Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desain Interior Japandi, Padukan Kenyamanan dan Kesederhanaan

Desain arsitektur yang mengusung konsep minimalis dan menjadi tren belakangan ini adalah arsitektur Japandi.

Interior rumah bergaya Japandi merupakan perpaduan antara desain Jepang dan Skandinavia, yang diperkirakan mulai muncul sejak 2017.

Masing-masing desain menonjolkan estetika kesederhanaan, elemen alami, dan kenyamanan.

"Desain Japandi adalah kombinasi dari fungsionalitas Skandinavia dan desain minimalis Jepang."

"Gaya ini untuk menciptakan perasaan kesederhanaan, kedekatan dengan alam, serta ruangan yang bernilai seni," kata Leni Calas dari Ward 5 Design.

Calas mengatakan, pada desain Japandi, akan terdapat banyak bahan alami, warna-warna kalem, garis yang bersih, serta perabotan yang minimalis namun tertata dengan baik.

Desain Japandi menampilkan keahlian yang indah dengan berfokus pada kualitas dan kreasi buatan tangan di dalam rumah yang sederhana.

Selain itu, ada banyak pilihan warna dan cat netral untuk furnitur dan aksesori Jepang.

Palet yang bernuansa tenang biasanya menjadi pilihan utama. Ketika palet tersebut dipadukan dengan warna-warna cerah, hasilnya adalah desain yang bermakna dan halus.

Juga, desain Japandi menekankan keberlanjutan (sustainability).

Material alami dan desain sederhana yang ramah lingkungan membuat desain ini kian dilirik masyarakat.

Apabila kita termasuk akrab dengan desain bergaya Skandi, kemungkinan besar kita pernah mendengar konsep "Hygge".

Hygge adalah konsep Skandinavia tentang kenyamanan dan kesederhanaan dalam desain.

Konsep ini menekankan, rumah kita haruslah menjadi tempat perlindungan dan memberikan perasaan nyaman.

Di sisi lain, Jepang memiliki konsep "wabi-sabi". Wabi-sabi adalah gagasan terkait adanya keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Perpaduan gagasan ini dengan desain Skandinavia akan melahirkan sesuatu yang harmonis.

Desain Jepang dan Skandinavia tampak sempurna karena kedua desain berakar pada estetika minimalis dan kenyamanan.

Kedua pendekatan yang berbeda ini saling melengkapi. Warna desain Jepang yang lebih kaya membantu memertahankan palet rumah Skandinavia yang mencolok dan tajam.

Demi menerapkan desain Japandi ke dalam rumah, kita bisa bermain dengan material alami seperti kayu mentah (unfinished wood) atau potongan bambu yang menghadirkan nuansa alam dan keindahan sederhana.

Calas menyarankan kita untuk menggunakan warna keabu-abuan (muted) dengan aksen hijau pucat, atau meletakkan tanaman di dalam rumah untuk menghadirkan kesan outdoor.

Estetika desain Japandi mengutamakan garis yang bersih dan ruang terbuka, sehingga kita perlu membersihkan barang-barang yang berantakan.

Jika kita kesulitan menciptakan tampilan minimalis di rumah, kita dapat mempraktikkan minimalis semu (faux minimalism).

Caranya, sembunyikan barang-barang di kotak dan keranjang apabila tidak dapat disimpan di tempat lain, supaya ruangan tetap terlihat rapi.

Perlu diingat, properti atau perabotan yang digunakan dalam desain Japandi bukanlah produk sekali pakai. Maka dari itu, carilah properti yang bisa bertahan dalam waktu lama.

Desain Japandi adalah tentang penggunaan material yang berkelanjutan dan aman untuk planet bumi.

Desain ini adalah antidote atau bentuk "perlawanan" terhadap budaya sekali pakai yang sudah kita anut sedari dulu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/27/130707120/desain-interior-japandi-padukan-kenyamanan-dan-kesederhanaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke