KOMPAS.com - Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan laju penularan Covid-19 gelombang dua di kawasan Jawa dan Bali.
Ini berarti, masyarakat dianjurkan untuk melakukan kegiatan dari rumah. Termasuk dengan masa liburan sekolah.
Banyak orangtua yang bingung bagaimana membuat anak-anaknya tetap betah di rumah selama PPKM Darurat ini berlangsung.
Tapi tenang saja, walau di rumah saja bukan berarti liburan jadi tidak berkesan. Ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan, mulai dari nonton film sekeluarga, piknik di teras rumah, hingga main board game bersama.
Berikut adalah tujuh tips yang dapat dilakukan orangtua agar anak tetap betah di rumah selama pandemi, seperti dilansir dari NPR.
1. Tetap tenang
Walau kecewa karena rencana liburan terpaksa dibatalkan, upayakan tetap tenang.
Mengapa? Alasannya, karena anak dan remaja kerap “tertular” rasa stres yang dialami orang tuanya. Karena itu, semakin tenang sikap orangtua, anak pun akan semakin terhindar dari stres.
2. Ganti fokus
Cara lain untuk menolong anak dalam kondisi pandemi adalah ganti fokus Anda dari mencemaskan anak dan lebih memerhatikan apa yang terjadi saat ini dan menguatkan anak.
Anak juga perlu diajarkan untuk mengungkapkan apa yang dia inginkan sehingga kita bisa memahami alasan dari tindakannya.
3. Buat spot yang nyaman
Tentukan suatu spot khusus di rumah yang berisi hal-hal yang disenangi agar anak-anak betah di rumah selama pandemi.
Misalnya, dengan membuat suatu sudut berisi koleksi boneka atau mengizinkan hewan peliharaan masuk dan tidur bersama anak di kamar.
4. Dukung persahabatan anak
Hubungan pertemanan sangat penting bagi perkembangan psikologis anak, terutama bagi remaja.
Orangtua bisa mendukung hubungan pertemanan ini dengan mendorong agar anak-anak tetap terhubung dengan teman-temannya melalui aktivitas daring, seperti video call dan berselancar di media sosial.
5. Dukung hobi anak
Orangtua harus mencoba mendiskusikan apa yang anak-anak senangi. Seperti hobi atau kegiatan lain yang mereka sukai. Walau di rumah saja, kita tetap bisa membantu anak mengembangkan hobinya, misalnya dengan mengikuti kursus daring.
6. Dengarkan anak
Menurut psikiater Joshua Morganstein, saat anak terlihat sedih atau kecewa, hadiah terbaik yang bisa diberikan orangtua adalah waktu.
"Duduklah di sebelah anak dan dengarkan apa yang ingin dia katakan,” ujar Morganstein.
Dengan mendengarkan, anak akan merasa dihargai dan Anda akan memahami apa yang dirasakan anak.
7. Jujur
Jujur dan terbuka adalah cara membuat anak merasa memiliki harapan untuk masa depan.
“Harapan bukan berarti berpura-pura bahwa semua baik-baik saja, tapi memahami bahwa keadaan bisa berbeda,” kata Morganstein.
https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/06/153906620/agar-anak-betah-di-rumah-selama-ppkm-darurat