Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Poin Penting Soal Merawat Anak Saat Isolasi Mandiri

Sayangnya, banyak fasilitas kesehatan di Indonesia kini kebanjiran pasien. Seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19, terutama dengan gejala ringan, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Tak terkecuali pada anak.

Peran orangtua sangatlah dibutuhkan ketika anak terinfeksi Covid-19.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Buku Diary - Panduan Isolasi Mandiri Anak versi 28 Juni 2021. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan orangtua saat merawat anak yang isolasi mandiri, antara lain:

1. Syarat isolasi mandiri

Beberapa syarat isolasi mandiri bagi anak antara lain:

  • Tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).
  • Mengalami gejala ringan, seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, hingga ruam-ruam.
  • Anak masih dalam kondisi aktif atau bisa makan dan minum dengan normal.
  • Menerapkan etika batuk.
  • Mementau gejala atau keluhan.
  • Melakukan pemeriksaan tubuh dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari.
  • Lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik.

IDAI juga memberi beberapa catatan penting terkait isolasi mandiri anak, termasuk orangtua atau pengasuh disarankan dalam kondisi rendah risiko terhadap gejala berat Covid-19.

Jika ada anggota keluarga yang juga terkonfirmasi positif, maka ia dan anak sapat diisolasi bersama.

Namun, jika orangtua atau pengasuh dan anak berbeda status Covid-19, disarankan tidur di kasur terpisah dan berjarak minimal 2 meter.

2. Tanda perlu dibawa ke rumah sakit

Beberapa gejala Covid-19 pada anak sama seperti pada dewasa, misalnya demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual atau muntah, diare, lemas, dan sesak napas.

Namun, orangtua perlu waspada jika laju napas anak mencapai angka berikut:

  • Usia kurang dari 2 bulan: lebih dari atau sama dengan 60 kali per menit.
  • Usia 2-11 bulan: lebih dari atau sama dengan 50 kali per menit.
  • Usia 1-5 tahun: lebih dari atau sama dengan 40 kali per menit.
  • Usia di atas 5 tahun: lebih dari atau sama dengan 30 kali per menit.

Waspadai jika anak menunjukkan gejala berikut dan segeralah bawa ke rumah sakit:

3. Alat dan obat yang perlu disiapkan

Usahakan menyediakan termometer dan pulse oximeter di rumah. Pulse oximeter berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi.

Sementara untuk obat-obatan, orangtua dapat memberikan:

4. Protokol isoman

Pastikan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di rumah, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menerapkan etika batuk.

Pastikan pula rutin memeriksa suhu anak setiap pagi dan sore, memeriksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi, memantau laju napas anak, tetap memberikan ASI pada bayi, hingga memberikan anak makanan bergizi.

Secara khusus, dalam menggunakan masker saat isoman perhatikan ketentuan berikut:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/02/152135820/4-poin-penting-soal-merawat-anak-saat-isolasi-mandiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke