi, di mana angka LDL atau kolesterol jahat lebih tinggi dari 70 mg/dl.

Peningkatan kolesterol dan tekanan darah sering terjadi bersamaan, dan kedua kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung.

Karena itulah, gagasan menjadikan olahraga untuk mengatasi peningkatan tekanan darah dan kolesterol muncul.

Olahraga dinilai lebih mudah diterapkan pasien ketimbang menurunkan berat badan atau mengubah pola makan.

"Banyak orang tidak ingin memulai pengobatan, jadi olahraga ini adalah hal yang dapat memberikan motivasi pada pasien," kata Gibbs.

"Seorang dokter yang memberikan resep berupa aktivitas fisik akan benar-benar memotivasi pasien. Pasien akan menganggap hal itu dengan lebih serius."

Durasi berolahraga yang dibutuhkan

Physical Activity Guidelines merekomendasikan aktivitas intensitas sedang selama 150-300 menit per minggu, aktivitas intensitas tinggi 75-150 menit per minggu, atau kombinasi kedua aktivitas tersebut.

"Sebenarnya, peningkatan paling besar terlihat dari orang yang tidak bergerak lalu mulai sedikit berolahraga," jelas Gibbs.

Menurut para peneliti, olahraga dalam waktu singkat juga dapat memberikan manfaat bagi orang yang memiliki tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi.

Jenis olahraga yang tepat

Latihan aerobik dan latihan ketahanan (resistance) dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

Gibbs mengatakan, bagi orang yang sama sekali tidak berolahraga, jalan cepat adalah pilihan terbaik.

Sebab, hampir semua orang mengetahui cara melakukan jalan cepat. Olahraga ini juga bisa dimasukkan ke dalam rutinitas sehari-hari, tanpa memerlukan peralatan apa pun.

Jika kita memiliki aplikasi pelacak aktivitas di ponsel atau jam tangan pintar (smartwatch), kita bisa mengukur jumlah langkah saat melakukan jalan cepat.

Lalu dari situ, tingkatkan jumlah langkah kita sedikit demi sedikit, menurut Gibbs.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, berkebun atau mengerjakan tugas rumah adalah kunci untuk memperoleh manfaat dari berolahraga.

Manfaat berolahraga tidak datang dalam waktu singkat

Disebutkan Gibbs, untuk mencapai perubahan yang signifikan, kita membutuhkan waktu sekitar tiga bulan sejak kita melakukan olahraga teratur.

Studi menemukan, butuh beberapa bulan untuk melihat perbedaan kadar kolesterol dan tekanan darah kita.

"Kami menganjurkan agar para dokter, perawat, dan siapa pun yang berhubungan dengan pasien untuk sungguh-sungguh meresepkan olahraga."

"Sebab, sejujurnya olahraga itu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, bisa mengobati hampir semua hal," terang Gibbs.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/07/161734320/studi-olahraga-dapat-menurunkan-tekanan-darah-dan-kolesterol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke