Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nola B3 Hamil di Usia 43 Tahun, Apa Saja Risiko yang Perlu Diperhatikan?

KOMPAS.com - Personil grup vokal tahun 90-an B3, Riafinola atau yang akrab disapa Nola mengumumkan kehamilannya yang keempat di akun Instagram pribadinya @riafinola.

Di usianya yang sedang memasuki 43 tahun, Nola juga tidak menyangka akan kembali mengandung anak keempat dan menyadari betapa berisikonya hamil di usia yang terbilang tua.

"Ngga pernah ngebayangin kalo memasuki usia 43 tahun di kasih kepercayaan lagi dari ALLAH SWT untuk mengandung anak ke 4."

"Walau kami sudah menjaga sedemikian rupa selama 12 tahun ini aman aman aja. Tapi ini sudah jadi ketentuan dari NYA yang akan kami jaga dan rawat sebaik baiknya," tulisnya dalam caption.

Nola juga menceritakan bahwa di awal kehamilan dia tidak merasa ada tanda-tanda seperti mual, pusing, ngidam, dan masih bisa beraktivitas dengan normal.

Kendati demikian, kondisi janinnya pun baik dan sudah muncul detak jantung. Nola juga meminta para penggemarnya untuk selalu mendoakan kesehatan sang bayi dan dirinya yang kini menjalani trimester kedua.

Risiko hamil di atas 40 tahun

Karena kemajuan teknologi seputar kesuburan, kehamilan, dan persalinan, menjalani kehamilan saat usia berada di atas 40 tahun itu sebenarnya terbilang aman.

Namun, tidak dapat dipungkiri jika setiap kehamilan setelah usia 40 tahun juga dianggap berisiko tinggi.

Melansir dari laman Healthline, dokter akan memantau kita dan bayi dengan cermat untuk hal-hal berikut:

• Tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan atau preeklamsia

• Diabetes gestasional

• Cacat lahir seperti down syndrome

• Keguguran

• Berat badan bayi lahir rendah

• Kehamilan ektopik yang terkadang terjadi dengan fertilisasi in vitro (IVF)

Kehamilan di atas 40 tahun mungkin dapat membuat kita mengalami lebih banyak rasa sakit dan nyeri karena persendian, serta tulang sudah mulai kehilangan massa seiring bertambahnya usia.

Kita juga lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Selain itu, kelelahan terkait kehamilan akan lebih terasa seiring bertambahnya usia.

Jadi, sangat penting untuk berbicara dengan dokter atau bidan tentang informasi lebih lanjut selama masa kehamilan dan kesehatan kita secara keseluruhan.

Usia memengaruhi proses persalinan

Persalinan pervaginam atau melahirkan secara normal mungkin lebih kecil kemungkinannya setelah usia 40 tahun.

Calon ibu juga mungkin berada pada peningkatan risiko preeklamsia, yang mungkin memerlukan persalinan sesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Jika bayi dilahirkan melalui vagina, prosesnya mungkin lebih menantang seiring bertambahnya usia dan ada peningkatan risiko.

Banyak wanita berhasil melahirkan bayi yang sehat pada atau di atas usia 40 tahun. Tetapi, kita harus membicarakannya dengan dokter mengenai rencana persalinan ini.

Terlepas dari tantangan yang diperlukan untuk hamil, memiliki anak di usia 40-an jelas merupakan suatu kemungkinan.

Maka dari itu, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter atau bidan untuk mengetahui semua faktor risiko individu dan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak di usia yang tidak lagi muda.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/13/163731220/nola-b3-hamil-di-usia-43-tahun-apa-saja-risiko-yang-perlu-diperhatikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke