Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernikahan dengan Konsep "Drive Thru", Jadi Inspirasi di Masa Pandemi

Sebab, acara kumpul-kumpul atau situasi berkerumun berisiko menjadi sarana penyebaran Covid-19.

Namun, beberapa orang masih ingin menyelenggarakannya secara langsung.

Inspirasi pernikahan dengan konsep drive thru bisa menjadi alternatif, seperti yang dapat kita lihat dari video yang dibagikan oleh akun TikTok aldoadela.

Menurut Creative Director Vian Yap, ide itu berawal dari klien mereka yang merupakan keluarga besar dokter.

Karena berprofesi sebagai dokter, klien tersebut tentunya lebih memerhatikan protokol kesehatan dan situasi pandemi Covid-19.

Konsep drive thru ini dapat dikatakan menjembatani keinginan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan secara langsung, namun mencari alternatif yang lebih aman untuk masa pandemi.

"Karena mereka keluarga dokter, takut dengan kondisi seperti ini tapi tetap harus ada pernikahan, muncul lah ide gimana kalau dibikin drive thru," ungkap Vian kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Konsep pernikahan drive thru ini sangat minim sentuhan alias touchless.

Seperti konsep drive thru yang kita kenal, pelanggan -dalam hal ini tamu undangan, tak perlu turun dari mobilnya. Mereka cukup memberi selamat pada mempelai lewat mobilnya.

Jarak antara mobil dan pelaminan pun mencapai sekitar 3 meter.

Undangan yang dibagikan juga menyertakan barcode. Barcode tersebut digunakan sejak verifikasi awal hingga tamu undangan check out dan tamu mendapatkan bingkisan.

Karena tidak disediakan makanan di tempat, makanan untuk tamu juga diberikan di akhir lewat bingkisan tersebut bersama dengan suvenir pernikahan.

Setiap satu undangan mendapatkan dua bingkisan untuk berjaga-jaga jika tamu datang tidak sendiri.

"Di pintu keluar untuk check out bisa menunjukkan barcode untuk menyatakan sudah check out dari pesta dan tidak bisa masuk lagi karena datanya untuk in-out sudah terekam," ucap Vian.

Menurut Vian, tamu yang jalan kaki juga tetap mengantre namun dipisahkan barisannya.

"Yang jalan kaki juga ada kemarin, (antre) dengan line undangan yang sama. Bisa kita dahulukan kan enggak mungkin kalau ikut barisan mobil kasihan," tuturnya.

Untuk menghindari antrean kendaraan yang panjang, undangan juga dibagi menjadi tiga sesi dengan perbedaan satu jam antar sesi.

"Takutnya kalau sudah datang semua, mengularnya panjang. Selain itu, namanya barcode kita juga pakai aplikasi di Android, takutnya ada masalah sinyal kalau terlalu padat."

"Kemarin so far so good, sih," kata Vian.

Direspons positif

Sejauh ini, Vian mengaku belum melihat ada konsep pernikahan serupa yang dijalankan oleh penyelenggara lainnya melainkan masih sebatas simulasi.

Meski belum menerima permintaan konsep serupa dari klien lainnya, namun ia mengaku senang dengan animo tamu undangan yang cukup tinggi.

Dari 350 undangan, sekitar 300 undangan mengonfirmasi kehadiran.

"Takutnya kita bikin drive thru responsnya "masa datang ke pesta orang cuma lewat doang". Ternyata antusiasme tamu bagus banget," katanya.

Di samping menjadi alternatif resepsi pernikahan di masa pandemi, konsep ini sebetulnya juga dapat membantu mengurangi kemungkinan adanya kehadiran tamu gelap.

"Drive thru kan kita bisa enggak tahu ini benar tamu kita atau bukan."

"Dari awal kami sudah scan by barcode. Jadi kalau di database kami tidak ada, berarti itu tamu gelap. Jadi benar-benar akurat dari awal," tuturnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/15/085951120/pernikahan-dengan-konsep-drive-thru-jadi-inspirasi-di-masa-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke