Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

Menurut dokter timnas Denmark, Eriksen mengalami cardiac arrest atau henti jantung pada laga pembuka Grup B Euro 2020 itu.

Banyak orang masih mengira henti jantung dan serangan jantung adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Henti jantung ternyata bisa menjadi kondisi yang lebih berbahaya dari serangan jantung.

Menurut American Heart Association, henti jantung adalah kondisi ketika jantung tidak berfungsi secara tiba-tiba dan sering kali tanpa peringatan.

Kondisi ini dipicu oleh kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Akibat terganggunya proses pemompaan, jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam beberapa detik, seseorang yang mengalami henti jantung akan kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi.

Kematian dapat terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima penanganan segera.

Menurut kardiolog Nicholas Ruthman, MD kepada Cleveland Clinic, serangan jantung utamanya merupakan masalah pada saluran aliran darah, sementara henti jantung adalah masalah listrik atau irama jantung.

Namun, serangan jantung dapat menimbulkan masalah yang menyebabkan henti jantung mendadak.

Sementara serangan jantung adalah kondisi saat penyumbatan pada arteri membuat darah yang kaya oksigen tidak bisa mencapai ke jantung.

Jika arteri yang tersumbat tidak dapat dibuka kembali dengan cepat, bagian jantung yang biasanya mendapat suplai darah oleh arteri akan mulai mati.

Semakin lama seseorang tidak mengobati kondisi itu, maka kerusakannya akan semakin besar.

Gejala serangan jantung mungkin akan terjadi secara langsung dan intens. Namun, sering kali gejala akan muncul perlahan dan bertahan selama berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu sebelum terjadi serangan jantung.

Tak seperti henti jantung, jantung biasanya tidak berhenti berdetak pada korban dengan serangan jantung. Adapun gejala serangan jantung pada wanita juga bisa berbeda dengan pria.

Gejala

Menurut Ruthman, orang-orang yang mengalami serangan jantung sering kali masih sadar.

Pada serangan jantung akut, biasanya ada satu penyumbatan besar yang memengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh. Meski aliran darah tidak kuat, namun darah masih mencapai organ vital dan otak sehingga korban masih terjaga.

Seseorang yang mengalami serangan jantung mungkin mengalami gejala seperti ini selama berjam-jam, berhari-hari, atau mungkin berminggu-minggu:

  • Nyeri dada.
  • Mual atau gejala seperti flu.
  • Sesak napas.
  • Sakit perut.
  • Berkeringat.
  • Lemah.

Sedangkan henti jantung biasanya tidak disertai peringatan. Lebih dari setengah korban dengan henti jantung tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul seperti:

Penanganan

Jika tidak yakin apakah seseorang menunjukkan gejala serangan jantung, segera hubungi 911 atau nomor tanggap darurat lainnya.

Sementara henti jantung memerlukan penanganan segera dalam hitungan menit. Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menangani korban henti jantung adalah menghubungi 911 atau layanan medis darurat terdekat.

Sambil menunggu bantuan medis, mulailah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau RJP (Resusitasi Jantung Paru) segera.

Jika ada lebih dari satu orang di lokasi, satu orang lainnya harus memastikan bantuan medis segera datang agar korban bisa segera mendapatkan defibrilator eksternal otomatis. Gunakan segera setelah bantuan tiba.

Di Amerika Serikat sendiri, henti jantung adalah penyebab utama kematian setiap tahunnya dengan lebih dari 320.000 kasus.

Melakukan penanganan segera dapat menggandakan peluang selamat hingga dua hingga kali lipat.

Pencegahan

Menerapkan hidup sehat bagi jantung adalah langkah terpenting.

Mengontrol faktor risiko dapat membantu mencegah henti jantung atau serangan jantung.

Cobalah menurunkan tekanan darah, berhenti merokok, mengontrol diabetes, tetap aktif bergerak, dan makan makanan yang mendukung kesehatan jantung.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat atau bantuan untuk beberapa kondisi, seperti sulit berhenti merokok atau menurunkan tekanan darah. Diskusikan pula jika pernah memiliki kondisi jantung atau pernah mengalami serangan jantung sebelumnya untuk perawatan pencegahan.

Beberapa perawatan pencegahan dapat termasuk:

  • Obat-obatan

Dokter dapat merekomendasikan konsumsi obat tertentu, seperti penurun kolesterol, mencegah serangan jantung di kemudian hari, murunkan tekanan darah, atau mencegah pembekuan darah.

  • Ablasi

Serangan jantung dapat memicu kerusakan otot jantung yang bisa berbahaya bagi sistem konduksi listrik. Ablasi dapat memperbaiki jalur listrik yang abnormal.

  • Defribrilator

Perangkat eksternal atau internal yang dapat mendeteksi saat jantung berdetak tidak sinkron dan menyetrumnya kembali ke fungsi yang semestinya.

Para peneliti tengah mengembangkan defibrilator eksternal otomatis portabel yang dapat dibawa oleh orang-orang yang berisiko.

  • Prosedur medis

Jika memiliki kondisi genetik yang membuat kita lebih berisiko tinggi mengalami masalah jantung, prosedur seperti pembedahan dapat memperbaiki kondisi terrsebut.

  • Ring jantung

Pemasangan ring jantung atau stent dilakukan untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dan meningkatkan aliran darah. Penggunaan ring jantung dapat mencegah serangan jantung di masa depan yang juga dapat memicu terjadinya henti jantung.

Jika mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan jantung, penting untuk mengonsultasikannya dengan dokter.

Sebagian besar penyedia layanan kesehatan kini juga menawarkan telemedicine untuk membantu pasien mengonsultasikan kondisi kesehatannya dan mencari tahu perawatan yang dibutuhkan tanpa harus pergi ke klinik atau rumah sakit.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/14/071800820/sering-dikira-sama-ini-perbedaan-henti-jantung-dan-serangan-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke