Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Trauma akibat Pelecehan Seksual dan Cara Mengatasinya

Hal ini tidak hanya terjadi pada korban wanita, tetapi juga bisa terjadi pada korban pria. Dampak dari trauma ini akan semakin buruk jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung, apalagi di era digital sekarang ini di mana informasi bergerak cepat tanpa mengenal benar atau salah.

Kenali beberapa jenis trauma yang dialami oleh korban pelecehan seksual berdasarkan gejalanya berikut. Sebagai catatan, diagnosis harus dilakukan oleh ahli atau dokter, ya!

1. Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah sebuah gangguan kejiwaan di mana sang korban mengalami kegagalan untuk sembuh akibat mengalami atau melihat kejadian yang mengerikan. Trauma ini bisa dialami selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Hal ini diakibatkan oleh pemicu-pemicu yang timbul dan membawa kembali ingatan-ingatan atas kejadian tersebut. Korban juga biasanya mengalami reaksi emosi dan fisik yang intens, seperti perasaan cemas, takut, dan marah yang berlebihan.

2. Bulimia
Dilansir dari Medical Daily, Bulimia juga kerap dialami oleh korban pelecehan seksual. Bulimia adalah salah satu bentuk respons dari stres yang membuat pola makan sang korban tidak terkendali.

Gangguan pola makan ini mengakibatkan sang korban makan dengan porsi yang terlalu sedikit, tidak makan sama sekali, atau makan berlebihan kemudian mengeluarkannya secara paksa. Hal ini bisa berdampak buruk bagi mental dan fisik sang korban.

3. Penyakit fisik
Tidak hanya menyerang mental, korban pelecehan seksual juga bisa mengalami trauma yang berdampak pada fisiknya. Untuk wanita, beberapa penyakit yang dialami adalah radang sendi, nyeri panggul kronis, gejala pramenstruasi intens, dan kejang nonepilepsi.

Untuk korban wanita maupun pria, pelecehan seksual juga bisa meningkatan risiko tertular infeksi menular seksual.

Cara Mengatasi Trauma Akibat Pelecehan Seksual

Sebagai orang terdekat dengan korban pelecehan seksual, kita bisa membantu mereka untuk mengatasi trauma yang mereka alami. Berikut beberapa cara mengatasinya.

1. Mengajak Bicara
Sebagai orang terdekat dengan sang korban, kita bisa mengajaknya untuk bicara dan bercerita tentang apa yang ia alami dan rasakan setelah kejadian pelecehan seksual.

Tentunya, berat bagi sang korban untuk mengutarakannya akibat trauma yang dialami. Kita butuh bersabar sampai akhirnya mereka mau untuk bercerita.

2. Konsultasi dengan Psikolog
Kita bisa mengajak korban pelecehan seksual untuk bercerita, tetapi kita tidak bisa melakukan diagnosis atas gangguan jiwanya. Oleh karena itu, kita butuh mengajaknya untuk berkonsultasi ke ahli kejiwaan, salah satunya psikolog.

Selain bisa mendapatkan diagnosis yang tepat, kita juga bisa mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi gangguan jiwa tersebut dari seorang ahli. Hal ini penting karena penanganan yang salah bisa berakibat fatal terhadap jiwa sang korban.

3. Mengajak Beraktivitas yang Bermanfaat
Untuk mengalihkan pikirannya dari trauma, kita bisa mengajak sang korban untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti berolahraga dan melakukan aktivitas sosial. Dengan begitu, mental dan fisiknya juga akan menjadi lebih sehat.

Second Sister: Akibat Pelecehan Seksual, Adik Nga-Yee Mengakhiri Hidupnya

Apa yang kalian rasakan saat menemukan adik kalian tewas bunuh diri sepulang bekerja? Itu yang dialami oleh Nga-Yee. Ia menemukan adiknya yang berumur 15 tahun, Siu-Man, tewas akibat melompat dari lantai 20. Hal ini tentu sungguh menyakitkan, apalagi ia sudah kehilangan kedua orang tuanya.

Siu-Man adalah korban pelecehan seksual. Trauma yang diakibatkan menghantui hari-harinya sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Meskipun pelakunya sudah tertangkap, dampak buruk yang dialami sang korban tidak bisa terhindarkan.

Nga-Yee merasa ada yang disembunyikan oleh adiknya tentang kasusnya ini. Akhirnya, ia meminta seorang peretas berinisial N untuk menyelidiki kasus kematian adiknya. Tidak disangka, ternyata nama Siu-Man disebut-sebut dalam platform gosip daring dan nama baiknya pun dijatuhkan.

Apakah benar hal tersebut yang membuat Siu-Man mengakhiri hidupnya?

Cerita tersebut adalah cuplikan dari novel “Second Sister” karya Chan Ho-Kei, seorang penulis novel misteri dan kriminal dari Hong Kong.

Novel ini telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Jerman, dan bahasa Indonesia. Kamu bisa membeli novelnya di Gramedia terdekat.

Sebelumnya, Chan Ho-Kei menulis sebuah novel berjudul “The Borrowed 13-67” yang merupakan kumpulan enam cerita kriminal berlatarkan Hong Kong di tahun 1967 dan 2013, di antaranya Pemberontakan Kelompok Kiri di Hong Kong dan Pembantaian Tiananmen. Ceritanya berfokus pada hubungan inspektur Kwan dengan anak buahnya.

Novel tersebut mendapatkan penghargaan 2015 Taipei International Book Fair Award, the Eliste Bookstore Readership Award, dan Hong Kong Literature Season Recommendation Award. Kamu juga bisa membeli novel ini di Gramedia terdekat.

Tim Rekata Studio

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/03/085216420/kenali-trauma-akibat-pelecehan-seksual-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke