Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lonjakan Kasus Covid-19 Bikin Stres, WHO Bagikan 6 Tips Berikut

Untuk itu, wajar jika perasaan-perasaan tersebut muncul di masa pandemi Covid-19, lebih besar daripada di waktu-waktu lainnya.

Selain ketakutan akan penularan virus, kita juga menghadapi sejumlah perubahan signifikan dalam kehidupan kita, seperti mobilitas yang dibatasi, sosialisasi yang sangat terbatas, bekerja dari rumah, hingga anak-anak yang harus sekolah dari rumah.

Pada masa seperti ini, penting untuk memerhatikan dan menjaga kesehatan mental kita.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman Instagram @whoindonesia membagikan sejumlah tips mengatasi stres di masa pandemi untuk kita yang merasakannya, antara lain:

1. Berbicara dengan teman dan keluarga

Perasaan sedih, stres, bingung, takut, dan marah adalah hal yang wajar kita rasakan di tengah situasi krisis.

Dalam situasi seperti ini, cobalah berbicara dengan orang yang kita percayai, misalnya teman atau keluarga.

Seperti diungkapkan dalam Psychology Today, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa sekadar membicarakan masalah kita atau berbagi emosi negatif dengan seseorang yang kita percaya bisa membantu proses pemulihan, seperti mengatasi stres, menguatkan sistem kekebalan tubuh, hingga mengurangi stres fisik dan emosional.

2. Menjalani pola hidup sehat

Sambil menjaga komunikasi elektronik dengan teman-teman dan anggota keluarga yang tidak tinggal satu rumah, pastikan kita tetap menjalani gaya hidup sehat.

Dalam hal ini, pastikan pola makan sehat dan teratur, tidur cukup, dan rutin berolahraga.

The Eisenberg Family Depression Center University of Michigan menjelaskan, semakin banyak keterlibatan kita dalam berperan aktif membantu diri kita melalui situasi depresi dan membuat perubahan positif dalam gaya hidup, maka akan semakin besar peluang kita untuk merasakan lebih baik dan lebih sehat, termasuk dalam mengatasi depresi dan penyakit terkait lain.

Faktanya, Sports Physio UK, rokok dan alkohol tidak dapat mengatasi gejala kecemasan.

Alkohol memang sering kali dapat membantu mengatasi kecemasan untuk sementara waktu, namun ketika kita minum lebih banyak, tubuh akan mencerna alkohol kemudian memunculkan perasaan kebingungan dan gejala fisik yang menyerupai kecemasan.

Sehingga, bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan, alkohol malah bisa menjadi sumber masalah jika digunakan sebagai cara mengobati diri terhadap gejala mereka.

Sementara pada rokok, untuk sementara aktivitas ini mungkin memang memberi efek menenangkan bagi sebagian orang. Namun, nikotin juga dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, dua gejala fisik yang malah dapat memicu kecemasan.

Jika sudah merasa tak sanggup, dianjurkan untuk menghubuhngi profesional medis. Buatlah perencanaan perawatan dan cari tahu bagaimana mencari pertolongan kesehatan fisik dan jiwa jika memang diperlukan.

4. Cari informasi yang tepat

Di tengah "tsunami" informasi seperti saat ini, pastikan kita mendapatkan fakta yang tepat.

Mencari dari sumber-sumber terpercaya akan membantu kita mendapatkan informasi akurat tentang risiko yang dihadapi, sehingga kita dapat mengurangi kekhawatiran dan ketakutan yang dihadapi sekaligus melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Kita bisa mencari informasi melalui situs resmi, seperti situs WHO, Kementerian Kesehatan, atau sumber-sumber resmi lain.

5. Kurangi frekuensi konsumsi berita

Selain berusaha mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya, pastikan kita atau keluarga kita mengurangi perasaan takut dan cemas dengan mengurangi menonton, membaca atau mendenar laporan media yang tidak menyenangkan bagi kita.

Mendapatkan informasi terbaru yang akurat memang penting, namun pastikan banjir informasi tak membuat gejala cemas kita semakin parah.

6. Lakukan aktivitas yang menyenangkan

Terakhir, gunakanlah cara-cara yang selama ini sudah berhasil membantu kita melewati amsa-masa sulit dalam hidup.

Gunakan cara tersebut untuk membantu mengelola emosi kita dalam situasi sulit menghadapi wabah saat ini.

Lakukanlah aktivitas menyenangkan, seperti mendalami hobi yang mungkin selama ini tak banyak tersentuh.

Menurut laman Verywell Mind, hobi yang menghubungkan kita dengan orang lain dapat memberikan manfaat tambahan dari dukungan sosial. Ini akan membantu kita lebih terbuka dalam menyadari sisi menyenangkan dalam kehidupan.

Aktivitas yang membawa kebahagiaan dalam hidup bisa menjadi cara untuk rileks atau menikmati momen yang kita lewati.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/18/111252920/lonjakan-kasus-covid-19-bikin-stres-who-bagikan-6-tips-berikut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke