Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos Tentang Seks yang Masih Banyak Dipercaya, Apa Saja?

KOMPAS.com - Informasi seputar seks saat ini dapat diakses dengan mudah bahkan tersebar melalui film, media, atau pun omongan dari mulut ke mulut.

Saking banyaknya, kita sering tidak menyadari bahwa informasi tersebut bisa saja hanyalah mitos yang menyesatkan atau tidak benar sama sekali.

Berikut adalah mitos seks paling umum yang mungkin pernah kita yakini, mulai dari seks yang dapat membakar banyak kalori hingga makanan yang dipercaya dapat meningkatkan hasrat seksual.

1. Seks dapat membakar banyak kalori

Para ahli memperkirakan hubungan seks selama tiga puluh menit hanya membakar 85 hingga 150 kalori.

Secara teoritis, kita perlu membakar sekitar 3.500 kalori untuk menurunkan 0,5 kg berat badan.

Jadi jika kita membakar 100 kalori setiap kali berhubungan seks, maka untuk menurunkan 0,5 kg kita perlu berhubungan seks sekitar 35 kali.

Masalahnya, kebanyakan orang tidak berhubungan seks selama tiga puluh menit. Justru, durasi rata-rata seks hanya sekitar tiga hingga tujuh menit saja, menurut sebuah penelitian di The Journal of Sexual Medicine.

Meskipun seks mungkin tidak membakar banyak kalori, tetapi berhubungan seks seminggu sekali dapat membantu kita hidup lebih lama.

2. Ada bedaan 10 tahun antara puncak seksual wanita dan pria

Faktanya, produksi testosteron pria mencapai puncaknya pada usia sekitar 18 tahun, tetapi kadar estrogen wanita mencapai puncaknya pada pertengahan usia 20-an.

Karena kadar hormon yang rendah dikaitkan dengan dorongan seksual yang juga rendah, banyak orang mengira bahwa ketika kadar hormon berada pada level tertinggi, maka dorongan seksual juga berada pada puncaknya.

Padahal jika kita mengukur frekuensi seks sebagai faktor yang paling penting dalam puncak seksual, maka tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.

Hasrat seksual terus naik turun pada pria dan wanita, dan bukan semata ditentukan usia. Selama hidup, kita akan melihat dan merasakan sendiri hasrat dan aktivitas seksual kita naik dan turun.

3. Seks bisa membuat kita terkena serangan jantung

Kebenarannya, berhubungan seks lebih sering justru dikaitkan dengan jantung yang lebih sehat.

Sebuah studi di The American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang berhubungan seks dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan pria yang berhubungan seks sebulan sekali atau lebih jarang.

Kemungkinan terkena serangan jantung saat berhubungan seks juga dianggap sangat rendah. Kenyataannya, aktivitas fisik yang dilakukan kebanyakan orang saat berhubungan seks mirip dengan menaiki dua anak tangga. Tidak berat kan?

4. Tiram dan cokelat dapat menaikkan hasrat seksual

Perlu diketahui bahwa tidak ada penelitian yang menunjukkan efek peningkatan seksual setelah makan tiram.

Tiram memang mengandung banyak zinc, yang dibutuhkan sperma agar sehat. Tetapi para ilmuwan tidak menemukan kandungan khusus yang menunjukkan bahwa tiram memiliki efek peningkatan seksual.

Meski begitu, pendapat soal ini masih terbagi karena banyak juga yang meyakini seafood sebagai makanan pendongkrat hasrat seksual.

Sedangkan cokelat dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan fungsi pembuluh darah yang lebih baik, dimana ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis yang penting untuk ereksi. Tetapi efeknya juga tidak seketika.

Yang jelas, makan cokelat bisa membuat hati gembira dan mood meningkat. Hal inilah yang lebih berperan pada hasrat seksual.

5.  Pria memikirkan seks setiap tujuh detik

Sebuah studi di Journal of Sex Research secara efektif menyanggah mitos ini.

Untuk menghitung berapa kali sebenarnya pria dan wanita memikirkan seks dalam sehari, peneliti melacak pemikiran 238 mahasiswa tentang makanan, seks, atau tidur selama satu minggu penuh.

Temuan mengungkapkan pria berpikir tentang seks jauh lebih sedikit daripada yang kita duga, rata-rata sekitar 19 pikiran seks per hari, bukan hampir 8.000 pikiran per hari jika pria benar-benar memikirkan seks setiap tujuh detik.

Pikiran tentang makanan berada di urutan kedua, dengan 18 pikiran per hari, sementara tidur hanya sekitar 11 pikiran per hari.

Sedangkan untuk wanita, mereka rata-rata memikirkan 10 pemikiran tentang seks, 15 pemikiran tentang makanan, dan 8,5 pemikiran tentang tidur per hari.

6. Wanita selalu mengalami orgasme saat penetrasi

Faktanya, tidak semua wanita mengalami orgasme selama penetrasi vagina.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy menemukan hanya 18,4 persen wanita mengatakan bahwa hubungan seksual membuat mereka mengalami orgasme.

Sementara itu, 36,6 persen wanita mengatakan stimulasi klitoris lebih diperlukan untuk mencapai orgasme saat berhubungan seks.

Sebagai tambahan, 36 persen perempua mengatakan bahwa orgasme terasa lebih memuaskan jika klitoris mereka dirangsang selama hubungan seksual.

7. Seks dapat memengaruhi performa olahraga

Teori ini telah diperdebatkan selama bertahun-tahun, dan banyak pelatih sering melarang atletnyamelakukan hubungan seks sebelum pertandingan besar.

Namun, sebuah studi tahun 2016 di jurnal Frontiers in Physiology menunjukkan bahwa seks memiliki sedikit dampak pada kinerja atletik dan sebenarnya dapat memiliki efek positif. 

8. Wanita butuh waktu lebih lama untuk terangsang daripada pria

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine, ternyata tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan pria dan wanita untuk mencapai gairah puncaknya.

Para peneliti menggunakan pencitraan termal untuk mengukur aliran darah ke alat kelamin dalam kelompok 28 pria dan 30 wanita yang melihat video netral, lucu, atau erotis.

Mereka menemukan bahwa waktu gairah, yang diukur dengan waktu puncak suhu genital setelah melihat video yang membangkitkan gairah seksual, ternyata sama pada kedua kelompok tersebut.

Jadi, jika seorang wanita merasa butuh waktu lebih lama untuk terangsang daripada pasangan pria, itu mungkin benar, tetapi penyebabnya mungkin lebih bersifat mental daripada fisik. 

9. Memiliki pasangan yang jauh lebih muda akan menghasilkan seks yang menakjubkan

Apakah Hollywood mencekoki kita pada keinginan menjadi sugar "daddy" atau "cougar"?  Cobalah untuk jangan percaya dengan hal tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Review of Economics and Statistics menemukan bahwa pasangan yang jauh lebih muda tidak selalu ideal, setidaknya dalam konteks pernikahan.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang menikah dengan pasangan yang jauh lebih muda atau lebih tua memiliki pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih rendah daripada pasangan yang memiliki usia yang sama. 

Selain itu, kehidupan seksnya juga tidak selalu lebih baik daripada pasangan yang umurnya tidak terpaut jauh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/17/181548720/mitos-tentang-seks-yang-masih-banyak-dipercaya-apa-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke