Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Saat Wawancara Kerja

Salah satunya adalah menyampaikan kelebihan dan kekurangan diri kita.

Nah, sebelum menyiapkan jawabannya, ketahui dulu apa tujuan kebanyakan pewawancara menanyakan hal ini.

Menurut pelatih karir dari Muse sekaligus pendiri Loft Consulting, Angela Smith, wawancara kerja dilakukan untuk lebih mengenal seseorang yang akan bergabung dengan perusahaan tersebut.

Ia memahami bahwa sebagian orang merasa canggung dengan pertanyaan tersebut. Namun, itu adalah cara untuk mengenal lebih jauh tentang diri pelamar kerja sehingga pewawancara dapat mengambil keputusan terbaik.

Namun, kelebihan dan kekurangan seseorang sebetulnya tak terlalu berarti jika dibandingkan dengan bagaimana pelamar kerja berbincang dengan pewancara.

Sebab, pewawancara akan mengevaluasi lebih dalam daripada sekadar kelebihan atau kekurangan yang disebutkan. Mereka mencoba memahami akan menjadi karyawan seperti apa orang yang mereka wawancarai tersebut dan bagaimana orang tersebut akan menjalankan perannya.

"Kalau untuk saya: apakah mereka jujur? Apakah mereka punya kesadaran diri? Bisakah mereka bersikap profesional dan dewasa? Apakah mereka adalah seeseorang yang bisa kami ajak berkembang?"

"Bagaimana mereka merespons wawancara sangat memberi tahu kami tentang semua pertanyaan semacam itu dan semuanya penting," kata dia.

Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan tentang kelebihan dan kekurangan diri saat wawancara kerja? Melansir the Muse, Smith membagikan lima tips wawancara kerja berikut:

1. Jujur

Salah satu hal terpenting ketika ditanyai tentang kekuatan dan kelemahan diri adalah jujur.

Mungkin ini terdengar basi, namun ini benar.

Jawaban yang terdengar asli dan otentik akan berkesan bagi pewawancara. Sementara jawaban yang terdengar umum, penuh perhitungan, berlebihan, atau terlalu rendah hati malah akan memberi kesan sebaliknya.

Ingatlah bahwa seorang bos tidak akan mempekerjakan orang yang tidak dapat mengenali dirinya sendiri dan mewakili apa yang mereka bawa, seperti bagaimana mereka memahami apa yang perlu mereka kerjakan.

Menurut Smith, kita bakal menjadi karyawan yang lebih baik jika bisa memahami dan memanfaatkan kekuatan diri sendiri serta belajar dari kelemahan diri kita.

2. Bercerita

Smith mengatakan, kapan pun kita terpikir untuk menyampaikan contoh di kehidupan nyata atau contoh konkret lainnya, lakukanlah.

Sebab, hal itu bakal membantu memberi sedikit konteks pada respons kita terhadap pertanyaan pewawancara.

"Itu menunjukkan bahwa kita memahami konsep dan situasi lebih baik. Jadi, sampaikanlah cerita yang dapat mendukung pernyataan kita, itu akan selalu membantu," ujarnya.

Bicarakan tentang momen-momen di mana kekuatan diri kita dapat membantu atau kapan kelemahan kita bisa menghambat pekerjaan.

Misalnya, sampaikan bahwa kita punya pribadi yang tenang bahkan ketika berada di bawah tekanan lingkungan baru atau kita juga bisa menyampaikan seberapa gesit kita dapat mengirimkan proposal klien yang sudah diperbarui di menit-menit terakhir.

Membagikan contoh-contoh nyata tak hanya membuat diri kita lebih menonjol, tetapi juga akan membuat kita terdengar lebih bijaksana dan jujur serta membantu pewawancara untuk menyoroti karakteristik lain yang sebenarnya mereka cari.

3. Kaitkan dengan pemahaman lebih lanjut

Ketika menyampaikan kelebihan dan kekurangan saat wawancara kerja, cobalah mengaitkan dengan keterampilan atau sifat apapun yang telah didiskusikan tentang peran dan perusahaan yang kita lamar.

Sampaikan pada pewawancara bagaimana kekuatan diri kita akan berguna untuk posisi khusus di perusahaan.

Kaitkan pula dengan harapan untuk berkembang bersama dengan perusahaan. Misalnya, dengan menyampaikan hal seperti "karena segala sesuatunya bergerak begitu cepat di perusahaan ini, situasi ini memungkinkan saya untuk masuk dan mendapatkan kepercayaan di tim baru dan menumbuhkan budaya tim yang saling percaya, sambil tentunya memastikan semua tujuan kita dapat memberikan hasil yang berkualitas."

Untuk kasus kelemahan, cobalah menyampaikan bagaimana dirimu akan lebih berkembang dengan kelemahan tersebut atau apa yang telah dilakukan untuk mengakomodasi itu.

"Tunjukkan dengan sungguh-sungguh bagaimana kita akan belajar, apa yang telah kita lakukan sebagai hasil dari kesadaran kita akan kelemahan diri yang kita miliki."

"Itu seperti memberi gambaran pada pewawancara jika mempekerjakan kita dan kita ada di sini, apa masalah yang dapat dipecahkan atau pertumbuhan apa yang bisa mereka harapkan dari kita," ujar Smith.

Ingatlah bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas. Daripada menyampaikan banyak hal yang sebetulnya tak begitu kita kuasai, lebih baik sampaikan beberapa hal penting saja dengan singkat namun detil.

5. Jangan terlalu tegang

Dapat dipahami bahwa setiap orang ingin mempersiapkan dirinya sebaik mungkin ketika wawancara kerja, tapi usahakan tidak terlalu tegang.

"Ingatlah bahwa ini adalah bagian kecil untuk mengaitkan sebuah data dengan banyak data lainnya. Jadi tak perlu terlalu tegang," kata dia.

Cara menjawab kelebihan diri

Kuncinya adalah menggunakan kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan bahwa kita cocok untuk peran yang kita lamar, serta cocok dengan tim dan perusahaan.

Smith merekomendasikan untuk membaca secara detil deskripsi pekerjaan yang kita lamar serta pelajari sedalam mungkin tentang perusahaan dan budaya perusahaan.

Kita bisa membacanya lewat internet, media sosial, atau pemberitaan jika memungkinkan.

Gunakan apa yang telah kita pelajari untuk mengidentifikasi kekuatan diri kita yang paling relevan untuk pekerjaan yang dilamar dan bagaimana kelebihan tersebut memungkinkan kita untuk berkontribusi.

"Setiap jawaban harus memberikan posisi di mana kita bisa membantu mereka melihat menyelesaikan suatu masalah dan mencapai targetnya," ungkap Smith.

Namun, jangan membicarakan diri kita terlalu banyak atau terlalu hiperbola.

Cara menjawab kelemahan diri

Kita dianjurkan untuk memaparkan kekuatan diri yang berkaitan dengan peran dan perusahaan yang kita lamar. Namun mengenai kekurangan, usahakan menghindari hal yang sama.

Kita tak perlu membuat pewawancara mengaitkan kelemahan kita dengan perusahaan mereka atau dengan kriteria yang mereka cari.

Contohnya, jika deskripsi pekerjaannya adalah peran pemasaran yang memerlukan keterampilan komunikasi, jangan sampaikan bahwa kelemahan kita adalah tegang saat menelepon klien atau bertemu dengan orang lain, sekalipun kita sudah berusaha keras menghilangkannya.

Lebih baik, siapkan beberapa opsi jawaban untuk setiap sesi wawancara. Sampaikan kelemahan yang terkesan tidak akan jelas mengganggu kemampuan kita untuk menjalankan peran perusahaan.

Pastikan kita mengakui kelemahan, mengaitkannya dengan peran perusahaan, dan mengakhiri dengan nada yang tegas.

"Seseorang yang bisa jujur dan memiliki kesadaran diri untuk menjawab pertanyaan itu, saya pikir mereka menunjukkkan kecerdasan emosional dan kedewasaan profesional mereka," kata Smith.

Terakhir, jangan memilih kelemahan seperti "pekerja keras" atau "terlalu perfeksionis".

Memberikan jawaban itu bisa menjadi bumerang karena dianggap tidak jujur, tidak menyadari kekurangan diri atau tidak dewasa.

Menggunakan jawaban semacam itu tidak akan membuat kita mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/28/090541820/cara-menjawab-kelebihan-dan-kekurangan-saat-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke