Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Covid-19 Ganggu Siklus Menstruasi? Simak Penjelasannya

Sejumlah pengguna media sosial menyatakan siklusnya berantakan setelah mendapatkan vaksin. Gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Kebanyakan menyatakan jadwal haid menjadi datang jauh lebih cepat dari biasanya, bahkan maju hingga belasan hari.

Selain itu, jumlah darah yang keluar dari alat reproduksi juga jauh lebih banyak.

Ada pula yang mengatakan vaksin membuat menstruasi terlambat dari jadwal seharusnya.

Selain itu, banyak yang mengadukan gejala aneh termasuk rasa sakit fisik berlebihan seperti nyeri perut, lemas, kelelahan dan sakit kepala.

Beberapa yang lain juga merasakan gejala emosional seperti mood yang berantakan.

Tentunya, hal ini menyebabkan kebingungan dan pertanyaan bagi banyak perempuan. Apakah vaksin Covid-19 dapat memicu perubahan pada sikluas menstruasi seseorang?

Dr. Viki Male, immunologist dari Imperial College London mengatakan perubahan tersebut tidak akan bertahan seumur hidup.

Meski demikian, ia mengakui belum bisa memastikan apakah vaksin Covid-19 yang menyebabkan gangguan dalam siklus bulanan perempuan itu.

"Kami belum benar-benar bisa memastikannya, namun banyak orang melaporkan telah mengalaminya," ujar dia.

Sejumlah laporan menyebutkan, intensitas menjadi jauh lebih tinggi dan jadwal haid yang sedikit tertunda.

Meski demikian, Viki mengatakan ada jenis vaksin lain yang memang terbukti memengaruhi hormon perempuan.

Biasanya, itu hanya bertahan selama 1-2 siklus menstruasi, sebelum akhirnya kembali normal.

Ia juga menguraikan, imunitas tubuh sangat berkaitan erat dengan hormon seks seseorang, faktor yang juga memicu terjadinya menstruasi pada perempuan.

Ketika divaksin, seseorang mendapatkan 'big shock' pada sistem kekebalan tubuhnya sehingga mempengaruhi hormon.

Hal ini, tambah Viki, yang menyebabkan adanya perubahan jadwal menstruasi dan intensitasnya.

Kemungkinan lainnya, seseorang memiliki banyak sel imun di lapisan rahimnya sehingga sistemnya juga ikut terpengaruh ketika vaksin masuk ke tubuh.

Meski demikian, ia memastikan efeknya pada siklus menstruasi tidak akan bertahan lama, mengacu pada kasus jenis vaksin lainnya.

"Beberapa orang mengatakan efek vaksin hanya terjadi selama 1-2 bulan saja," tambah dia.

Ia juga menegaskan, hal ini tidak berdampak permanen pada kesuburan perempuan atau menyebabkan kemandulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini sangat aman, dan tidak berdampak buruk pada kesuburan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/12/160453220/vaksin-covid-19-ganggu-siklus-menstruasi-simak-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke