Mudah Ditiru, Ini 6 Cara Para Orang Sukses Atasi Stres Kerja

Bagi para pekerja, stres bisa berdampak buruk pada fokus dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, manajemen stres yang baik sangatlah dibutuhkan.

Menurut Help Guide, stres yang terus-menerus terjadi bisa membuat seseorang merasa tak berdaya, kecewa atas dirinya sendiri, dan benar-benar kelelahan. Pada akhirnya, kondisi itu bisa berkembang menjadi kejenuhan atau burnout.

Tak hanya kita masyarakat biasa, para orang sukses, seperti CEO dan pendiri perusahaan-perusahaan besar di dunia, juga merasakan stres. Mereka juga punya cara masing-masing untuk menghadapi masa-masa beratnya.

Mari belajar dari mereka tentang bagaimana mengelola stres. Mungkin saja, salah satu metode yang mereka gunakan ternyata cocok buat kita dan bisa membantu kita keluar dari stres.

Melansir Insider, berikut berbagai cara orang sukses di dunia mengatasi stres pekerjaan yang mereka hadapi:

1. Bill Gates

Co-Founder Microsoft, Bill Gates senang membaca buku sebelum tidur.

Kepada The Seattle Times, ia mengatakan dirinya biasa membaca buku setidaknya selama satu jam, tak peduli semalam apapun ia akan pergi tidur.

Ia juga banyak mengambil saran dari investor Warren Buffett selama bertahun-tahun.

Dalam sebuah wawancara bersama majalah Fortune, Gates mengatakan dirinya belajar dari Buffett untuk membuat segala hal tetap sederhana.

Dengan kata lain, mengeliminasi hal-hal yang membuat kita pikiran atau stres akan membuat kita lebih mudah fokus untuk menjalankan tugas yang ada.

2. Meg Whitman

Meg Whitman punya karier yang luar biasa di beberapa perusahaan besar, termasuk P&G, eBay, dan sekarang Hewlett-Packard.

Dalam sebuah wawancara dengan Fast Company, Whitman menceritakan kecintaannya pada fly-fishing.

Ia dan putranya pergi sekitar enam kali setiap tahun untuk melakukan fly-fishing.

Menurut penelitian dari University of California, Merced, melakukan aktivitas santai seperti yang dilakukan Whitman dapat secara langsung meredakan stres dan memberikan manfaat kesehatan lainnya.

Penelitian dari National Library of Medicine juga menunjukkan bahwa melakukan aktivitas santai secara teratur dapat mengelola perasaan negatif, seperti stres.

Namun, salah satu hobi yang dilakukannya untuk menghilangkan stres adalah bermain ukulele. Ia bahkan pernah menampilkan permainan ukulelenya dalam sebuah diaran langsung program berita.

Studi dari University of California, Merced, menemukan, menjalani aktivitas yang menstimulasi mental, seperti mempelajari instrumen, juga bisa membantu mengatasi stres.

4. Susan Wojcicki

Cara CEO YouTube, Susan Wojcicki, untuk mengelola stres sangatlah sederhana, yakni istirahat.

Kepada Today, ia berbicara bagaimana dirinya menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum kembali bekerja.

"Penting sekali untuk mengambil jeda. Saya juga menemukan bahwa sesekali kita bisa menemukan wawasan baru ketika jeda," ujarnya.

Dorsey senang membagi tugas-tugasnya untuk hari-hari tertentu dalam sepekan.

Senin adalah untuk rapat, Selasa untuk pengembangan produk, Rabu untuk tugas pemasaran, Kamis untuk membangun jejaring, dan Jumat untuk membangun budaya perusahaan.

Sementara pada Sabtu ia akan beristirahat, namun Minggu ia sudah kembali mulai karena itu adalah hari perekrutan.

Menurutnya, stres muncul dari hal-hal yang tidak terduga. Untuk itu, penting untuk mengeliminasi hal-hal tak terduga itu.

"Semakin kita bisa mengatur irama di pada apa yang kita lakukan, semakin banyak ritual, dan semakin banyak konsistensi yang bisa kita bangun dalam jadwal kita, akan semakin sedikit stres yang kita alami," katanya.

Menurut New York Magazine, Dorsey juga rutin lari sekitar 9 km setiap pagi.

6. Sheryl Sandberg

COO Facebook Sheryl Sandberg membiasakan hal sepele untuk menjaga kesehatan mentalnya, yakni mencoba berhenti scrolling media sosial atau membaca email di malam hari dengan mematikan ponselnya.

Kepada USA Today, ia mengakui sulitnya membangun kebiasaan tersebut. Namun, ia merasakan manfaat positif dengan mematikan ponsel selama tidur.

Pada akhirnya, kualitas tidur yang lebih baik membuatnya lebih mampu menghadapi momen penuh tekanan di pagi harinya.