Sneaker Adidas "4D Cush", Apa Istimewanya?

4D dideskripsikan oleh Adidas sebagai alas kaki performa pertama yang dibuat dengan cahaya dan oksigen.

Resin dicetak khusus dengan cahaya hingga melahirkan sol seperti kisi —“udara, cahaya, dan oksigen,” dalam bahasa pemasaran Adidas.

Dengan kreasi dan bahan midsole baru semacam ini, Adidas dapat menciptakan lebih banyak sepatu berperforma tinggi.

Selain itu, pencetakan teknologi 3D pada sol ini akan memungkinkan produksi dan manufaktur yang lebih besar dan lebih cepat.

Hal ini pula yang menjelaskan mengapa sepatu kets tersebut bisa dibanderol seharga lebih dari  300 dollar AS atau sekitar Rp 4,5 juta per pasang.

Nah, satu kabar baru yang terungkap dari akun media sosial @yankeekicks yang memerlihatkan, kreasi terbaru Adidas. 

Fokus Adidas menggarap sepatu 4D bisa dilihat dari unggahan terbaru akun yang kerap membocorkan informasi terkait perilisan sepatu baru tersebut.

Pada produk 4D sebelumnya, merek itu menyuguhkan unit sol 4D dalam warna hijau.

Unit sol itu memiliki ketebalan sekitar lima sentimeter, dan terdapat pada sepatu 4D-Boost, Y3, dan 4D Fusio.

Untuk siluet 4D Cush, bagian bantalan sepatu atau unit sol kembali menjadi fokus utama Adidas.

Adidas memadukan warna carbon/solar green untuk unit sol 4D di bagian tumit.

Branding berupa teks "Adidas" dalam warna hitam berada di bagian midsole di sisi medial (sisi dalam sepatu).

Bagian atas 4D Cush terbuat dari bahan mesh dan suede, dilengkapi material thermoplastic polyurethane (TPU) pada bidang overlay.

Estetika bagian atas itu dipadukan dengan tiga garis berbentuk seperti tiga anak panah (<<<) yang dikelir "solar green" di panel samping.

Detail lain pada sepatu meliputi komponen bemper untuk melindungi ujung depan sepatu (toebox), aksen "solar green" di lidah, serta branding Trefoil di tumit.

Belum ada informasi resmi perihal perilisan Adidas 4D Cush. Namun sebuah kabar menyebutkan sepatu ini akan hadir di tahun depan.

Sepintas desain sepatu ini mengingatkan kita akan siluet Nike Zoom 2K dan Nike Air Max 270 React ENG.

Apa pendapatmu? Apakah inovasi ini murni buah pemikiran Adidas, atau justru menyontek pesaingnya Nike?