Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daya Tahan Tubuh Lemah, Waspadai 5 Tanda Berikut

Kita sering kali fokus dengan jenis-jenis makanan atau suplemen tertentu saja yang dianggap dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, namun abai dengan tanda-tanda yang diberikan tubuh.

Melansir Mind Body Green, kita bisa mencoba mengenali tanda daya tahan tubuh lemah lewat beberapa kondisi berikut:

1. Sering sakit dan gejalanya bertahan lama

Secara umum, ketika kondisi kesehatan tubuh tidak baik, kita mungkin akan lebih mudah sakit.

Menurut dokter dan ahli imunologi integratif, Heather Moday, MD, untuk populasi umum, orang-orang yang lebih sering mengalami sakit seperti flu, batuk atau pneumonia, biasanya memiliki kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), frekuensi yang dianggap normal adalah dua hingga tiga kali pilek per tahun. Kebanyakan orang juga akan sembuh dalam tujuh hingga 10 hari.

Durasi tersebut dianggap merupakan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mengembangkan antibodi dan melawan penyakit.

Tapi, jika kita sakit pilek lebih sering dan perlu waktu lebih lama untuk pulih, atau mengalami penyakit lain seperti infeksi sinus, infeksi telinga, dan infeksi lain, artinya sistem kekebalan tubuh sedang berjuang untuk mengimbanginya.

Bagi orang-orang yang sering memiliki infeksi terus-menerus, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan solusinya.

Bersamaan dengan itu, usahakan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti meningkatkan konsumsi makanan bergizi seimbang, mengurangi stres, hingga mengupayakan tidur cukup.

Menurut Moday, mengonsumsi suplemen tertentu, seperti zinc (seng), vitamin D3, dan vitamin C juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

2. Sering capek dan jadwal tidur tidak konsisten

Tidur cukup mungkin terdengar hal yang sepele. Namun, orang-orang yang tidurnya tidak berkualitas atau kurang tidak akan mendapatkan manfaat yang cukup dari tidur.

Jika kita melakukan kebiasaan buruk itu cukup sering, ada kemungkinan fungsi kekebalan tubuh kita tidak optimal.

Melatonin, hormon yang dilepaskan tubuh di malam hari sehingga kita mengantuk, juga merupakan mediator kekebalan tubuh yang sangat penting.

Moday mengatakan, ini adalah penyebab sel-sel kekebalan tertentu melepaskan sitokin yang pada akhirnya dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Ketika kita tidur, aktivitas sel darah putih tertentu seperti makrofag dan neutrofil, serta sel pembunuh alami (NK) yang memiliki fungsi antivirus dan anti-kanker cenderung lebih tinggi.

Saking pentingnya tidur, dikatakan bahwa tidur dalam durasi singkat sekalipun tetap dapat menekan aktivitas sel-sel tersebut, sehingga respons antibodi akan kurang kuat.

Jadi, usahakan tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam setiap malam. Terapkan jadwal tidur rutin yang konsisten dan minimalkan paparan cahaya serta waktu layar di malam hari sebelum tidur.

Jika sulit tidur di malam hari, ada beberapa cara cepat tidur yang bisa dicoba di rumah demi memperbaiki kualitas tidur kita.

Menurut Moday, seperti halnya kurang tidur, stres kronis juga dapat mengurangi perekrutan dan aktivitas sel-sel kekebalan tertentu. membuat respons antibodi yang optimal cenderung lebih sulti tercapai.

Stres berlebihan juga berarti adanya jumlah kortisol atau hormon stres yang berlebihan dan dipompa melalui sistem tubuh kita. Kondisi ini juga berkontribusi dalam melemahkan sistem kekebalan tubuh kitta dengan melemahkan penghalang usus.

Kondisi itu terjadi karena penurunan antibodi IgA yang melapisi semua lapisan lendir kita melalui saluran pencernaan dan bertindak sebagai garis perlindungan pertama.

Jika hal ini terjadi, virus bisa lebih mudah menyerang melalui lapisan saluran usus.

Nah, jika keluar dari situasi yang penuh tekanan sulit dilakukan, cobalah menyertakan aktivitas harian yang dapat melatih kesadaran (mindfulness), seperti latihan pernapasan, meditasi atau yoga.

Tidur cukup juga bisa sangat membantu dalam mengurangi stres.

4. Mengalami diare kronis atau masalah pencernaan lain

Diare kronis juga bisa mengindikasikan bahwa sistem kekebalan tubuh kita lemah akibat berbagai alasan/

Diare bisa disebabkan oleh infeksi parasit. Jika kita tidak bisa menghilangkannya, itu mungkin adalah tanda bahwa tubuh kita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk membunuhnya.

Diare kronis juga bisa disebabkan oleh disbiotik atau mikrobioma usus yang tidak seimbang. Pada kondisi tersebut, bakteri tertentu berkembang biak pada waktu yang tidak seharusnya.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan peradangan dan mengurangi integritas lapisan usus, yang keduanya dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Sekitar 70 persen jaringan sistem kekebalan tubuh kita ditemukan di usus. Jadi, masuk akal jika adanya ketidakseimbanga di organ tersebut bakal memengaruhi sistem kekebalan tubuh kita secara keseluruhan.

Namun, apapun penyebabnya, diare kronis dapat mencegah penyerapan nutrisi makanan secara optimal.

Misalnya, ketika tubuh tidak menyerap lemak dengan baik, maka tubuh juga tidak menyerap nutrisi yang larut dalam lemak secara optimal, termasuk vitamin D yang punya peran kunci dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Untuk mengetahui penyebab diare yang dialami, berkonsultasilah dengan dokter dan temukan solusinya.

5. Kulit gatal, meradang, atau luka sulit sembuh

Kulit sering kali bisa menjadi titik awal mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh kita. Sistem kekebalan tubuh juga berperan dalam mengatur peradangan dan memengaruhi fungsi penghalang dan mikrobioma kulit.

Menurut dokter kulit holistik dan bersertifikasi, Keira Barr, MD, penelitian terbaru telah menyoroti pengaruh sistem kekebalan tubuh terhadap jenis mikroorganisme yang hidup di kulit dan memengaruhi risiko penyakit seseorang.

"Jadi, ketika sistem kekebalan tubuh melemah, kulit bisa saja menunjukkan tanda seperti terjadinya eksim, reaksi alergi, penyembuhan luka yang buruk, infeksi bakteri, jamur, hingga virus seperti herpes," ujarnya.

Sementara sebarannya, apakah menyebar atau terlokalisasi pada satu area, itu juga bergantung pada sistem kekebalan tubuh kita.

Gejala kulit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh dapat bermanifestasi karena sejumlah alasan.

Misalnya, pola makan yang buruk dan stres dapat menyebabkan imunosupresi dan membuat kulit lebih rentan mengalami masalah.

Untuk mengatasi gejala pada kulit, cobalah menggunakan produk perawatan pribadi yang lembut dan tidak beraroma serta menjaga kelembapan kulit. Upaya tersebut diyakini dapat membantu mendukung mikrobioma kulit yang sehat.

Di samping itu, lakukan upaya dari dalam, seperti mencoba mengurangi stres, memperbaiki pola makan, dan cukup tidur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/06/111956620/daya-tahan-tubuh-lemah-waspadai-5-tanda-berikut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke