Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Talasi, Hadirkan Produk Olahan Alam Indonesia Berkonsep Sustainability

KOMPAS.com - Prinsip berkelanjutan semakin menjadi isu penting termasuk dalam dunia bisnis. Berbagai brand beradu ide untuk mewujudkan produk terbaik sembari menjaga kelestarian lingkungan.

Konsep sustainability itulah yang diadopsi Talasi, situs e-commerce berbagai produk olahan alam Indonesia.

Menerapkan filosofi Discover the Origin, Talasi menekankan lima nilai penting dalam menjalankan usahanya yakni Explore, Empower, Enrich, Embrace Innovation, dan Experience.

Hasilnya, dibuatlah sistem untuk menciptakan inovasi produk berbahan dasar alami dengan konsep pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu caranya melalui model kemitraan dengan kelompok petani yang memberikan keuntungan ekonomi lebih besar. Selain itu, Talasi juga berusaha mengurangi penggunaan zat sintetis untuk menjaga keseimbangan ekologi.

Alisjahbana Haliman, Founder of Talasi mengatakan ada tiga fokus yang coba diwujudkan dalam unit bisnis ini yakni premium, honest dan product. Maksudnya ialah menghadirkan produk premium dengan sistem yang jujur dan menguntungkan bagi semua pihak.

"Bukan masanya lagi produk dibawa ke Jakarta untuk dipasarkan, kita harus tahu orangnya dan latar belakangnya untuk paham kualitas terbaiknya" terangnya dalam peluncuran situs Talasi pada Jumat (11/06/2021).

Ia menambahkan, setiap produk premium miliknya dibuat dengan mengutamakan protokol sustainable. Karena perbedaan jenis bahan baku, lingkungan dan masyarakat yang terlibat, panduan ini bisa berbeda detailnya sesuai kebutuhan.

Hanya saja, pria kelahiran Pontianak ini menekankan Talasi berusaha meningkatkan penerapannya agar semakin baik. "Kami tidak bilang kami sudah sempurna tapi berusaha semakin ideal melakukannya," tandasnya.

Talasi memiliki dua merk produk yakni Watu dan To-yé, masing-masing memiliki varian produk yang berbeda. Watu merupakan produk pangan termasuk kopi, teh, madu, kacang- kacangan, hingga konsentrat dan ekstrak tumbuhan seperti vanila, jahe, dan kunyit.

Sedangkan To-yé terdiri dari produk hand sanitizer, natural mist untuk ruangan, minyak alami seperti minyak kayu putih, minyak telon untuk bayi, hingga minyak kesehatan untuk pijat. Seluruhnya dipasarkan secara daring melalui situs Talasi.com.

Beberapa produknya diambil dari berbagai daerah di Indonesia misalnya saja madu dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan selai kacang mete dari Sumba. Untuk madu Kapuas Hulu, Alisjahbana mengatakan bekerja sama langsung dengan Suku Dayak Iban untuk produksinya.

Demikian pula dengan kacang mete, Talasi membangun lokasi pemberdayaan khusus di Sumba. Beberapa varian lainnya juga diupayakan hadir dari hasil alam terbaik di Indonesia.

Alisjahbana menambahkan masih terus menjajaki produk lain yang bisa diciptakan bersama masyarakat lokal.

Karena itu, ia mengundang berbagai petani atau masyarakat dengan potensi produk unggulan untuk bergabung dalam kemitraan Talasi.

"We are not stoping, silahkan laporkan produk yang potensial nanti kita jajaki," katanya.

Bukan hanya sebagai marketplace, laman penjualan ini juga dijadikan sarana untuk mengenal lebih dalam kekayaan alam Indonesia yang jadi inspirasi Talasi.

Lewat fitur Activities at the Origin dan Experience by The Origin, konsumen diajak untuk mengenal produk yang dibuat dan masyarakat lokal yang berpartisipasi. Ada dua lokasi yang bisa dieksplorasi yakni Batukaru, Bali, dan Weetabula, Sumba.

Keduanya kini menjadi lokasi pemberdayaan Talasi untuk olahan kopi, coklat dan kacang mete. Konsumen bisa memesan paket perjalanan sesuai dengan keinginannya dan mendapatkan pengalaman berbeda.

Misalnya saja program Rainforest Walking Experience yang mengajak pengunjung mengeksplorasi hutan hujan Batukaru sebagai salah satu hutan paling indah di Bali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/13/093615520/talasi-hadirkan-produk-olahan-alam-indonesia-berkonsep-sustainability

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke