Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Caranya Minta Maaf pada Orang yang Pernah Disakiti di Masa Lalu

KOMPAS.com - Cinta Laura mengaku menjadi korban bullying Deddy Corbudzier saat masih berusia belasan tahun. Kini, ia menuntut permintaan maaf atas intimidasi yang dilakukan oleh pria berkepala plontos itu.

Aktris berdarah Jerman itu mengungkapkan pengakuannya saat berbincang bersama mantan mentalist itu di kanal Youtube PUELLA ID. "I was 14 and you were bullying me, I want apology," ujarnya di hadapan bintang tamunya itu.

Deddy sempat mengelak dengan mengatakan kesan intimidasi itu sengaja dibangun karena konsep acara. Kala itu ia masih tampil sebagai magician yang harus menguasai audiensnya.

Ia menyangkal tuduhan bullying itu dan menilainya sikapnya ditunjukkan karena melihat karakter Cinta yang sudah dewasa. Sampai akhir pembicaraan, Deddy tak juga menyampaikan permintaan maaf atas perilakunya itu.

Deddy Corbudzier tidak sendirian karena belakangan banyak tuduhan bermunculan soal perilaku selebritis di masa lalu yang menyakitkan. Misalnya saja Chrissy Teigen yang dituding pernah melakukan perundungan pada sejumlah rekan selebritisnya yang lebih muda.

Ada kalanya, kita memang diingatkan akan perilaku masa lalu yang menyakitkan bagi orang lain. Seringkali korban masih menyimpaan perasaan dendam atas perbuatan kita dan menuntut permintaan maaf.

Meminta maaf atas masa lalu yang terjadi memang seringkali sulit dilakukan sehingga sering dihindari banyak orang. Banyak yang menganggap permintaan maaf tidak akan mampu mengubah masa lalu dan efek yang dirasakan.

Ada juga yang memiliki ego terlalu besar sehingga enggan mengucapkan maaf meski menyadari kesalahannya.

Berani minta maaf untuk kesalahan di masa lalu

Kita memang sebaiknya memiliki keberanian untuk minta maaf atas kata-kata, sikap maupun perilaku buruk yang pernah dilakukan kepada orang lain.

Hal ini bukan hanya berguna untuk orang lain namun juga membebaskan kita dari beban perasaaan bersalah.

Banyak dari kita bingung caranya meminta maaf kepada orang yang pernah disakiti di masa lalu. Harus diakui, pasti ada perasaan canggung dan malu atas perilaku di masa lalu.

Rasanya ingin orang tersebut melupakannya begitu saja tanpa perlu meminta maaf. Kita juga bisa tetap menjalin hubungan baik di masa depan tanpa perlu menoleh ke masa lalu.

Sebenarnya, permintaan maaf penting untuk menjaga hubungan kita. Daripada sibuk mencari pembenaran, akan lebih baik menyatakan perminataan maaf dengan bersungguh-sungguh.

Berikut adalah cara meminta maaf pada orang yang pernah kita sakiti di masa lalu:

  • Memaafkan diri sendiri

Perasaan bersalah yang kita simpan bisa menjadi halangan untuk menyatakan maaf kepada orang yang bersangkutan. Hal ini memicu rasa malu yang meyakinkan ego untuk menahan diri dan tidak usah meminta maaf.

Neuropsikolog dan penulis Rick Hanson, Ph.D mengatakan penting untuk bertanggung jawab atas kesalahan namun tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

"Memaafkan diri sendiri memungkinkan kita memperoleh perspektif yang sehat tentang luka yang kita sebabkan kepada orang lain dan memungkinkan kita memiliki keberanian untuk menawarkan permintaan maaf," jelasnya.

  • Utamakan kerendahan hati

Memiliki kerendahan hati berarti menyisihkan harga diri yang menghalangi kita menawarkan permintaan maaf yang tulus.

Banyak orang berpura-pura tidak ada yang terjadi karena tidak ingin merasa malu dan menelan ego pribadi.

Nyatanya, gengsi ini justru memupuk rasa bersalah dan mengganggu hubungan kita dengan orang lain. Posisikan diri seperti orang lain dan bandingkan seperti apa kita ingin diperlakukan ketika disakiti.

Mengatasi kesombongan yang berlebihan dapat membantu kita melihat situasi dengan lebih jelas, terutama dari sudut pandang orang yang telah disakiti.

  • Sampaikan permintaan maaf dengan tulus dan efektif

Penulis sekaligus psikoterapis, Beverly Engel menyebutkan dalam kolomnya di Psychology Today, permintaan maaf tidak dapat membatalkan tindakan masa lalu yang menyakitkan.

Namun, ucapan maaf yang tulus dan efektif dapat mengurangi efek negatif dari perilaku tersebut.

Ia mengajurkan menerapkan prinsip 3R saat meminta maaf yakni regret, responsibility dan remedy. Tunjukkan penyesalan mendalam dan akui rasa sakit yang kita timbulkan pada orang lain.

Tunjukkan sikap bertanggungjawab dengan tidak menyalahkan siapapun dan fokus pada perilaku negatif kita. Kemudian, sampaikan bahwa kita tidak akan melakukan hal serupa di masa depan.

Tidak ada perlunya memberikan pembenaran atau pembelaan atas sikap kita di masa lalu.

  • Tunjukkan dengan sikap dan perbuatan

Maaf tidak cukup hanya dengan kata-kata namun harus diimbangi dengan perbuatan. Buktikan niatan baik kita dengan perubahan perilaku dan menjadikannya sebagai pembelajaran.

Misalnya kita pernah melakukan bullying dengan memanggil orang lain dengan sebutan yang buruk, jangan pernah lagi melakukannya pada siapa saja.

Biasakah menghormati orang lain dan menerapkan prinsip serupa pada seluruh aspek kehidupan kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/15/135612620/begini-caranya-minta-maaf-pada-orang-yang-pernah-disakiti-di-masa-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke